- Organisasi, Kepengurusan dan Kesekretariatan
Dewan Da’wah Aceh pertama sekali dibentuk pada bulan Mei 1991 di rumah Abdur Rani Rasyidi (Kuta Alam) yang menetapkan Tgk. H. Ali Sabi, SH sebagai ketua perdana dan Drs.Tgk. H. Muhammad Yus sebagai Sekretarisnya. Penetapan pengurus Dewan Dakwah Aceh itu dihadiri dan diprakarsai oleh Husein Umar sebagai utusan Jakarta.
Terhitung dari kelahiran pertamanya Dewan Da’wah Aceh berturut-turut dipimpin Tgk. Ali Sabi, SH dalam masa dua periode sehingga beralih tangan kepada Tgk. Muhammad Yus selama dua periode berikutnya. Estafet kepengurusan Dewan Da’wah Aceh berikutnya dikendalikan oleh Tgk Muhmmad AR pada periode 2003-2006. Selanjutnya periode 2007-2011 kepemimpinan Dewan Da’wah Aceh berada di tangan Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan. Ada Informasi Pernah diberikan mandat pembentukan Dewan Da’wah Aceh kepada Alm Bapak Prof. Baihaqi AK, pada tahun 1970-an.. tetapi kami tidak mendapatkan data tertulis (mungkin ada data di Pengurus Pusat)..
Dalam Musyawarah Wilayah yang Ke-3, Juli 2011, rekan-rekan dari Pengurus Kabupaten/ Kota mempercayakan kepemimpinan Dewan Da’wah Provinsi Aceh dipegang Oleh Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, sehingga secara aklamasi semua sepakat memilih yang bersangkutan untuk kembali menjadi Ketua Umum Dewan Da’wah Aceh Periode 2011-2015. Periode ini akan berakhir dan Muswil insya Allah akan dilaksanakan pada minggu terakhir November 2015.
Jumlah Pengurus Wilayah, selain Majlis Syura, sekitar 50 orang dengan tingkat keaktifan 60 %. Kepengurusan daerah dari 23 kabupaten/kota, satu kabupaten yang belum ada pengurus, sementara yang lain ada pengurus dengan berbagai keadaan (secara rinci terlampir).
Sekretariat milik sendiri, berupa 2 unit rumah Aceh, 1 mesjid di atas tanah seluas ± 4000 M, beralamat di Gampong Rumpet Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Telepon 0651-8011087 email ddiinad@yahoo.com, website dewandakwahaceh@yahoo.com HP. Ketua 085260185571 sekretaris 085360799496
- Program Kegiatan
- Pembinaan Muallaf
Kegiatan ini sudah menjadi program rutin di Kabupaten/Kota perbatasan; Kota Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang dan Simeulu dengan jumlah muallaf 30 orang/Kab. Program ini kerjasama dengan Baitul Mal Aceh.
- Beasiswa Pendidikan Untuk Anak Muallaf
Ada beberapa anak muallaf yang disekolahkan oleh Dewan Da’wah Aceh dengan mencari donatur sebagai penyandang dana beasiswa. (jumlah dan lokasi pendidikan terlampir).
- Mendirikan Akademi Da’wah Indonesia (ADI)
ADI Aceh sudah memasuki tahun kedua, dengan mahasiswa angkatan I sebanyak 13 orang, saat ini tinggal 10 orang. 2 orang mengundurkan diri dan 1 orang dikeluarkan. Angkatan II berjumlah 18 orang, masih bertahan sampai saat ini.
- Membuka program tahfidh untuk Mahasiswa ADI dan mahasiswa diluar ADI
Program ini kerjasama dengan Asian Muslim Charity Foundation (AMCF) Jakarta, dengan mensubsidi mukafaah seorang guru tahfidh dan alakadar biaya listrik dan air.
- Program Sosial
Kegiatan ini berupa ifthar Jama’i secara rutin setiap tahun kerjasama dengan beberapa yayasan; Qatar Charity, Yayasan Syeikh Eid, dan simpatisan lainnya. Selian itu qurban dengan penggalangan dana dari pengurus/simpatisan Dewan Da’wah dan dukungan dari Yayasan Turki, Muhsinin Aceh di luar negeri, Fatimah Zahra Travel Semarang.
Program sosial lain pembagian paket sembako untuk masyarakat sekitar komplek Dewan Da’wah kerjasama dengan OKI, Yayasan Al-Wahhah Arab Saudi, Saudi Charity Campaign (SCC), dan menggalang bantuan untuk pengungsi Rohingya.
- Program Muslimat
Melakukan pendampingan agama warga lapas perempuan di rutan Lhok Nga Aceh Besar dan pendampingan agama dan motivasi untuk pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh. Selain itu melakukan seminar-seminar tentang pendidikan parenting dan keluarga sakinah.
- Program Lintas Lembaga
Berupa kerjasama dengan ormas-ormas Islam untuk mengadvokasi percepatan penegakan syariat Islam, penyelesaian konflik internal umat Islam dan konflik eksternal dengan non muslim. Membangun hubungan dengan pemerintah daerah melalui audiensi dan tawaran program untuk kerjasama. Tetapi dalam 3 tahun terakhir tidak ada pembiayaan dari pemda, dengan alasan Permendagri yang melarang hibah dan bansos.
- Program Da’i
Saat ini hanya ada 2 da’i dewan da’wah yang dibiayai oleh Dewan Da’wah Pusat dan saat ini belum ada dai yang dibiayai oleh Dewan Da’wah Provinsi. Kami sudah usul penambahan da’i kepada pengurus pusat khususnya untuk daerah perbatasan tetapi belum disahuti sampai sekarang.. (usulan terlampir)
REKOMENDASI/USULAN
- Untuk Penguatan daerah agar pengurus pusat perlu membagi cluster/zona (Indonesia Timur, Barat dan tengah) untuk wilayah binaan dengan menunjuk koordinator sehingga memudahkan untuk koordinasi.
- Perlu penambahan da’i pusat untuk provinsi Aceh (sesuai dengan permintaan Ketua MPR RI)
- Perlu pewarisan nilai dan ideologi kepada kader muda dewan da’wah untuk proses kaderisasi dan menghindari konflik internal baik di pusat maupun di daerah.
- Khusus untuk ADI, kebutuhan sangat mendesak adalah, buku-buku wajib untuk bacaan mahasiswa, beberapa unit komputer dan satu unit motor operasional untuk pengelola.
- Ada pembagian jatah haji/umrah undangan dan atau gratis untuk pengurus-pengurus daerah yang aktif sebagai reward dari pengurus pusat.
- Untuk mensupport pendanaan perlu menjajaki peluang usaha di daerah dengan mengupayakan pembiayaan dengan sistim bagi hasil.
- Sebagai upaya keras lagi serius Dewan Dakwah, perlu diadakan pengkaderan khas seperti pakar ghazwul fikri/sepilis, pakar aqidah, pakar syari’ah dan lainnya setiap wilayah/provinsi minimal sekali setiap tahun.
Banda Aceh, 14 Muharram 1437 H
27 Oktober 2015 M
Pengurus,
Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MA
ketua