Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh bekerjasama dengan Dewan Dakwah Aceh menggelar acara tarhib Ramadhan. Kegiatan bertajuk “The Miracle Of Ramadhan” itu di isi dengan tausyiah oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Pusat Periode 2010 – 2015, Ustad H Syuhada Bahri, Lc dan berlangsung selama dua hari di tempat terpisah yaitu di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh, Kamis (11/5) malam dan di Aula RSUZA Banda Aceh, Jum’at (12/5).
“Alhamdulillah dengan kerjasama yang baik, kegiatan ini dapat terlaksana dengan sempurna. Ini menjadi moment yang sangat berharga bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramdhan yang sudah di depan mata,” kata Ketua IDI Aceh Dr Fachrul Jamal Sp.An.KIC, Sabtu (13/5).
Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh DR Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak atas prakarsa terlaksananya kegiatan itu. Menurutnya kegiatan seperti ini akan semakin menambah nilai ketaqwaan kepada Allah Ta'ala.
“Dewan Dakwah Aceh sudah lama bersinergi dengan para dokter dalam hal dakwah, terutama sekali dengan RSUZA. Banyak sudah program-program yang kita laksanakan bersama. Di antaranya bakti sosial dan pengobatan gratis di daerah rawan aqidah, bantuan untuk mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) pengisian pengajian di RSUZA dan pengiriman da’i Ramadhan,” ungkap Tgk Hasanuddin
Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry ini berharap kerjasama yang telah terjalin tersebut akan terus berlangsung di masa hadapan dan dapat ditingkatkan lagi aspek aspek-aspek dalam pelaksanaannya.
Sementara itu, Ustadz H Syuhada Bahri, Lc dalam taushiahnya menyampaikan tentang pentingnya bersedekah dan berinfaq serta keutamaan-keutamaan di bulan Ramadhan.
“Ramadhan merupakan bulan yang dilipatgandakan pahala, di tutup pintu neraka dan di bukanya pintu syurga. Oleh itu jangan sedikitpun ada keraguan di hati kita untuk memperbayak sedekah dan infaq. Semua akan menjadi amal kita di negeri akhirat kelak. Dan alangkah sayangnya jika ramadhan telah datang tetapi berlalu begitu saja, sedangkan kita tidak dapat meraih pahala dan keutamaan dari bulan mulia tersebut,” tegas Ustadz Syuhada. *