Archive for category: Semua Katagori

semua katagori di bawah ini

Prof Muhammad AR

Suatu ketika seorang ulama shalih yang bernama Ibrahim bin Adham, berada di kota Basrah. Orang-orang Basrah mendatanginya dan duduk bersamanya untuk mendiskusikan berbagai masalah agama. Ada sebuah diskusi yang mengarah kepada mekanisme berdoa kepada Allah agar dikabulkan. Mereka selama ini senantiasa berdoa kepada Allah, namun rasanya semua permohonan dan permintaan tersebut belum dikabulkan oleh Allah SWT. Mereka bertanya kepada sang ulama itu, “Wahai Syaikh, apa penyebabnya doa seseorang tidak dikabulkan oleh Allah SWT? Dimana letak kekurangannya atau kesalahannya? Strategi dan pendekatan apa yang harus kami lakukan semoga Allah mengabulkan doa kami? Inilah model orang-orang yang masih tahu diri dan belum terlambat untuk belajar dan bertanya kepada orang yang ahli (para ulama).

Kemudian Syaikh Ibrahim bin Adham menjawab, “Wahai penduduk Basrah, ada beberapa sebab mengapa Allah tidak mengabulkan doa seseorang. Menurut beliau adalah karena hati kita mati dalam sepuluh perkara.” Marilah kita lihat satu persatu apa gerangan doa-doa kita terlewatkan sehingga bala bencana covid-19, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, banjir dan angin yang sangat kencang semakin merajalela di tengah-tengah masyarakat kita tanpa mengenal kompromi, apakah ia rakyat kecil, pejabat tinggi, orang kaya, orang miskin, petugas kesehatan (medis), petugas kebersihan, pemungut sampah, Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, anggota TNI dan anggota Polri semuanya terhinggapi wabah yang berbahaya itu jika Allah berkehendak.

1. Semua kita mengenal Allah, namun kita enggan menunaikan hak Allah swt. Tanyalah kepada diri sendiri apakah kita sudah menunaikan semua hak Allah? Bagamana shalat kita (shalat sunat qabliyah dan ba’diyah, sunat zuha, shalat malam, witir, dan shala suant lainnya), zakat kita, puasa kita termasuk puasa-puasa sunat, haji bagi yang sudah mampu, sadaqah kita terhadap fakir miskin dan kepada yang membutuhkannya, dan sejauh mana pengorbanan kita terhadap agama Allah, syariat Allah dan lain-lain hak Allah yang wajib kita tunaikan. Sudahkah kita laksanakan segala apa yang diperintah? Dan sudahkan kita menghindar dari semua larangan-Nya dan bertaubat atas segala kesalahannya.

2. Mungkin semua kita membaca al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya secara komprehensif semua larangan dan suruhan di dalamnya. Banyak perintah al-Qur’an kita tinggalkan, seperti berbuat baik kepada ibu bapak, menolong agama Allah, berbicara yang benar, mengeluarkan zakat, berjihad di jalan Allah, membantu saudara kita di Palestina, membantu Muslim Rohingya, menolong sauadara kita di India, menolong saudara kita di Uyghur, namun sebaliknya malah kita melakukan sesuatu yang dilarang Allah misalnya tidak menjauhi sifat munafik, tidak berhenti dari tindakan sogok menyogok (suap), tidak suka berlaku adil dan jujur, tidak mau meninggalkan kebohongan dan kecurangan, tidak mau bertransaksi secara halal dan diridhai Allah (jauh dari system ribawi), tidak mau menjauhi zina, tidak berhenti melakukan pembunuhan, tidak berhenti melakukan korupsi dan memakan haram.

3. Kita bilang bahwa kita cinta kepada Rasulullah, namun kita sering meninggalkan sunnah-sunnahnya. Memang kita sering shalat lima waktu secara berjamaah di masjid-masjid Allah, lalu bagaimana dengan menjalankan amar makruh nahi mungkar baik secara individu atau secara kelompok, bagaimana dengan memelihara jenggot dan mencukur kumis, apakah kita sudah terbiasa makan dan minum dengan tangan kanan,apakah kita kita juga menjalankan seluruh puasa-puasa sunat selain dari pada puasa bulan Ramadhan, sudahkah kita berpakaian menurut sunnah baginda Nabi saw, sudahkah kita menjalin silaturrahmi dengan saudara kita, orang tua kita, guru kita, pimpinan kita, dan bagaimana dengan penyebaran salam ketika berjumpa sesama muslim, dan begitu pula dengan semua sunnah-sunnah yang lain sudahkan kita kerjakan secara kaffah?

4. Kita haqqul yakin mengaku menjadi musuh setan, namun kadang-kadang kita sepakat dengannya. Banyak ummat Islam, pemimin Islam bersekongkol dengan musuh Allah, kalian menjadikan wali dari kalangan musuh Allah dan musuh agamamu, kalian berhubungan baik dengan musuh Allah dan musuh Nabi saw dan saling bermusuhan dengan sesama muslim, dsb. Kalau kita sepakat setan sebagai musuh, maka kita tidak perlu terlalu baik dan percaya kepada musuh Allah dan musuh Nabi saw karena mereka mengajak kita untuk mengikuti setan. Lihat saja sekarang berapa banyak pemimpin negeri Islam yang berani secara terang-terangan membela saudaranya di Palestina? Muslim Rohingya? Dll.

5. Kita mengatakan mencintai Jannah (sorga), tetapi tidak ada tanda-tanda yang menuju ke arah itu. Kita suka money laundry, suka berjudi, mengundi nasib, membeli togel, minum tuak atau arak serta minuman keras, hati kta penuh dengan kedengkian, iri hati, kita senantiasa terlibat dalam memfitnah, menggosip, mengadu domba, dan mengeluarkan perkataan-perkataan yang sia-sia dan kasar serta perkataan kotor. Kita kadang-kadang jarang bersedekah, berinfak, dan membela orang-orang terdhalimi. Kita sering lupa akan nasib fakir miskin dan anak yatim, enggan berjihad fisabilillah, dan kita tidak lagi berani menyatakan yang salah itu salah, dan yang benar itu benar. Kalau semua ini masih menyatu dalam diri kita, mungkin agak sulit mendapatkan sorga Allah.

