SUBULUSSALAM – Sebanyak 50 mualaf mengikuti pembinaan spiritual disampaikan Dewan Dakwah Indonesia Kota Subulussalam di aula Pendopo Wali Kota, Senin, 8 Mei 2017.
Ketua Dewan Dakwah Indonesia Kota Subulussalam Ustaz Sabaruddin kepada portalsatu.com di sela-sela acara tersebut mengatakan, kegiatan pembinaan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Subulussalam diperuntukkan bagi mualaf atau orang yang masuk Islam sejak tiga tahun belakangan ini.
"Ini mereka yang tiga tahun belakangan ini menjadi mualaf. Atau ada di antara mereka mungkin saja sudah lama masuk Islam, tetap belum pernah mengikuti pembinaan," katanya.
Ia menyebutkan, peserta pembinaan mualaf itu dari empat kecamatan dalam wilayah Subulussalam yakni Penanggalan 24 mualaf, Simpang Kiri 22 orang, Rundeng 2 mualaf dan Sultan Daulat 2 orang.
Sabaruddin yang juga anggota MPU Kota Subulussalam menyampaikan materi tentang akidah Islamiyah. Sementara Wakil Ketua Dewan Dakwah Ustaz Chairul Anwar, S.Ag., menyampaikan fiqih ibadah.
Sedangkan dua narasumber lainnya juga dari dewan dakwah masing-masing Ustaz Aab Syihabuddin, M.A., dan Masnur, S.Pd.I., menyampaikan tentang sosial kemasyarakatan dan cara membawa Alquran.
Sabaruddin menyebutkan kerja sama pembinaan terhadap mualaf diharapkan terus berlanjut setiap tahunnya, baik dengan Pemerintah Subulussalam maupun Provinsi Aceh. Terlebih Subulussalam wilayah perbatasan dengan Sumatera Utara, sehingga dibutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
"Mereka menjadi mualaf atas kesadaran sendiri, tidak ada intimidasi, ini murni atas keinginan mereka menjadi mualaf. Karena itu mereka harus tetap dibina, kalau bisa jangan cuma pembinaan spiritual saja, tetapi harus ada pembinaan ekonomi juga," kata Sabaruddin.
Ia mengatakan pembinaan sebaiknya dilakukan secara berimbang antara spiritual dan ekonomi. Pasalnya sejak masuk Islam hubungan para mualaf dengan keluarga sebelumnya menjadi terputus.
"Jadi kalau tidak kita yang memberikan perhatian kepada mereka siapa lagi. Jika tidak dibina dengan baik, bisa saja di antara mereka kembali ke komunitasnya lagi. Selama ini ada satu dua kembali lagi ke komunitas asalnya," kata Sabaruddin.
Sementara Dewan Dakwah Indonesia Kota Subulussalam, kata Sabaruddin, hanya mampu memberikan pembinaan melalui spiritual saja lantaran tidak memiliki dana untuk program pembinaan ekonomi. Karena itu, dibutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun Provinsi Aceh untuk melakukan pembinaan ekonomi bagi mualaf di Bumi Sada Kata.[]