Oleh Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA
MUQADDIMAH
Hampir tidak ada penganut agama-agama yang ada di dunia yang tidak meyakini kalau semua manusia diciptakan oleh tuhan. Bedanya masing-masing mereka menafsirkan pencipta itu adalah tuhan dalam keyakinan agama mereka sendiri, bagi ummat Islam tentunya tuhan Allah SWT.satu-satu zat yang Maha Pencipta. Demikian juga dengan asal mula wujudnya seorang manusia dan pelanjut manusia dipahami sama berasal dari Adam dan Adam diciptakan dari tanah, kemudian prosesi kewujudan manusia selanjutnya dari perpaduan mani lelaki dengan ovum perempuan yang terjadi melalui proses persetubuhan lelaki dengan perempuan dalam kajian normatif, boleh jadi juga melalui proses perkawinan benda tanpa terjadi perkawinan manusia yang disebut dengan bayi tabung dalam kajian modern.
Manakala semua manusia di dunia ini memahami bahwa mereka berasal dari seorang Adam yang dijodohkan Allah dengan seorang Hawa lalu lahir keturunan yang berkesinambungan sampai hari ini, maka tidak terjadi pertengkaran, pelecehan, teror, pembunuhan dan sejenisnya di muka bumi ini. Sebaliknya mereka mesti bersaudara dalam pengaturan masing-masing agama, selaras dengan keterangan Allah SWT dalam surat Al-Hujurat (49): 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
SUMBER PENCIPTAAN
Ummat manusia yang bersuku dan berbangsa yang dikisahkan Allah dalam surah Al-Hujurat ayat 13 tersebut yang menghuni berbagai belahan jagad raya dalam berbagai benua dan negara dengan berbagai bentuk tubuh dan warna bukanlah siapa-siapa. Mereka merupakan keturunan seorang Adam yang Allah ciptakan dari sari pati tanah. Firman Allah SWT: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (Al-Mukminun (23): 12). Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. (Ar-Rum (30): 20). Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran (3): 59).
Khusus penciptaan Adam dan Isa oleh Allah SWT dalam bentuk penciptaan yang sangat amat luarbiasa yang tidak pernah terjadi lagi sampai hari ini, barangkali juga tidak mungkin terjadi untuk masa selanjutnya. Allah menciptakan Adam dari tanah tanpa melalui proses perkawinan antara anak manusia, tetapi Adam wujud di alam raya. Lebih merasa aneh lagi manakala Isa lahir dari perut seorang wanita bernama Maryam yang absen dari sentuhan seorang pria, namun Maryam hamil sebagaimana hamilnya seorang wanita zaman kini sehingga lahir seorang anak manusia yang bernama Isa putera Maryam.
Secara beruntun prosesi kewujudan seorang manusia tergambarkan dalam firman Allah surah Al-Mukminun (23): 12-16: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat nanti.
Dalam ayat lain Allah memberi amaran tentang pencitaan ummat manusia agar mereka tidak lupa diri, tidak lupa sejarah dan tidak lupa kebenaran tuhan. Firman Allah SWT: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. (Ath-Thariq (86): 5-7). Ketika seorang manusia sudah paham dan memahami dari apa ia diciptakan, bagaimana proses penciptaannya dan siapa yang menciptakannya maka sekiranya manusia tersebut berakal dan berbudi sehat pasti beriman kepada Allah dengan mengikuti seluruh titah perintahnya. Namun sebaliknya manakala mereka lebih yakin untuk mengikuti orangtuanya maka tidak mungkin mereka beriman kepada Allah seperti sebahagian kaum Bani Israil.
Allah menciptakan manusia sangat bersahaja yang awalnya dari benda yang sangat suci dan mulya yakni saripati tanah yang Allah ambil dari jantung bumi yang terkenal dengan tanah liat berwarna hitam. Persiapan paling bersih dan suci itulah kemudian menghadirkan seorang hamba bernama Adam, dari Adam pula Allah menciptakan keturunannya melalui kumpulan mani sampai jadi manusia. Firmah Allah SWT: Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). (Ghafir (40): 67)
Penciptaan Allah tersebut sangat tersusun rapi, mulai dari menciptakan Adam dari saripati tanah lalu menciptakan keturunannya dari hasil perkawinan seorang lelaki dengan seorang wanita kemudian ia melahirkan dalam keadaan ummi. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An-Nahlu (16): 78). Setelah jadi manusia Allah berikan kepadanya sarana dan prasarana kehidupan yang pastinya tidak mampu diberikan oleh seorang manusia melainkan Allah berikan melalui tangan-tangan manusia itu sendiri.