6. Kalian takut akan neraka jahannam, tetapi anda bergegas menghampirinya. Kita meninggalkan shalat, kita tidak mau bayar zakat, tidak mau tolong dan memberi makan anak yatim, tidak mau berpuasa baik wajib ataupun puasa sunat, tidak saling memaafkan, dan tidak mau peduli nasib saudara seiman dan seakidah, tidak berlaku adil ketika kita memimpin, dan tidak mau menjalankan syariat Allah baik dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat ataupun dalam kehidupan bernegara.

7. Kita sering mengatakan bahwa mati itu benar terjadi dan setiap orang akan mengalaminya, tetapi kebanyakan di antara kita sedikit sekali persiapan dan bekal yang kita bawa menuju kematian yang pasti itu.. Apakah tiket kita menuju kematian yang husnul khatimah sudah kita siapkan misalnya sadaqah jariyah, amal shalih, sifat pemaaf, shalat berjamaah, akhlak mulia, dan hati yang sejahtera. Sesungguhnya semua para sahabat Rasulullah saw seperti Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Bilal bin Rabah, Usman bin Maz’un, Sa’ad bin Abi Waqasy, Abu Ayyub al-Ansari, Khalid bin Walid, Hamzah bin Abdul Muthalib, Khadijatul Kubra (Khadijah binti Khuwailid), Fathimah binti Muhammad, Sumayyah, Yasir dan Khabab al-Arti, Mush’ab bin Umair, Shuhaib bin Sinan Ar-Rumy, Zaid bin Haritsah, Ikrimah bin Abu Jahal, dll. Insya Allah semua para sahabat Rasulullah sudah menempah tiket ke sorga dengan berbagai macam amal baik mereka secara khusus ketika mereka masih hidup.

8. Kita sering disibukkan oleh aib orang lain, dan sering lupa akan aib sendiri. Membuka aib kaum muslimin adalah sangat dilarang dalam Islam. Semut di seberang lautan nampak kita lihat, namun gajah di pelupuk mata tidak terlihat. Makanya kita dianjurkan Allah dan Rasul-Nya untuk menjaga mulut, kemaluan, mata, telinga, hati, hidung, tangan dan kaki. Kita senantiasa memohon ampun kepada Allah atas segala khliaf dan dosa agar terhindar dari perbiatan-perbuatan tercela dan ternoda.

9. Kita selalu menikmati nikmat Allah dari pagi hingg petang, namun sering lupa mensyukurinya. Bukankah Allah mengingatkan kita “Jika kamu bersyukur, Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu kufur, azab-Ku sangat pedih”. Berterima kasih kepada Allah sebagai Khalik adalah wajib bagi manusia, juga berterimakasih kepada ibu bapa, guru, dan juga kepada orang-orang yang telah membantu kita, menolong kita serta berbuat baik kepada kita adalah sangat wajar berterima kasih dengan cara dan metode masing-masing. Ini adalah adanya rasa syukur atau terima kasih. Konon lagi kepada Allah swt yang telah menjadikan kita, menjadikan langit dan bumi dan seluruh isinya.

10. Kita sering terlibat dalam menguburkan mayyit, namun kita kadang-kadang lupa mengambil pelajaran dari-nya. Berapa kali kita sudah mengkhatamkan al-Qur’an selama hidup kita, dan berapa banyak ayat yang sudah sanggup kita hafal? Berapa ribu atau juta tahlil yang telah kita lantunkan, bagaimana dengan shalat malam kita, menjalin silaturrahmi, sedekah, infak, dan puasa wajib dan puasa sunat, shalat berjamaah, mencari ilmu, mengajar manusia dengan ilmu yang bermanfaat, dan mendidik anak-anak dengan ilmu tauhid dan ilmu agama. Semua ini tidak sempat lagi kita lakukan kalau sudah menghadap Allah.

Mungkin itu hanya sekedar sepuluh hal yang sering kita lupakan yang menurut Syaikh Ibrahim bin Adham hal-hal inilah yang menyebabkan hati manusia tertutup sehingga imbasnya ketika kita berdoa kepada Allah kurang direspon oleh-Nya. Memang kalau mekanisme salah, maka tempat yang dituju lama sampainya. Oleh karena itu perbaikilah hati, lembutkan hati dengan al-Qir’an dan perbanyaklah tahlil, takbir, tahmid, dan tasbih sehingga dengan bacaan kalimah tauhid itu maka pintu langit akan terbuka. Salah satu jalan agar doa diterima adalah pengguguran dosa, karena itu tinggalkan semua maksiat, perbanyak minta ampun dan taubat nasuha, insya Allah segala permohonan kepada-Nya akan dikabulkan. Lihat saja, kebanyakan para sahabat Rasulullah dan para ulama diterima doa mereka, misalnya Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Sa’ad bin Abi Waqash, Khalid bin Walid, Abu Ubaidah bin Jarrah, Hasan al-Basri, Said bin Musayyab, Sufyan Tsuri, Fudhail bin ‘Iyadh, Zun-nun Al-Mishri, dll.

Kisah yang sangat nampak dan terang benderang adalah Covid-19 yang melanda seluruh dunia tanpa kecuali, bukankah semua umat Islam berdoa kepada Allah agar penyakit ini hengkang dari negeri kita atau negeri mereka masing-masing, namun penyakit tetap penyakit walau berbagai cara dilakukan. Tetapi celakanya ada pihak atau orang yang bisa meraih keuntungan ditengah-tengah musibah tersebut, ini sangat luar biasa karena bisa berfoya-foya dan bersuka ria di tengah-tengah orang-orang sedang menderita dan penuh kewaspadaan serta ketakutan.

Ternyata banyak pihak, termasuk pemerintah pada waktu itu seolah-olah Covid-19 itu jangan dulu berakhir karena penjualan obat dan alat-alat medis masih banyak tersisa. Artinya anggaran untuk menangani wabah itu masih banyak tersisa, rakyat terkurung dan malah dipaksa tinggal di rumah masing-masing walaupun kebutuhan mereka sangat tidak mencukupi. Nampaknya ada dua keinginan yang berbeda di antara manusia, yang satu dengan wabah bisa mendapat banyak keuntungan, yang satu lagi sangat menderita. Doapun ada dua jenis, yang satu memohon hengkangnya penyakit dan yang satu lagi berdoa biar saja penyakit ini eksis karena dapat menguntungkan dari segi ekonomi dan finansial. Coba kita bayangkan kalau kita sebagai penerima doa, apa yang akan kita pertimbangkan? Karena ini Allah azzawajalla pemilik alam dan penguasa langit dan bumi, maka Allah akan melihat betapa munafiknya manusia, dan betapa biadabnya manusia dalam melanggengkan kekuasaannya, dan dalam memperkaya diri dengan cara apapun asalkan dapat menambahkan pendapatan, kekayaan dan kedudukan.

