Oleh : Afrizal Refo, MA
Alhamdulillah kita telah memasuki Bulan Rajab tanggal 13 Januari 2024 artinya tidak lama lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Bulan Rajab diyakini sebagai bulan yang sakral dan penuh keistimewaan dan juga salah satu dari 4 bulan haram yang dimuliakan Allah SWT.
Selain penuh keberkahan, bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan terjadinya peristiwa penting dalam Islam. Di bulan ini, Rasulullah untuk pertama kalinya mendapat perintah untuk menegakkan shalat 5 waktu. Keistimewaan bulan Rajab ini tentunya tak boleh terlewatkan.
Keistimewaan bulan Rajab dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis. Berikut bunyi ayat dan hadisnya:
Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At Taubah: 36
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”
Rajab adalah satu dari empat bulan suci, termasuk Muharram, Zulkaidah, dan Zulhijah. Dalam bulan ini diharamkan melakukan pertempuran. Pada bulan ini umat Islam diharamkan berbuat maksiat. Rajab bersama dengan Syabān adalah awal dari bulan suci Ramaḍhan.
Keistimewaan bulan Rajab
1. Peristiwa Isra Mikraj
Rajab merupakan bulan di mana Isra Mikraj berlangsung. Isra Mikraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian ke sidratul muntaha untuk bertemu Allah dan mendapat perintah menjalankan shalat 5 waktu. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
2. Bulan tercurahkan banyak nikmat
Rajab juga dikenal sebagai ‘Rajab al-Asabb’ atau ‘Rajab yang Melimpah’. Ini karena Allah mencurahkan banyak berkah dan nikmat-Nya di bulan ini, serta rahmat-Nya yang melimpah. Rajab juga dikenal sebagai Bulan Tawbah (taubat) dan Bulan Istighfar (memohon ampun).
3. Bulan tanpa perang
Rajab adalah bulan kedua dari bulan suci dan oleh karena itu haram untuk berperang atau terlibat dalam konflik selama waktu ini. Selama bulan Rajab, Allah melarang berlangsungnya peperangan. Rajab disebut juga ‘Rajab al-Asamm’ , yang berarti ‘Rajab yang Membungkam’. Hal ini karena siapapun tidak dapat mendengar peperangan pedang selama Rajab, karena pertempuran dilarang.
4. Bulan memohon ampun
Para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan untuk memohon ampun, Sya’ban adalah bulan untuk mendoakan Nabi Muhammad SAW, dan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Di bulan Rajab, Allah membebaskan manusia dari neraka setiap jamnya. Rajab adalah bulan yang sangat baik untuk bertaubat. Sebesar apapun dosa yang dilakukan jika bertaubat dengan ikhlas, maka insya Allah taubat akan diterima.
5. Bulan menyambut Ramadhan
Bulan Ramadhan akan datang setelah bulan Rajab dan Syakban. Penting bagi seluruh umat Islam untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang, meletakkan dasar-dasar kebiasaan yang baik dan membuat rencana tindakan untuk bulan yang penuh berkah ini.
Gambaran ini dengan sempurna menggambarkan pentingnya setiap bulan menjelang Ramadhan. Di bulan Rajab, umat Islam harus meletakkan fondasi dan membuat persiapan; Di bulan Sya’ban, persiapan akan semakin nyata dan ibadah yang meningkat akan menjadi kebiasaan – dan di bulan Ramadhan, amal kebaikan akan melimpah.
6. Bulan yang baik untuk berpuasa
Rajab adalah bulan yang baik untuk berpuasa. Ini sebabnya sangat dianjurkan untuk melakukan puasa sunat di bulan Rajab. Pada dasarnya puasa sunnah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah. Berpuasa di bulan Rajab juga bisa menjadi persiapan menyambut bulan Ramadhan.
Amalan di bulan Rajab
Adapun amalan yang utama dilakukan pada bulan Rajab diantaranya:
1. Memperbanyak membaca istighfar dan dzikir lainnya
Dzikir yang sangat dianjurkan dibaca pada bulan Rajab adalah istighfar yang berbunyi:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ
Latin: Rabbighfirli warhamni watub ‘alayya.
Artinya: Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku.
2. Memperbanyak melakukan puasa sunnah
Rasulullah SAW selalu mengerjakan puasa bulan Rajab. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya:
“Telah menceritakan kepada kami ‘Utsman ibn Hakim al-Anshari berkata, aku bertanya kepada Sa’id ibn Jubair tentang puasa Rajab, padahal pada waktu itu di bulan Rajab, dia menjawab, aku pernah mendengar Ibn Abbas berkata, Rasulullah SAW berpuasa (Rajab) terus hingga kami berkata, beliau tidak berbuka, dan (pada waktu yang lain) beliau berbuka hingga kami berkata, nabi tidak puasa.” (HR. Muslim).
Makruh hukumnya jika dilakukan selama 1 bulan penuh. Disarankan melakukan puasa Rajab dilakukan dengan bertepatan pada hari-hari utama dalam bulan Rajab. Seperti pada ayyâmul bîdh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, Kamis, dan Jumat. Puasa Rajab juga bisa dilaksanakan dengan satu hari berpuasa dan satu hari tidak (puasa Daud).
Bagi orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunah Rajab. Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syattha’ (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka otomatis juga memperoleh kesunahan puasa Rajab. (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, halaman: 224).
3. Memperbanyak sedekah
Bersedekah termasuk amalan yang sangat baik untuk dilakukan pada saat bulan Rajab. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Nabi Muhammad SAW bersabda, siapa yang sedekah di bulan Rajab maka Allah Ta’ala menjauhkan dirinya dari neraka sejauh jarak terbang seekor burung elang yang terbang dari kecil hingga mati.”
4. Memperbanyak shalat sunnah
Memperbanyak shalat sunnah terutama sholat malam menjadi amalan baik pada bulan Rajab. Keutamaan yang besar pada bulan Rajab sangat sayang untuk dilewatkan untuk berdoa baik pada saat shalat maupun diluar sholat. Sedangkan salah satu tempat diijabah doa adalah pada saat shalat.
Penulis adalah Dosen PAI IAIN Langsa, Sekjen Dewan Dakwah Kota Langsa, Wakil Ketua Parmusi Kota Langsa, Ketua KGR Kota Langsa.