Archive for month: November, 2022

Banda Aceh — Dewan Dakwah Aceh bersama dengan Laznaz Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir di Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur, Kamis (10/11/2022).

Bantuan berupa sembako seperti Beras, minyak, Telur, mie instan ini berasal dari pengurus dewan dakwah Aceh, muksinin, donatur dan simpatisan Dewan Dakwah serta para Ibu Pengajian Subuh Masjid Baitusshalihin Ulee Kareng, Banda Aceh.

Ketua Dewan Dakwah Aceh Prof. Dr. Muhammad AR, M.Ed melalui Sekretaris Umum Zulfikar, SE.,M.Si menyampaikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh Dewan Da’wah Aceh sebagai bentuk kepedulian dan berkhitmad kepada masyarakat.

“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dewan Da’wah Aceh, ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan berkhidmat untuk masyarakat, walaupun tidak seberapa bantuan yang diberikan namun bagaimana membangun kebersamaan senasib dan sepenanggungan seperti dalam ajaran Islam,” kata Zulfikar

Zulfikar melanjutkan, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyaluran bantuan ini.

“Terimakasih untuk Pengurus Dewan Dakwah Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang yang telah membantu penyaluran bantuan ini,” ujar Zulfikar

Zulfikar menerangkan, di Aceh Tamiang paket yang disalurkan berjumlah 80 paket sembako, 20 paket alat kebersihan.
Untuk Kota Langsa, paket yang disalurkan berjumlah 33 Paket sembako, sementara di Aceh Timur jumlah paket yang disalurkan berjumlah 45 paket.

“Di Aceh Tamiang ada lima desa, yakni Desa Lubuk batil, Desa Balai, Mesjid Sunyai iyu, Desa Lambung blang dan Desa Kp Raja, sementara di langsa ada dua desa, yakni Desa Sidorejo dan desa Sidodadi,” terang Zulfikar

Banjir kali ini merupakan banjir terparah yang terjadi disejumlah daerah di Aceh.

“Kalau kita lihat ini banjir terparah yang terjadi dalam kurun waktu 29 tahun terakhir.” tutup Zulfikar

Banda Aceh — Aceh sekarang sedang menerima bala dari Allah yaitu banjir.

Sebenarnya hujan itu Rahmat jika hujan itu turun cukup hanya untuk tumbuh-tumbuhan dan binatang ternak.

Inilah yang membuat Rasulullah Saw kadang berkerut kening ketika melihat gumpalan asap hitam di langit. Karena mengira bahwa hujan itu bukan hanya sekedar rahmat, tetapi bisa pula menjadi malapetaka bagi semua, khususnya penduduk fakir dan miskin yang tidak tahu kemana harus lari ketika diterjang banjir seketika.

Memang kalau kita kembali ke Al-Quran, ayat 41 Ar Room, bahwa hampir semua bala bencana yang terjadi di laut dan di darat mesti ada keterlibatan manusia.

Bahasa lugasnya adalah saham manusia ini terbanyak dalam hal perusakan bumi.

Hutan digunduli, padahal itu penyimpan air dan paru paru dunia, gunung diratakan padahal itu pasak bumi menurut Al Quran, ayat 7 An Naba’.

Namun yang paling menyedihkan para pelaku perusak bumi tersebut hampir semuanya orang orang yang sama sekali tidak mengerti akan kehidupan manusia lain dan makhluk lain.

Mereka hanya memikirkan perutnya saja, keluarganya saja, kroninya saja, dan kesenangannya saja. sedangkan orang lain biar mampus semuanya. Inilah drakula penghisap darah. Manusia rakus, tamak. loba, dan sangat uncivilized.

Yang paling menyakitkan lagi para perusak bumi itu adalah kebanyakan nya orang asing (bukan pribumi) tetapi mendapat legalitas pengendali negara.

Kalau bisa dikatakan bahwa memang bumi ini di republik Indonesia namun pemiliknya bangsa asing. Bangsa ini adalah menjadi babu di negeri sendiri.

Para tauke sawit dan juragan kayu, pemilik tambang atau penambang, juragan katrol di laut, pebisnis haram (pemilik judi online), pemasuk sabu sabu aman di hotel hotel mewah dan condominium mewah yang tidak tersentuh banjir dan bencana.

Sampai kapan bangsa ini mengenal dirinya sendiri dan sampai kapan negeri ini mandiri dan bebas ketergantungan dengan negeri-negeri penjajah.

Orang Singapura hidup dengan uang rakyat Indonesia. yang datang kesana 500 orang perhari dan bank bank Singapura juga banyak penyimpan nya dari Indonesia.

Jika mereka Indonesia dan Malaysia memutuskan hubungan dengan Singapura, mungkin dua hari mereka akan gelap.

Jangankan untuk menambah penduduk, orang mati saja tidak tau mau kemana dikuburkan.

Air minum dan mandi mereka beli dari Johor Baru. Sayuran dari Batam, dll dari Indonesia

Mampukah manusia ini berfikir jernih dan tidak mau menerima grativikasi dan suap dari orang asing?

Ketika ini sudah berlaku dan keadilan sudah berjalan, hukum tajam ke semua lini, bukan tumpul ke atas. Maka Allah akan menurunkan Rahmat dan kasih sayang Nya kepada bangsa ini.

Dari hamba yang dhaif,
Muhammad AR

Penulis adalah Ketua Dewan Dakwah Aceh