Mungkin karena persolan tarik ulur antara pebisnis dan rakyat jelata atau para pembela rakyat, maka seolah-olah bencana yang kita rasakan tiadk mau hengkang dari negeri kita karena masih banyak orang yang mengundangnya atau mempertahankannya. Jadi, Allah akan mengabulkan doa orang yang memintanya. Namun sesuai dengan keputusan-Nya, doa orang-orang yang bermohon insya Allah akan diqabulkan sesuai dengan kehendak-Nya dan masanya. Karena persoalan masa dan diterimanya doa kita, tidak ada yang memiliki pengetahuan tentang itu karena ini berada dalam ilmu Allah. Oleh karena itu perbanyaklah doa dan kesabaran karena orang-orang yang sabar, ikhlas, dan penuh harap terhadap Allah akan menerima hasilnya sesuai dengan masa yang telah ditentukan Allah.

Penulis:

Prof Muhammad ARProf.Dr. Muhammad AR. M.Ed

Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Aceh

emharahmani48@gmail.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalau kita mau bicara dengan sesungguhnya berdasarkan hati nurani, maka sejak masa presiden Soekarno hingga ke Presiden Joko Widodo belum nampak keadilan dan kejujuran hasil pemilu yang pernah dibuat. Hasil yang nampak dan diakui oleh masyarakat adalah kecurangan, ketidak adilan dan ketidak jujuran. Karena itu dakwah saya kepada segenap bangsa Indonesia agar system pemilu yang yang telah ada dan system pilkada harus dirobah total dengan system Syura yang lebih aman dari segi sogok menyogok atau money politic disamping sangat sedikit menghabiskan kostnya. System yang ada terbuka menganga untuk money politic dan hasil yang curang, namun kalau system syura, pemilihan anggota majlis syura sendiri sangat ketat dalam masalah akhlak, penguasaan ilmu agama, pemahaman tentang adat istiadat, ketokohannya, serta paham akan sejarah perjuangan bangsa.

Utamakan tingkat keilmuan seseorang (tingkat pendidikannya), pengalaman hidupnya, umurnya yang matang sebagaimana Allah contohkan dalam pengangkatan Muhammad SAW sebagai Nabi, akhlaknya yang mulia, ibadahnya yang tidak perlu diragukan, serta kejujuran dan keadilannya dalam beraktivitas sehari-hari di tengah-tengah manusia. Kalau kita mau jujur dan transparan, lihat saja bagaimana Allah memilih Muhammad SAW sebagai Khalifah Allah di bumi, kemudian bagaimana Abubakar dipilih untuk menjadi khalifah setelah Nabi SAW, demikian juga pemilihan Umar bin Khattab. Malah ketika Umar bin Khattab ditikam, oleh Abu Lu’Lu’ yang berketurunan Parsi, ketika Umar mengimami shalat subuh, maka Umar masih sempat memanggil shabat-shabat yang lain untuk memilih penggantinya. Salah seorang shabat mengusulkan bagaimana kalau kami memilih Abdullah bin Umar sebagai penggati Amirul Mukminin atau menjadikannya sebagai salah seorang anggota majlis syura?

Ketika Umar mendengar anaknya, Abdullah bin Umar diusul untuk menggantikannya, maka beliau berkata, “Celaka kamu”. Jangan libatkan anakku dalam urusan ini. Artinya Umar bin Khattab tidak suka melanggengkan kekuasaannya dan membentuk dinasti atau kerajaan agar segala kesalahannya dan kecurangannya terus dilestarikan oleh penerusnya. Makanya yang salah di sini adalah systemnya yang tidak mendukung keberpihakannya kepada keadilan dan kejujuran. Diantara system,-system yang telah ada,system syuralah yang sangat berarti dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, karena kalau terjadi money politic hanya to some degree, tidak menyeluruh dan menjadi budaya seperti sekarang ini. Saya mendengar video salah seorang anggota DPR-RI, Irma Chaniago yang menyatakan bahwa beliau menghabiskan uang Rp. 2 milyar menuju Senayan, dan beliau membuka kedok semua Partai Politik sebagai biang keterpurukan dan kehancuran system kenegaraan kita. Penulis juga pernah berbincang-bincang dengan beberapa caleg dan cabub dan cagup, bahwa kalau kita ingin mencapai cita-cita tersebut harus punya banyak dollar alias rupiah, karena kalau kita mendatangi kantong-kantong constituent di alam grass-root harus membawa mahar, kalau itu tidak ada, jangan diharap akan ada constituent yang memilih kita. Ini budaya yang berakar umbi dalam komunitas kita, makanya system ini harus diganti total dengan konsep syura.

Kalau tidak ganti dengan system yang lebih amanah dan aman, ditakutkan para wakil rakyat dan para pemimpin yang dihasilkan dengan cara yang tidak amanah, tidak legal, dan tidak manusiawi, nanti hukum dipoles menjadi hukum rimba, para pemimpin seperti serigala yang tiap hari menyantap akan darah rakyatnya, misalnya rakyat dinaikkan pajaknya, para pegawai negara dinaikkan gajinya, korupsi terjadi di setiap kantor dan kementerian, petugas negara membackup kecurangan dan ketiranian para pemegang kuasa, makanya rakyat adalah makanan empuk para penguasa yang sifatnya seperti serigala dan singa di Padang Sahara Afrika. Makanya dakwah saya dalam hal ini yang harus merobah sytem ini adalah rakyat jelata dengan cara apapun yang terbaik. Jika tidak, negara ini akan menjadi negara berhukum rimba dan berpemimpin seperti drakula penghisap darah manusia.

