Lembaga pendidikan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh mengirimkan mahasiswanya ke daerah perbatasan Aceh dan Sumatera Utara. Sebanyak 10 mahasiswa yang tergabung sebagai kafilah dakwah ini akan ditempatkan di Kab. Aceh Tamiang dan Kota Subulussalam. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur ADI Aceh Dr. Muhammad AR, M.Ed yang didampingi Panitia Pelaksana Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc. MA kepada wartawan Sabtu 13 Juni 2015.
Muhammad AR mengatakan bahwa para kafilah dakwah ini nantinya akan ditempatkan di daerah-daerah terpencil yang banyak muallafnya di kedua Kab/Kota tersebut selama sebulan penuh di bulan puasa ini. Tugas utama mareka adalah menghidupkan ramadhan dengan berbagai kegiatan seperti mengajarkan Iqra, Al Qur’an dan Ilmu Agama kepada para keluarga muallaf.
“Para kafilah dakwah ini juga akan menjadi imam shalat taraweh dan penceramah. Mareka akan digilir dari meunasah ke meunasah dan dari mesjid ke mesjid. Pihak ADI Aceh juga sudah berkoordinasi dengan Pengurus Dewan Da’wah Kab/Kota untuk membantu pelaksanan kegiatan ini” kata Muhammad AR.
Selanjutnya jelas Muhammad AR tujuan dari pengiriman kafilah dakwah ini ke daerah perbatasan adalah membantu masyarakat di daerah tersebut untuk menghidupkan kegiatan ramadhan selain untuk memperkuat akidah mareka dari rayuan para misionaris.
“kita tentu tidak menginginkan saudara kita yang muallaf ini akan kembali ke agama asalnya karena kurangnya perhatian kita dalam membekali akidah mareka” jelasnya.
Kepada para kafilah dakwah ini Muhammad AR juga berpesan agar dalam menjalani tugas ini haruslah dibarengi dengan kesabaran sebab tantangan dakwah didaerah terpencil sangatlah besar, mengingat jumlah Muslim yang minoritas, disamping itu keadaan masyarakat yang masih sangat primitif dan sebagian besar mereka muallaf.
“Tugas sebagai kafilah dakwah ini sangatlah mulia karena pernah di emban oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Oleh karena itu gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” tutup Muhammad AR.