Archive for month: Desember, 2015

Salah satu program, selain kuliah rutin, yang dilaksanakan oleh Akademi Da’wah Indonesia (ADI) di Dewan Da’wah Aceh adalah menghadirkan para pakar dalam bidangnya dan atau guru besar untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa secara periodik. Kecuali itu, kuliah umum ini juga diisi oleh tokoh-tokoh Aceh di tingkat nasional dan luar negari yang kebetulan pulang kampung atau ada kegiatan di Aceh.

Di antara tokoh Aceh di Jakarta yang agak rutin mengisi kuliah umum ini adalah Drs. H. Ghazali Abbas Adan, sebagai salah seorang senator (anggota DPD RI) utusan dari Aceh, dan kebetulan juga yang bersangkutan sebagai salah seorang anggota majelis syura Dewan Da’wah Aceh.

Pertemuan dengan mahasiswa ADI pada Rabu (23/12) setelah shalat magrib di Masjid Dewan Da’wah Aceh juga menjadi bagian dari tugas reses yang sedang dilaksanakannya sejak Akhir Desember 2015 sampai dengan awal Januari 2016.

Dalam pertemuan dengan Mahasiswa ADI tersebut, Ghazali Abbas, menjelaskan tentang slogan Revolusi Mental yang didengungkan oleh Presiden Jokowi dalam rangka memperbaiki carut marut pengelolaan negara ini. Menurutnya, sebagai seorang mukmin, yang diperlukan lebih dari sekedar revolusi mental yakni revolusi iman. Di mana, revolusi iman yang dimaksudkan adalah memiliki keyakinan penuh bahwa apa yang kita pikirkan, rencanakan dan lakukan diketahui dan dikontrol oleh Allah Swt serta yakin ada akuntabilitas ukhrawi. Kalau kondisi ini wujud, maka semua yang terlibat dalam pengelolaan negara ini akan berlaku baik, dan carut marut negeri seperti hari ini pelan-pelan akan dapat diperbaiki.

Khusus dalam konteks Aceh hari ini dengan berbagai dana yang ditransfer dari pusat, seperti dana desa nomor 3 terbanyak di Indoensia, apabila dikelola secara amanah, sebagai buah dari revolusi iman, maka akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.

Begitupun dengan saudara yang sedang menuntut ilmu di ADI ini, kalau ada keyakinan seperti di atas, tidak akan menyia-nyiakan waktu dengan berbagai kegiatan yang tidak mendukung proses pencerdasan, sekalipun orang tua di kampung tidak mengetahui. Ini disebabkan adanya keyakinan dengan kontrol dari Allah Swt. Semoga dengan ilmu yang dimiliki nantinya akan mengangkat derajat kalian di mata  manusia dan tentunya di sisi Allah Swt, tetapi dengan syarat ilmu yang dilandasi dengan iman, demikian anggota senator RI dari Aceh menutup kuliah umumnya dengan mengutip ayat 11 dari surah al-Mujadalah.

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Aceh memperoleh Syariah Award 2015 peringkat I untuk kategori Ormas Islam dari Dinas Syariat Islam (DSI) Provinsi Aceh. Award dalam bentuk plakat dan piagam tersebut diserahkan Kepala DSI Aceh, Prof Dr Syahrial Abbas MSi kepada Wakil Ketua Umum Dewan Da’wah Aceh Bismi Syamuan pada Rabu (23/12/2015) di Hotel Oasis, Banda Aceh. Sementara untuk kategori media cetak diberikan kepada Harian Serambi Indonesia yang diterima Pimpinan Umum Harian Serambi Indonesia yang diwakili Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika.

 

Selain Serambi, media cetak yang mendapat anugerah serupa adalah Harian Waspada yang diterima Kepala Perwakilan Banda Aceh, Aldin Nainggolan.

Untuk kategori media televisi, award serupa diberikan DSI Aceh kepada TVRI Stasiun Banda Aceh dan Aceh TV.

 

Untuk kategori radio, Syariah Award 2015 diberikan DSI kepada Radio Baiturrahman Banda Aceh dan Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Regional Banda Aceh.

Untuk kategori dai perbatasan berprestasi, Syariah Award 2015di berikan DSI kepada Tgk Jamaluddin dari Aceh Singkil, Tgk Waiskarnaini (Aceh Tenggara), Tgk Amri (Aceh Tamiang), Tgk Amrullah SAg (Kota Subulussalam), Tgk Jafar Siddiq (Aceh Selatan), dan Firman (Simeulue).

 

Untuk kategori tenaga fungsional DSI berprestasi award diberikan kepada Eliwani SE, Malik Ridwan SSi, Dermawan Abdillah, dan Abdul Muin SE.

 

Untuk kategori lembaga pendidikan, Syariah Award diberikan kepada UIN Ar-Raniry yang diterima Wakil Rektor I Dr Muhibbuthabari, sedangkan award untuk Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) diterima langsung oleh Rektornya, Prof Dr Samsul Rizal MEng.

 

Untuk kategori LSMdan perseorangan, award diberikan kepada Koalisi NGO HAM, dan tokoh meupep-meupep (pemberi peringatan keliling) dari Polda Aceh, AKBP H Adnan.

 

Menurut Prof Syahrizal Abbas, award tersebut diberikan kepada lembaga pendidikan, media, dai perbatasan, dan staf fungsional DSI berprestasi, serta kepada LSM, ormas, perseorangan yang pada tahun 2015 berkontribusi nyata dan komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan syariat Islam di Aceh.