Ingat! Ketika rakyat melakukan sesuatu dalam batas-batas kewajaran seperti berdemonstrasi dan berunjuk rasa, itu masih dapat diotolerir karena tidak melakukan anarkhis dan sebelum jam 6.00 sore sudah bubar. Pemerintah merasa ini hak rakyat dan boleh dilakukan dan kedudukan kita dan singgasana kita tidak terusik, karena kalau sudah capek berunjuk rasa dan berdemonstrasi, nanti mereka berhenti sendiri. Kita boleh berasumsi demikian karena rakyat melampiaskan uneg-unegnya, tetapi ingatlah wahai para penguasa, jika rakyat suatu saat diam seribu Bahasa, dan mereka hanya melaporkan kebejatan pemerintah dan penguasa kepada Penguasa Tertinggi yaitu Allah SWT., tinggal tunggu saja kehancuran yang pernah dirasakan oleh Firaun Laknatullah (Mesir), Gamal Abdun Nasir (Turki), Shah Iran (Iran), Marcos (Filipina), Kaum ’Ad dan Kaum Tsamud. Ingat Allah dalam firman-Nya “Setiap Ummat akan menemui ajalnya, tidak dipercepat dan diperlambat”. Ata- setiap pribadi, setiap kaum, setiap bangsa, dan setiap negara ada ambang batasnya menunggu kehancuran yang pernah dibuatnya, makanya sebelum itu terjadi, maka gantilah system yang amburadul ini jika ingin hidup tenteram dan bahagia dunia dan akhirat.

Utamakan orang-orang yang akan menjadi wakil rakyat (majlis syura) terdiri dari orang -orang yang berilmu baik secara formal atau informal, karena kalau kita memberikan kekuasaan dan tanggungjawab kepada orang-orang yang minim pengetahuannya, maka sama saja menjungkirbalikkan negeri ini, karena itu orang-orang yang merasa dirinya memiliki ilmu dan pengalaman, jangan sampai diperbudak oleh uang dan harta dan tahta, atau ditipu oleh orang-orang yang minim pengetahuannya. Ingat pesan Allah dalam al-Qur’an, “Tanyalah sesuatu kepada para ahlinya.” Dan juga Hadis Rasulullah SAW yang bunyinya, “JIka suatu perkara diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran.” Maka yang punya ilmu dan pengalaman tidak seperti “Keledai Membawa Kitab”. Artinya mengikuti petunjuk bukan mengikuti kedhaliman dan kegelapan. Ingat pesan Allah dalam al-Qur’an bahwa orang-orang yang berilmu akan ditingkatkan derajatnya, selama keilmuannya ditempatkan pada landasannya yang benar. Kalau mereka curang dan bohong, maka kekuasaan dan kekuatan yang ada padanya akan diganti dengan izin Allah, karena Dialah Yang Maha Berkuasa.

Sekali lagi melalui risalah ini saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk menggunakan hati nurani agar dapat merobah system pemilu dan pilkada ini kepada system yang bermartabat dan dapat dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. System yang ada penuh dengan money politik, sogok-menyogok, intimidasi, kecurangan, kebohongan, dan pemaksaan, karena itu marilah kita tinggalkan system yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dihadapa Mahkamah Allah nanti di Yaumil Mahsyar.

PROF. Dr. Muhammad AR. M.Ed

Dosen Pasca Sarjana Prodi S3 PAI

UIN Ar-Raniry-Banda Aceh.

 

Para pelaku dakwah diminta untuk terus istiqamah di jalan dakwah. Jangan takut kehilangan harta dan nyawa, apalagi dengan kondisi sekarang dimana semuanya hanya mencari materi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR, M.Ed dalam acara halal bihalal dan silaturahmi bersama Keluarga Besar Dewan Dakwah Aceh di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (5 Mei 2024).

Kegiatan itu dihadiri oleh ormas Islam, lembaga dakwah, akademisi kampus, balai pengajian dan mahasiswa.. Adapun tausiah disampaikan oleh dosen Universitas Syiah Kuala (USK), Dr, rer.nat Ilham Maulana, M.Si.

“Kepada kawan-kawan yang selama ini bergelut dalam dakwah, teruslah istiqamah. Saya mengingatkan kita semua untuk terus di jalan dakwah, Karena apapun yang terjadi dakwah haruslah tetap berjalan,” kata Prof Muhammad AR.

Guru Besar UIN Ar-Raniry itu menjelaskan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mencontohkan betapa pentingnya istiqamah dalam menjalankan dakwah dan ajaran agama. Dengan istiqamah, seseorang dapat mempertahankan kebenaran dan menghindari godaan serta gangguan yang dapat menghalangi mereka dari jalan yang benar.

Menurutnya dalam perjalanan dakwah, akan ada banyak rintangan dan cobaan yang muncul. Hanya dengan istiqamah seseorang dapat mengatasi rintangan-rintangan tersebut dan tetap berada di jalan yang benar.

“Konsistensi dan istiqamah dalam dakwah memberikan keteladanan kepada orang lain. Sehingga hal itu dapat menginspirasi dan memotivasi mareka untuk mengikuti jejak yang sama,” jelas Prof Muhammad AR.

Koordinator pelaksana yang juga Sekretaris Dewan dakwah Aceh, Zulfikar SE M.Si menambahkan kegiatan halal bi halal tersebut bertemakan “memperkuat ukhuwah dan membangun kekuatan ummat,”. Sehingga kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan sosial Dewan Dakwah Aceh dengan masyarakat lainnya. Ini adalah kesempatan untuk bertemu dan mempererat ikatan persaudaraan dan ukhuwah.

“Saat ini Dewan Dakwah Aceh mempunyai lembaga pendidikan yaitu Taman Kanak-Kanak dan Akademi Dakwah. Dengan lembaga pendidikan tersebut akan mendidik mareka untuk menjadi kader-kader dakwah yang siap untuk membela agama,” kata Zulfikar.

Sementara itu dosen Universitas Syiah Kuala (USK), Dr, rer.nat Ilham Maulana, M.Si dalam tausiahnya mengajak semua untuk berdakwah dijalan Allah sesuai dengan profesi dan spesifikasinya masing-masing. Karena pada dasarnya semua manusia adalah dai yang mengajak manusia lainnya ke jalan yang benar.

“Seluruh sisa kehidupan kita, perlu untuk kita dakwahkan. Dimana semua ritual didunia ini pantas di nilai oleh Allah sebagai ibadah. Oleh karena itu janganlah takut kekurangan materi ketika kita sedang berdakwah, karena Allah yang akan membantu,” pungkasnya.


Teks Foto
Dosen Universitas Syiah Kuala (USK), Dr, rer.nat Ilham Maulana, M.Si dalam tausiahnya pada acara halal bihalal dan silaturahmi bersama Keluarga Besar Dewan Dakwah Aceh di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (5 Mei 2024).

Rumpet — Salah satu kegiatan Dewan Dakwah Islamiyah Aceh dalam bulan Ramadhan ini adalah menyalurkan zakat kepada yang berhak menerimanya, khususnya di desa Rumpet dan sekitarnya.