Prosesi tersebut berjalan setahab demi setahap sampai kepada sebuah kematian yang juga tidak ada seorang manusia yang mampu memperlambat dan juga tidak sanggup mempercepattnya karena semua itu sudah ditentukan Tuhan. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (Fathir (35): 11)
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW.bersabda: dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah SAW menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada ilah selainnya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurha hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka, maka masuklah dia kedalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dengan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia kedalam syurga. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Ketika kita dapat memahami dan mengikuti prosesi penciptaan manusia sebagaimana yang Allah tetapkan dalam Al-Qur’an dan RasulNya sabdakan maka sulit bagi seorang manusia untuk tidak beriman kepada Allah dan RasulNya. Dan manakala manusia itu tunduk patuh hanya kepada Allah semata dengan menjalankan perintah dan meninggalkan larangannya maka mereka akan ditempatkan dalam syurga walaupun sudah dekat sekali dengan neraka. Sebaliknya ketika manusia ingkar dan tidak beriman kepada Allah maka pintu neraka terbuka lebar baginya dan dia dipastikan masuk kedalamnya walaupun dia berada sehasta jaraknya dengan syurga.
KAMU JAHAT DAN AJARAN KAMI MUSLIHAT
Karena banyak manusia yang tidak mau beriman kepada Allah yang telah mengutuskan Rasul terakhirnya, yang telah mengirimkan kitab terakhirnya, yang telah merestui Islam agama benarnya, maka terpecah dan terbelahlah manusia keturunan Ya’kub yang bergelar Bani Israil menjadi dua; yang satu beriman sehingga menjadi ummat Rasulullah SAW, dan yang satu lagi kufur menolak beriman kepadaNya. Golongan kedua ini terpecah dua lagi menjadi kafir ahlul kitab dan kafir musyrik yang keduanya bertempat akhir di neraka. Firman Allah SWT:
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al-Bayyinah (98): 6. Tempat ini disediakan Allah kepada mereka karena keingkarannya terhadap Allah dan kejahatannya terhada ummat Rasulullah SAW. sementara bagi orang-orang yang beriman Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Demikianlah ketentuan Allah karena kamu jahat dan ajaran agama kami muslihat.
Kamu (kafir) jahat dan kami (muslim) muslihat terbukti semenjak kaum Bani Israil berbuat kasar, jahat, menipu dan sampai-sampai kepada membunuh nabi-nabi yang diutuskan Allah kepada mereka sampai kepada mendhalimi Rasulullah SAW dengan berbagai tipu daya yang dengannya menjerat mereka. Dan semenjak Islam datang kami diperintahkan Nabi Muhammad untuk berbuat baik bukan hanya untuk sesama muslim melainkan juga untuk kamu yang kafir. Manakala banyak Yahudi dan nashrani yang menghina, menganiaya, menfitnah Rasulullah SAW dengan cara-cara kejinya sementara kami tetap berbaik-baik denganmu, maka itulah yang kita sebutkan: “kamu jahat dan ajaran kami muslihat”.
Karena adanya orang jahat di dunia ini maka dunia ini tidak akan pernah aman, ketika khilafah Utsmaniyah masih wujud, dunia aman tenteram karena dunia dikuasai Islam. Akan tetapi ketika komunitas Eropa di barat berusaha keras menghancurkan empayer islam tersebut dan akhirnya jatuh serta kuasa dunia beralih ketangan Inggeris dan sekutunya maka mulailah dunia ini menjadi jahat karena dikuasai oleh manusia jahat. Mereka telah membunuh puluhan juta manusia dalam perang dunia pertama (1914-1918) dan perang dunia kedua (1939-1945) yang kedua-duanya diwujudkan oleh mereka.