 

Pemberian award itu didasarkan pada penilaian tim juri dari internal dan eksternal DSI Aceh. (*)

Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA

BANDA ACEH – Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL MA kembali terpilih sebagai ketua umum Pengurus Wilayah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Aceh periode 2015-2019. Pemilihan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Dewan Da’wah Aceh yang diselenggarakan di Aula Kantor Mahkamah Syar’iyah Aceh dan di Aula LPTQ Dinas Syariah Islam Aceh, Banda Aceh, Minggu, 13 Desember 2015.

Terpilihnya kembali Tgk Hasanuddin yang juga Dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu setelah semua peserta Muswil yang hadir menginginkannya untuk menjadi ketua umum kembali. Sidang yang dipimpin Dr Muhammad AR MEd, Drs Bismi Syamaun dan Zulfikar, SE itu berjalan secara musyawarah mufakat sesuai dengan tata tertib sidang yang telah disahkan bersama.

Ketua Panitia, Enzuz Tinianus SH MH mengatakan Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Dewan Da’wah Aceh dibuka secara resmi oleh Gubernur Aceh yang diwakili oleh Asisten II Bidang Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Sekda Aceh Azhari Hasan SE MSi. Turut dihadiri oleh Mantan Ketua Umum Dewan da’wah Pusat Ustd Syuhada Bahari Lc, Wakil Ketua Dewan Da’wah Pusat Dr Muhammad Nur Kertapati. Selain itu juga dihadiri, unsur Pemerintah Aceh, Partai Politik, Ormas, KNPI, anggota DPRA, tokoh masyarakat serta mahasiswa.

Lanjut Enzuz, Muswil ke IV Dewan Da’wah Aceh ini juga dimeriahkan dengan acara Bedah Buku “Teungku Muhammad Daud Beureu-eh dan Perjuangan Pemberontakan di Aceh” karya Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL MA. Buku tersebut di bedah oleh Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia) dan Muhamammad Yus (Politisi dan Tokoh Masyarakat). Dan Seminar Nasional dengan pemateri Ustad Syuhada Bahri, Lc (Mantan Ketua Umum Dewan Da’wah Pusat) dan Akmal Sjafril, ST, M.Pd.I (Penulis dan Peneliti bidang Kajian Islam).

Tokoh Aceh yang kini menjadi Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Ir Tarmizi A Karim MSc meresmikan pembangunan gedung belajar Akademi Da'wah Indonesia (ADI) Aceh di Markaz Dewan Da'wah Aceh Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Sabtu (12/12) sore. Gedung yang direncanakan berlantai 3 ini merupakan bantuan dari para dokter di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
 
Peresmian yang ditandai dengan peletakan batu pertama tersebut turut disaksikan oleh Asisten II Bidang Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Sekda Aceh Azhari Hasan SE MSi, Kepala Bappeda Aceh Drs. Zulkifli Hasan MM, Mantan Ketua Umum Dewan Da'wah Pusat Ust Syuhada Bahri, Lc, Wakil Ketua Dewan Da'wah Pusat Dr Muhammad Nur Kertapati MA, Kabag Keuangan RSUZA Afwan, Ketua Dewan Da'wah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA, Direktur ADI Aceh Dr Muhamamad AR MEd, dan Muspika Kec. Krueng Barona Jaya.
 
Tarmizi A. Karim yang juga Irjen di Kementerian Dalam Negeri ini berharap agar pembangunan gedung belajar tersebut bisa tuntas secepatnya, supaya para mahasiswa ADI dapat segera mempergunakannya untuk kelancaran belajar mengajar.
 
"Da'wah lebih penting dari politik dan lainnya. Semoga para mahasiswa ADI ini nantinya akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Aceh," harap Tarmizi.
 
Sementara Direktur RSUZA yang diwakili Kabag Keuangan Afwan mengatakan bahwa pembangunan gedung tersebut merupakan donasi dari para dokter di RSUZA. Selain itu di RSUZA sekarang juga ada program-program pendampingan islami bagi para pasien.
 
Pada kesempatan yang sama Direktur ADI Aceh Dr Muhammad AR MEd menjelaskan sampai saat ini mahasiswa ADI berjumlah 28 orang. Mareka semua berasal dari daerah perbatasan Aceh seperti Subulussalam, Singkil, Simeulue, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang.
 
Selama kuliah di ADI tambahnya mareka dibekali Ilmu Dakwah dan menghafal al-quran serta biaya kuliah, biaya asrama dan biaya makan tidak dipungut bayaran alias digratiskan. Disebabkan mareka ini berasal dari keluarga yang kurang mampu, dhuafa, yatim dan anak muallaf.
 
 
"Masa belajar mareka di ADI ini selama 2 tahun kemudian diseleksi kembali untuk mengikuti program Strata Satu (S-1) di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohd Natsir di Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dari itu kami sangat berterima kasih kepada para dokter di RSUZA yang sudah banyak membantu. Hal yang sama juga kami sangat harapkan dari Pemerintah Aceh,"ungkap Muhamamad.[]
 
 
Keterangan Foto :
*Tokoh Aceh yang kini menjadi Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Ir Tarmizi A Karim MSc (kiri), didampingi Kepala Bappeda Aceh Drs. Zulkifli Hasan MM, Asisten II Bidang Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Sekda Aceh Azhari Hasan SE MSi, Kabag. Keuangan RSUZA Afwan, Mantan Ketua Umum Dewan Da'wah Pusat Ust Syuhada Bahri, Lc, Wakil Ketua Dewan Da'wah Pusat Dr Muhammad Nur Kertapati MA, melakukan peletakan batu pertama peresmian pembanguan gedung belajar ADI Aceh di Markaz Dewan Da'wah Aceh di Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Sabtu (12/12) sore.