“Dewan Dakwah Islamiyah Provinsi Aceh baru-baru ini telah berbagi rasa dengan kaum muslimin dan muslimat yaitu pendistribusian zakat kepada yang berhak menerimanya.” ungkap Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof. Muhammad AR

“Eksistensi DDA di tengah masyarakat harus mampu berbuat sesuatu untuk ummat walaupun itu dari segi jumlahnya sangat kecil, namun bernilai bagi saudara-saudara kita yang merasakannya.” lanjut Guru Besar UIN Ar Raniry ini

Prof Muhammad menjelaskan, Minggu pertama bulan Ramadhan tahun 1445 Hijriyah Dewan Dakwah Aceh telah membantu masyarakat sekitar sebanyak 30 0rang untuk mendistribusikan zakat, dan besarannya berbeda-beda.

“Namun yang penting ada rasa kepedulian kepada saudara kita.” ungkap Prof Muhammad

Disamping itu, DDA juga menyalurkan paket Ramadhan kepada masyarakat Rumpet dan sekitarnya hingga ke daerah-daerah seperti Nagan Raya, serta perbatasan Aceh seperti Aceh Singkil dan Subulussalam.

“Inilah program yang dapat kita laksanakan dalam bulan ramadhan ini,” ungkapnya

Selain itu, Dewan Dakwah Aceh juga telah mengirim 15 orang Da’i dan Daiyah selama bulan Ramadhan ini ke Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tamiang dan Kabupaten Kampar Riau, dan Kabupaten Dairi Sumut.

“Insya Allah di masa yang akan datang, DDA akan lebih banyak lagi berkiprah kepada ummat dan ini semua berkat kerjasama dengan para muhsinin, para dermawan dan para pendukung dakwah, semoga para pendukung dakwah dan para donatur diberikan umur panjang dalam ketaatan oleh Allah, diselamatkan mereka dan keluarganya dari api neraka.” tutup Ketua Dewn Dakwah Dakwah Aceh, Prof. Dr. Muhammad AR.M.Ed


Dewan Da’wah Langsa berkolaborasi dengan Darul Itqon Aceh menggelar Safari Ramadhan dengan mendatangkan Syaikh Palestina yang diselenggarakan di beberapa Masjid di Kota Langsa mulai tanggal 26-27 Maret 2024

Dalam kegiatan Safari Ramadhan ini dihadiri oleh Syaikh dari Palestina yakni Syaikh Ahmad Mustafa Kamaly Albarudy didampingi Ustadz Rifki Rizqullah S.Pd selaku penerjemah dan rombongan dari Darul Itqan Aceh serta panitia safari Dewan Dakwah Langsa.

Kegiatan safari dakwah bersama Syaikh Palestina ini sudah menjadi program rutin Darul Itqan selama bulan suci Ramadhan dengan menggandeng sejumlah komunitas, baik kampus maupun Masjid.

Kegiatan Safari Ramadhan ini tentunya bertujuan untuk dapat menjalin silaturahmi dalam nuansa kebahagiaan di bulan suci nan penuh berkah ini.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai media untuk mendapatkan informasi perjuangan Palestina dalam menghadapi agresi Israel. sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Gaza telah diserang oleh Zionis Yahudi sejak Oktober 2023 lalu hingga bulan Maret 2024 yang telah membunuh lebih dari 35 ribu jiwa dan 75 ribu lainnya luka-luka dan sebagiannya anak-anak meninggal syahid 14 ribu jiwa.

Ketua Panitia Safari Dewan Dakwah Langsa Ustad Rizal Ichsan, Lc., M. Th menyampaikan bahwa kegiatan safari kali ini dengan melibatkan Syaikh Palestina yakni Syeikh Ahmad Kamaly untuk memberikan tausyiah di beberapa masjid di Langsa.

Adapun tempat yang dikunjungi oleh Syaikh Ahmad Kamaly yaitu:

Hari Selasa, 26 Maret 2024
Waktu subuh Masjid Nurul Iman Gampong PB. Seulemak, waktu Dhuha MTs MIM Langsa, Waktu Ashar Masjid Baiturrahman Perumnas, Waktu Isya Masjid Hubbul Mukmin Gampong PB. Teungoh.

Hari Rabu, 27 Maret 2024
Waktu Subuh Masjid Al muttaqin Gampong Serambi Indah, waktu Dhuha Masjid Kampus IAIN Langsa, waktu Zuhur Masjid Taqwa Gampong Blang Paseh dan waktu Isya Masjid Taqwa Gampong Meurandeh Aceh.

Ia berharap dengan adanya kunjungan Syaikh Ahmad ke masjid-masjid, sekolah maupun kampus tersebut dapat menggerakkan hati kaum muslimin di Aceh untuk ikut membantu baik dari segi harta maupun doa buat saudara kita Palestina.

Sementara itu Sekretaris Dewan Dakwah Kota Langsa Afrizal Refo, MA menyampaikan bahwa safari dakwah syeikh Palestina ke Langsa sudah dijadwalkan sebelum memasuki bulan Ramadhan dan sebagai moment penting untuk bisa bersedekah dan membantu saudara kita di Palestina yang saat ini sangat membutuhkan bantuan kita berupa uang untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari berupa makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, tenda dsb.

Selanjutnya, Ketua Dewan Dakwah Kota Langsa Prof. Dr. Iskandar, MCL mengungkapkan sangat prihatin atas kondisi yang terjadi di Palestina saat ini yang masih terjadi pemboman di camp pengungsian dan berharap dengan adanya penggalangan dana untuk Palestina bisa meringankan kebutuhan mereka disana dan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama muslim.

Dalam kesempatannya, Syaikh Ahmad mengucapkan terima kasih kepada Dewan Da’wah Kota Langsa yang memfasilitasi untuk Safari dakwah di beberapa Masjid Kota Langsa, sekolah dan kampus IAIN Langsa yang ramah dan antusias dalam penggalangan dana untuk saudara kita di Palestina.

Beliau juga mengajak seluruh Jama’ah untuk tidak lupa kepada saudara kita di Palestina yang saat ini masih di bom, dibunuh.

