Selain itu hadir juga Pimpinan Yayasan Sheikd Eid bin Mohammad Al-Thani Qatar Cabang Indonesia yang berkantor di Banda Aceh, Syeikh Muhammad Naseer, selaku donator yang membantu keseluruhan pembangunan masjid Dewan Da’wah Aceh, sementara dari pemerintah Aceh hadir mewakili Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, juga diramaikan oleh tokoh-tokoh masyarakat Gampong Reumpet, Muspika Krueng Barona Jaya dan beberapa pejabat dari Kabupaten Aceh Besar serta keluarga besar Dewan Da’wah Aceh
Dewan Da’wah Aceh, dalam sambutan yang disampaikan oleh Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, selaku ketua umum, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses acara peletakan batu pertama pada hari ini (jumat, 26/3), wabil khusus kepada Geusyik dan aparat desa Reumpet selaku penguasa wilayah serta pihak Yayasan Sheikd Eid bin Mohammad Al-Thani Qatar Cabang Indonesia yang telah membantu pembangunan masjid. Hanya saja, Ketua Dewan Da’wah mengingatkan bahwa proses pembangunan masjid ini masih terkendala dengan status tanah, yang sampai saat ini masih terhutang. Untuk itu, melalui acara ini kami menghimbau kepada para dermawan, khususnya Pemerintah Kabupaten Aceh Besar agar dapat membantu mengatasi permasalahan ini, demikian Hasanuddin mengharap. Di samping masjid, di tanah seluas 1800 meter, akan dibebaskan lagi sekitar 700 meter, juga nantinya akan dibangun sarana pendidikan dan sekaligus menjadi markas besar Dewan Da’wah Provinsi Aceh.
Kegiatan peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati dan pimpinan yayasan Syeikh Eid. Setelah prosesi peletakan batu pertama, Bupati Aceh Besar dalam sambutannya menyatakan, atas nama Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Syeikh EId bin Mohammad Al-Thani Qatar yang telah mempercayakan bantuan Masjid seluas 15 x 15 meter kepada Dewan Da’wah Aceh, semoga bantuan ini dapat dikelola dengan baik sehingga dapat berfungsi sebagai pusat pembinaan masyarakat Islam, khususnya Gampong Reumpet. Kepada masyarakat setempat (Gampong Reumpet) Tgk. Bukhari Daud, sebagai sosok bupati yang kerapkali menjadi khatib, menghimbau untuk bekerjasama dengan Dewan Da’wah dengan sama-sama menjaga fasilitas yang akan dibangun agar dapat bermanfaat maksimal, khususnya untuk pendidikan anak-anak sebagai generasi penerus.
Kepada Dewan Da’wah, Bapak Bupati, juga sekaligus sebagai anggota majelis syura Dewan Da’wah Aceh mengucapkan terima kasih yang telah memilih wilayahnya (Gampong Reumpet Kecamatan Krueng Barona Jaya) sebagai tempat membangun masjid dan menjadi markas untuk pembinaan ummat ke depan. Di samping itu, saya juga ingin berpesan kepada Dewan Da’wah agar dapat meningkatkan kapasitas internal, khususnya berkaitan dengan kemampuan Bahasa Arab bagi para pengurus. Pengurus Dewan Da’wah, sepertinya, wajib mampu berbahasa Arab, tegas Bupati. Wejangan lain untuk Dewan Da’wah adalah perlu upaya membangun institusi pendidikan sehingga melahirkan kader yang seirama dalam mengemban misi da’wah. Hindari radikalisme, pahami masyarakat dalam batas-batas syar’iyah agar da’wah berhasil. Demikian bupati mengakhiri sambutannya.
Menyahuti permasalahanyang dikeluhkan oleh Dewan Da’wah, tentang pembebasan tanah, diakhir prosesi acara peletakan batu pertama, sebelum makan siang bersama, bupati memimpin pelelangan wakaf tanah tempat pembangunan masjid. Dirinya atas nama pribadi mewakaf 10 meter, diikuti sopirnya 1 meter, ajudannya 2 meter. Kemudian diikuti oleh beberapa pejabat—tetapi sumbangan atas nama pribadi bukan jabatan– di Kabupaten Aceh Besar dan juga dari majlis syura Dewan Da’wah Aceh. Sehingga total terkumpul wakaf sejumlah 35 meter, yang kalau diuangkan sebesar Rp. 10,5 juta.
Atas semua upaya ini Dewan Da’wah Aceh, khususnya panitia pembangunan masjid, mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih, semoga wakaf tersebut menjadi sedekah jariyah yang balasannya tidak pernah putus. Amien.
Banda Aceh, 26 Maret 2010
Sayed Azhar
Sekjen Dewan Da’wah Aceh