Setelah berakhirnya perang dunia pertama mereka menjajah negara-negara mayoritas muslim dengan kasar dan biadap sebiadap-biadapnya sehingga berkesan sampai kehari ini. Pasca perang dunia kedua mereka membuat peraturan dunia bersamaan dengan pemerintahan dunia bernama Unitied nations (PBB) semata-mata ingin menguasai dunia, menekan pertumbuhan dan kemajuan Islam. Dengan menguasai badan dunia tersebut oleh lima negara kafir (Inggeris, Perrancis, Amerika, Rusia, China) yang tidak henti-hentinya mendiskreditkan Islam dan ummat Islam seperti kasus Uyghur di China, Palestina, Rohingya di Myanmar, pembantaian muslim di India, dan lainnya. Itulah gambaran mereka jahat dan kita muslihat
Padahal antara mereka diciptakan Allah dari sumber yang sama dengan kelebihan dan kekurangan yang nyaris sama sehingga tidak ada beda antara sesama ummat manusia. Baru nampak perbedaannya ketika mereka bertindak jahat terhadap kita dan kita bertindak muslihat terhadap mereka yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. di sanalah terletak perbedaan antara sesama manusia walaupun semuanya diciptakan dari sumber yang sama. Kalau kita mau tarik garis tegas; dunia ini rusak karena ulah mereka, manusia tersiksa di dunia juga karena mereka, terjadi manipulasi dalam kehidupan ummat manusia terutama bagi ummat Islam juga hasil kerja mereka, itulah yang Allah peringatkah:
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Al-Baqarah (2): 120).
KHULASHAH
Kita diciptakan dari sumber yang sama tetapi kenapa ummat manusia tidak bersaudara? Karena mereka berbeda ‘aqidah dan berbeda agama. Semestinya perbedaan tersebut tidak mesti menjerumuskan mereka dalam lembah durjana yang saling menghina, saling mencerca, saling meneror, saling membunuh dan saling menganiaya. Bukankah seluruh ajaran agama melarang semua perbuatan tersebut? Kalau jawabannya ya kenapa juga ummat Islam di Falestine dibantai oleh Yahudi bertahun-tahun dan PBB sebagai pemerintah dunia diam dan berlaku tidak adil? Kenapa ketika ummat Islam di Uyghur didiskriminasi, dibaoikot, disiksa dan dibunuh PBB senyak pura-pura tidak tau?. Kenapa lagi PBB tidak bertindak tegas dan keras terhadap pemerintahan Budha di Myanmar yang membakar, membunuh, dan memacok ummat Islam Rohingya di Rakhine state? Masih banyak derita ummat Islam yang dibiarkan oleh pemerintahan dunia yang berlaku tidak adil dari zaman ke zaman sementara kalau non muslim yang kena musibah PBB dan antek-anteknya segera bereaksi, sungguh badan dunia yang tidak mewakili dunia.
Kini sudah sa’atnya mereka berlaku adil sebelum hukum karma itu berlaku, sekarang sudah waktunya mereka sadar dan menyadarkan diri sebelum bencana menimpa atas dirinya akibat tidak berlaku adil. Ingatlah kita diciptakan dari sumber yang sama yang memiliki kebolehan dan kemampuan yang sama. Hanya kebaikan dan kejahatan saja yang membedakan antara kita, hanya kebrutalan dan kemuslihatan saja yang membuat kita berbeda, maka jangan tunggu kami bringas atas kebringatanmu, jangan tunggu kami marah atas kesalahanmu, jangan tunggu kami balas atas kejahatanmu. Dunia selalu bergerak, masa selalu berganti, jarum jam selalu berputar, kekuatan selalu bergeser, maka jangan tunggu kekuatan itu berganti baru kamu berbaik hati. Manakala nasi sudah menjadi bubur; dimakan tidak sedap tidak dimakan kelaparan. Kita diciptakan dari sumber yang sama, hanya perangai kitalah yang membuat kita berbeda, hanya prilaku dan adab kitalah yang membedakan siapa kami dan siapa kamu. Kamu jahat dan ajaran kami muslihat.
Penulis adalah Ketua Majlis Syura Dewan Dakwah Aceh & Dosen Siyasah pada prodi HTN, Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.