“Dan banyak yang mati kelaparan dikarenakan tidak ada makanan disana,” ujar Syaikh Ahmad

Syeikh Ahmad dalam kesempatan ini memandu langsung serangkaian ibadah shalat Isya, shalat Tarawih, tausyiah dan shalat Witir. Ibadah berlangsung dengan khusyuk dan khidmat meskipun sedang turun hujan deras. Hal ini tidak menyurutkan semangat para jamaah dalam melaksanakan shalat berjamaah.

Dalam tausyiahnya yang disampaikan di sela-sela shalat Tarawih dan Witir, Syeikh Ahmad tidak lupa mengabarkan keadaan terkini di Palestina.

Ribuan warga meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka akibat serangan zionis. Beliau juga tidak lupa mengingatkan bahwa Allah mencintai hambanya yang berjihad dengan jiwa, raga, dan harta demi mendukung perjuangan saudara di Palestina.

“Dengan adanya safari dakwah ini kami mengajak para jamaah untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk berjuang membela dan membantu sauadara-saudara kita di Palestina. Karena di sana mengalami krisis pangan, air bersih, fasilitas kesehatan dan lain-lain. Setidaknya kita sudah membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang ada di sana,” tutur Penerjemah Syeikh Palestina Ustadz Rifki.

Setelah sesi penyampaian Tausiyah oleh Syeikh Ahmad Kamaly tim Darul Itqan Aceh didampingi panitia Safari Dewan Dakwah Kota Langsa memutarkan video dokumenter tentang situasi perang di Gaza, dilanjutkan dengan pengumpulan donasi dari beberapa Masjid di Langsa, MTs MIM Langsa dan Kampus IAIN Langsa dan di akhir pertemuan masyarakat seluruh jamaah photo bersama Syaikh dan beserta para rombongan.


Oleh : Afrizal Refo, MA

Makan dan minum adalah sesuatu yang dilarang dalam menjalankan ibadah puasa bulan suci Ramadhan. Menahan lapar dan haus dari waktu subuh hingga terbenamnya matahari. Faktanya, puasa bukan hanya tentang tidak minum atau makan seharian. Ibadah yang termasuk wajib bagi umat Islam ini memiliki tantangan lain, unik dan menyenangkan. Sebab pada dasarnya ibadah puasa adalah mengendalikan hawa nafsu, menahan emosi dan keinginan bertindak buruk.

Dalam Al-Qur’an pada surat Al Baqarah ayat 183 telah dijelaskan bahwa tujuan utama diperintahkannya puasa adalah terbentuk pribadi muslim yang bertaqwa. Taqwa ini sendiri adalah orang yang melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Ciri-ciri orang yang bertaqwa ini pun telah dijelaskan dalam Al Qur’an pada surat Ali Imran: 134. Salah satunya adalah orang yang mampu menahan amarahnya.

Rasulullah saw menginformasikan bahwa Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dan maghfirah, turunnya rahmat Allah secara melimpah, sekaligus sebagai ladang perlombaan untuk berbuat baik. Sebagaimana dalam hadits “Telah datang pada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa.” (HR Ahmad dan Nasa’i). Hadits yang menggambarkan keistimewaan pahala puasa antara lain adalah sabda Rasulullah saw yang artinya : “Allah berfirman: ‘Setiap amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…” (Mutaffaq ‘Alaih).

Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda: “Semua amalan Bani Adam (manusia) akan dilipatgandakan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipatnya. Namun Allah berfirman: ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya,..” (HR Muslim).

Pertanyaannya kemudian, kualitas puasa seperti apa yang dapat mengantarkan orang yang berpuasa kepada ampunan Allah? Dalam Ihya ‘Ulum ad-Din, Hujjatul Islam al-Ghazali membagi orang yang berpuasa menjadi tiga kelompok dengan tingkatannya masing-masing, yaitu puasa awam (shaum al-‘awam), puasa orang istimewa (shaum al-khawash) dan puasa orang yang sangat istimewa (shaum khawash al-khawash). Menurut imam Al-Ghazali, ibadah puasa awam adalah tingkatan puasa yang paling rendah. Hanya menahan dirinya dari makan, minum, dan syahwat. Namun di luar itu, sikap, tingkah laku, perbuatan, perkataan dan gerak gerik yang dilakukannya masih belum dipuasakannya. Puasa orang istimewa (shaum al-khawash) adalah tingkatan puasa diatas puasa awam. Sebab, pelakunya tidak hanya menahan diri dari makan, minum dan syahwat, melainkan memelihara seluruh panca indra dan anggota tubuhnya dari perbuatan maksiat dan dosa, mampu mempuasakan mata, telinga, tangan, kaki, hidung dan indera yang lain dari larangan Allah. Puasa tingkatan ini juga disebut puasanya orang-orang shaleh (shaum ash-shalihin). Puasa tingkatan tertinggi adalah puasanya orang yang sangat istimewa (shaum khawash al-khawash), yaitu mereka yang selain berhasil mencapai tingkat kedua, juga mampu mempuasakan hatinya dari segala keinginan yang hina dan segala pikiran duniawi, serta mencegah secara total dari memikirkan sesuatu selain Allah SWT (shaum al-qalbi ‘an al-himam al-duniyah wa al-afkar al-dun¬yawiyah wakaffahu ‘amma siwa Allah bi al-kulliyyah). Mereka yang telah mencapai level ini adalah mereka yang senantiasa merasa diawasi Allah, sering disebut mencapai derajat al-ihsan.

Kemampuan seseorang menjaga dan memelihara dari mengurangi pahala puasa adalah ikhtiar tertinggi, dapat dipastikan kualitas ibadah puasanya jauh lebih baik dari yang hanya mampu menjaga dan memelihara ibadah puasa dari yang membatalkannya. Rasulullah saw menyampaikan kualitas ibadah puasa bagi umatnya, seperti dalam hadits yang artinya “Siapa yang berpuasa tapi tidak meninggalkan perkataan dusta tapi malah melakukannya, maka Allah tidak memandang perlu ia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR Bukhari). Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda yang artinya “Lima perkara yang menggugurkan puasa adalah perkataan dusta, ghibah, mengadu domba, melihat dengan syahwat, dan persaksian palsu.” (HR ad-Dailami). Oleh sebab itu ibadah puasa patut dijaga dan dirawat dari hal-hal yang mengurangi pahala meskipun dianggap hal sepele, seperti berbohong. Perbanyak membaca Al-Qur’an dan berzikir dapat membantu meningkatkan kesempurnaan ibadah puasa dihadapan Allah SWT.

Secara keseluruhan, bulan puasa adalah bulan yang sangat berharga bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan puasa bukan hanya sebagai bentuk penghormatan dan ketakwaan kepada Allah SWT, namun juga bulan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan seperti kesabaran, keteguhan hati dan keikhlasan. Maka marilah kita berpuasa dengan benar dan konsisten serta meningkatkan kualitas ibadah dan kegiatan sosial di bulan suci ini.

Penulis adalah Dosen Pendidikan Agama Islam IAIN Langsa, Sekretaris Umum Dewan Da’wah Kota Langsa dan Ketua Komunitas Generasi Rabbani.


Langsa — Dewan Da’wah Kota Langsa kembali mengadakan kegiatan Madrasah Ramadan Camp (MRC) Ke- II pada tahun 2024 di MTs MIM Langsa.

Madrasah Ramadan Camp adalah rangkaian kegiatan yang menjadi program Dewan Da’wah Kota Langsa yang bekerjasama dengan MTs MIM Langsa selama bulan Ramadhan. MRC telah dimulai sejak hari Ahad, 17 Maret 2024 sampai Kamis, 21 Maret 2024.

Ketua panitia Muhammad Fauzan, S.Pd, Gr melaporkan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan Madrasah Ramadhan Camp ke-2 berjumlah 33 orang, 18 orang Putra dan 15 orang putri dan khusus putra yang menginap selama 5 hari 4 malam disekolah.

Madrasah Ramadhan Camp (MRC) menonjolkan aktivitas keagamaan yang bertujuan untuk semakin membentuk karakter keislaman siswa sekaligus melatih kemandirian. Kegiatan ini diawali dengan tadarus Alquran bersama, pemberian materi yang berkaitan dengan bacaan shalat, pemberian materi tentang mulianya Alquran di bulan Ramadhan dan masih banyak lagi aktivitas keagamaan lainnya.

Afrizal Refo, MA selaku koordinator Program kegiatan Madrasah Ramadhan Camp mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat siswa dalam menjalankan kegiatan Ramadhan dan memperbanyak amalan-amalan di bulan puasa Ramadhan ini. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat lebih mandiri selama di sekolah.

Alhamdulillah, kegiatan Madrasah Ramadhan Camp yang sudah menjadi salah satu program Dewan Da’wah Kota Langsa bekerjasama dengan MTs MIM Langsa selama bulan suci Ramadhan ini diselenggarakan kembali untuk kedua kalinya di MTs MIM Langsa. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta didik, khususnya untuk memperdalam dan memperbanyak amalan-amalan di bulan puasa,” ungkap Afrizal

Sementara itu, Kepala Madrasah MTs MIM langsa Nursadriyah, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan MRC Ini sangat baik dilakukan karena dapat melatih kemandirian, rasa kebersamaan, memperdalam dan Memantapkan Ajaran Agama Islam dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga memberikan perubahan bagi peserta didiknya.

Ia mengaku senang karena MRC-II kali ini seluruh peserta semangat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dan dia berharap kedepan makin banyak donatur agar dapat menjalankan kegiatan MRC dengan maksimal, pungkas Nursadriyah

Sementara itu Ketua Dewan Da’wah Kota Langsa Prof. Dr. Iskandar, MCL menyampaikan bahwa Madrasah Ramadhan Camp adalah salah satu kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan setiap tahunnya karena dapat membentuk akhlak generasi muda khususnya tingkat remaja mengingat akhir-akhir ini sangat menyayangkan kondisi remaja yang memprihatinkan banyak lalai berjam-jam duduk di warung kopi, main game online dan sangat jarang ditemui di Masjid-masjid apalagi sekarang sudah memasuki bulan Ramadhan.

Ia berharap dengan kegiatan Madrasah Ramadhan Camp yang sudah berlangsung dan berakhir hari ini dapat memberikan manfaat kepada siswa yang mengikutinya.

“jadikan moment belajar ini dengan baik agar jadi muslim yang taat, menjadi muslim yang bertaqwa kepada Allah swt,” pesan Prof. Iskandar pada 33 peserta Madrasah Ramadhan Camp.

Sementara itu, kepala seksi Pendidikan agama Islam (Pendis) Zainuddin, S. Ag dalam kata sambutannya sekaligus menutup kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan MRC Ini agar terus ditingkatkan dan boleh bekerjasama dengan kementerian Agama sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh pelajar se-Kota Langsa.

Melalui kegiatan ini, Zainuddin berharap agar siswa MTs MIM Langsa tidak hanya sekedar pembelajaran biasa tapi juga mendapat praktik langsung sehingga dapat memahami Islam secara keseluruhan dan ia sangat berbangga kepada Dewan Dakwah Kota Langsa dan MTs MIM Langsa yang sudah melakukan kegiatan MRC ini sehingga bisa dicontoh oleh sekolah lainnya.

Kegiatan Madrasah Ramadhan Camp diasuh langsung oleh para tutor terbaik lulusan Timur Tengah dan Lulusan Dalam Negeri yaitu Dr. Muhammad Dayyan, M.EC (Dosen PPS IAIN Langsa), Afrizal Refo, MA (Dosen PAI IAIN Langsa), Muhammad Firdaus, Lc., MA (Kaprodi HES IAIN Langsa ), Muhammad Fauzi, M.Pd (Masafah Kota Langsa), Sayed Fitri Adhi, Lc.,M.Ag (Koordinator Guru Tahfidz MTs MIM Langsa), Dr. Hatta Sabri, M.Pd (Kaprodi PAI IAIN Langsa), Sitti Suryani, Lc., MA (Kaprodi HKI IAIN Langsa), Dr. Mahyiddin, MA (Dosen PAI IAIN Langsa),
Rizal Ichsan, Lc, M.Th (Dosen IAIN Langsa), Anberladi, S. Sos( Guru MTs MIM Langsa), Latif Subandi, MA (Guru MTs MIM Langsa), Muhammad Fauzan, S.Pd, Gr (Guru MTs MIM Langsa) dan Ikhsan Hadi, S.Psi (Kawan Kreatif).

Di akhir kegiatan penutupan MRC-II dilanjutkan dengan Santunan anak yatim dari siswa MTs MIM Langsa, pemberian sertifikat untuk seluruh peserta, pembagian hadiah Lomba dan photo bersama serta dilanjutkan dengan buka puasa bersama.


Rumpet — Dewan Dakwah Aceh menyalurkan zakat bagi masyarakat fakir miskin di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Senin 18 Maret 2024.

Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof. Muhammad AR mengatakan, sebanyak 15 orang warga rumpet menerima zakat dari Dewan Dakwah Aceh.

“Dewan dakwah Aceh menyalurkan zakat kepada masyarakat rumpet sebanyak 15 orang, Ini merupakan salah satu usaha dewan dakwah untuk memberdayakan orang orang fakir miskin.” Ungkap Prof. Muhammad

Untuk diketahui, Rumpet merupakan gampong dimana Markaz Dewan Dakwah Aceh berdomisili, bukan hanya Markaz Dewan Dakwah, Digampong Rumpet juga telah dibangun Kampus Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh.


Langsa — Dibulan Suci Ramadhan yang penuh berkah. Inilah saat yang tepat untuk terus meningkatkan amal dalam hal kebaikan dengan mengharapkan pahala dan ridhaNya karena dibulan Ramadhan ini setiap amal yang sesuai dengan tuntunan Rasul akan digandakan nilai pahalanya.

Oleh karena itu, tak heran jika setiap muslim akan semakin meningkatkan amal ibadah mereka – baik yang wajib maupun yang sunnah.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersabda,

“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka bagi dialah pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 80, Ibnu Majah no.1764, dan Ahmad 5:192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, dan salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keberkahan adalah melalui bersedekah.

Banyak dari masyarakat, khususnya umat muslim yang berlomba-lomba melakukan kebaikan. Tak terkecuali bagi Ormas Islam Dewan Dakwah Kota Langsa.

Pada Sabtu (16/03/2024) Dewan Dakwah Kota Langsa membagikan takjil kepada masyarakat di sekitar jalan T. M Bahrom simpang 4 warkop Arka Kupi Gampong Paya Bujok Seulemak Kota Langsa.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Dewan Dakwah Kota Langsa di setiap bulan ramadhan.

Pada tahun ini Dewan Dakwah Kota Langsa melakukan takjil selama dua kali dengan menyiapkan kurang lebih sebanyak 100 paket takjil yang akan diberikan kepada warga masyarakat.

Ketua Panitia Takjil, Ikhsan Kamilan, MH, menuturkan bagi-bagi takjil tersebut diberikan kepada pengguna jalan seperti abang becak, petugas kebersihan, anak-anak, pejalan kaki, tukang parkir, pengemudi ojek online dan masyarakat yang mencari takjil untuk berbuka puasa.

Sebelumnya, para pengguna jalan antusias dalam menyambut kegiatan tersebut, terlihat dengan ramainya mereka berhenti untuk mengambil takjil yang dibagikan dengan tetap memperhatikan kelancaran arus lalu lintas.

ia mengatakan tujuan dari pembagian takjil ini untuk meningkatkan rasa peduli dengan sesama umat muslim dan rasa syukur kepada Allah karena masih dipertemukan dibulan suci Ramadhan tahun ini, tutur Ikhsan.

Sementara itu sekretaris umum Dewan Dakwah Kota Langsa Afrizal Refo, MA menyatakan tujuan lain dari pembagian takjil ini ialah untuk bisa meningkatkan lagi rasa kepedulian antar masyarakat dan bisa menanamkan rasa tanggung jawab pengurus Dewan Dakwah Kota Langsa sebagai momentum untuk bisa berbagi kepada sesama.

“Kegiatan bagi-bagi takjil ini merupakan wujud kepedulian antar sesama kepada masyarakat, terutama bagi kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Harapannya bahwa kegiatan ini dapat membantu masyarakat yang masih beraktivitas untuk sekedar berbuka puasa,” tutur Afrizal.

Ditambahkan juga bahwa seluruh pendanaan kegiatan tersebut murni hasil donasi seluruh pengurus Dewan Dakwah Kota Langsa sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan.

Diharapkannya kegiatan yang baik seperti ini tetap bisa dilanjutkan di kemudian hari.

“Selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh kaum muslim yang menjalankannya,” tutup Afrizal.

Langsa – Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 H, Dewan Da’wah Kota Langsa mengadakan kajian Tarhib Ramadhan pada Rabu, 06 Maret 2024.

Afrizal Refo, MA, dalam sambutannya selaku Sekretaris Umum Dewan Dakwah Kota Langsa menyampaikan bahwa setiap kita harus menjadi inspirasi bagi semua orang dalam kebaikan dengan segala potensi yang kita miliki.

Kegiatan yang mengusung tema “Kiat-kiat agar Ramadhan kita lebih bermakna” ini diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Kota Langsa diruang RKU Kampus IAIN Langsa. Acara tarhib kali ini diisi oleh Sekjen Dewan Dakwah Kota Langsa yaitu Ust. Afrizal Refo, MA dengan bahasan kiat-kiat agar Ramadhan kita lebih bermakna dan persiapan apa yang harus dilakukan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Ust. Afrizal Refo, MA juga selaku Dosen PAI IAIN Langsa menjelaskan bahwa acara Tarhib ini penting bagi para mahasiswa-mahasiswi guna menguatkan kembali pengetahuan tentang rukun-rukun puasa dan keutamaan bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah, hari ini telah berjalan acara Tarhib Ramadhan yang biasanya dari tahun ke tahun kita laksanakan dalam rangka penyegaran kembali kepada para mahasiswa dan mahasiswi tentang apa saja keutamaan-keutamaan Ramadhan yang akan kita jalani. Kedua adalah mengingat kembali pelajaran-pelajaran yang sudah-sudah mengenai rukun syarat Ramadhan, terus Kiat-kiat agar Ramadhan kita lebih bermakna” dan apa saja yang bisa kita lakukan di bulan penuh kemuliaan ini”. Ucap Afrizal.

Acara ini diikuti HMJ PAI IAIN Langsa dan para mahasiswa- mahasiswi Prodi PAI IAIN Langsa.

Rival wahyudi selaku mahasiswa yang mengikuti kegiatan Tarhib mengaku mendapatkan banyak ilmu dalam acara tersebut.

“Alhamdulillah banyak ilmu baru yang didapat, dari daurah tadi yang disampaikan oleh Ustad Afrizal, Jelas mahasiswa semester 4 tersebut

Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan potensi diri peserta dan mempersiapkan diri secara maksimal dalam menyongsong bulan Ramadhan yang akan datang.

Harapannya dengan kegiatan ini dilaksanakan dapat memberikan penguatan dan beraktivitas maksimal di bulan ramadhan serta terus menebar kebaikan bagi masyarakat Aceh.