Oleh: Muhammad Syafi’i Saragih, M.A
Bisakah membuat perubahan dengan istighfar?. Mungkin sebagian orang akan mempertanyakan bagaimana kalimat-kalimat istighfar dapat mengubah sesuatu. Tetapi, sebagian orang yang memiliki kepercayaan yang tinggi, tanpa ragu, mereka yakin hal itu. Sekarang, bagaimana istighfar dapat mengubah segalanya?.
Mungkin juga sebagian orang berpikir, kalaupun istighfar dapat membuat perubahan, pasti itu perubahan kecil. Akan tetapi, sesungguhnya istighfar dapat membuat perubahan yang sangat dahsyat, bahkan ketika langit akan pecah dan runtuhpun, dengan kekuatan istighfar, Allah menahan hal itu, sehingga selamatlah manusia.
تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ ۚ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَن فِى ٱلْأَرْضِ ۗ أَلَآ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: “hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Penyayang. (Q.S. As-Syura: 5)
Dengan kekuatan istighfar yang dimohonkan oleh malaikat, manusia yang ada di bumi selamat dari pecahnya langit. Bayangkan, jika langit pecah berhamburan dan jatuh ke bumi, bukankah itu berarti pertanda kiamat besar?
Bukankah itu pertanda akhir dari segala kehidupan? Bukankah itu berarti kita akan terpisah dari anak dan isteri? Ayah dan ibu, sanak saudara, dan terpisah dari segala sesuatunya yang pernah kita miliki?
Jika istighfar mampu memberikan dampak yang luar biasa bagi peristiwa alam seperti itu, tentu istighfar lebih mampu lagi memberi dampak perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk menjadi kebiasaan-kebiasaan baik.
Oleh karenanya, mulailah dengan membiasakan diri senantiasa beristighfar kepada Allah Swt sang pemilik jiwa, kapanpun dan dimanapun, pada setiap kesempatan, basahilah bibir dengan kalimat-kalimat istighfar sebagai ungkapan permohonan ampun kepada-Nya.
Memang, bacaan Istighfar “Astaghfirullah” atau lengkapnya “Astaghfirullahhal’azim” adalah kalimat yang sangat pendek dan bisa diucapkan dengan mudah. Namun demikian, jika dibaca secara rutin dalam setiap waktu dan kesempatan, lebih-lebih sehabis melaksanakan shalat akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pelakunya. Berikut ini beberapa kedahsyatan istighfar;
- Mengangkat derajat seseorang di surga
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata, “Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?” Allah berkata “Karena istighfar anakmu untukmu.” (HR.Ahmad dengan sanad hasan).
- Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim)
- Menjadi hamba Allah yang sejati
Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.” (Q.S. Ali Imran: 15-17)
- Terhindar dari sifat zalim
Allah berfirman,”Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (Q.S. Al-Hujurat: 11)
- Memperoleh rahmat dari Allah Swt
FirmanNya, “Hendaklah kalian meminta ampun (beristighfar) kepada Allah Ta’ala, agar kalian mendapat Rahmat” (Q.S. An-Naml :46)
Dalam firman-Nya yang lain; “Maka Aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun (beristighfar) kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan dengan lebat, dan akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (Q.S. Nuh:10-12)
- Mengecewakan Syaitan Dan Membuat Syaitan Putus Asa
Sesungguhnya syaitan telah berkata, “Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku” (HR. Ahmad dan al-Hakim)
Ali bin Abi Thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan dosa. “Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi”, kata Ali. Orang itu menjawab, Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi. Ali berkata, “Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi.” Orang itu bertanya lagi, Sampai kapan? Ali menjawab, Sampai syaitan berputus asa dan merasa rugi.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
- Dosa-Dosanya Diampuni
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata, Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang menyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata, “Alquran telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya Ulumiddin: 1/410)
- Terbebas dari Azab Allah
Istighfar merupakan sarana yang paling pokok untuk membebaskan diri dari adzabnya, sebagaimana firman-Nya, Artinya: “Dan tidaklah Allah Ta’ala akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Q.S. Al-Anfal: 33)
- Selamat Dari Api Neraka
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka. Rasulullah bersabda, Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
- Mendapat Balasan Syurga
Allah Berfirman; “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Q.S. Ali Imran: 135-136)
- Mengusir Kesedihan Dan Melapangkan Kesempitan
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
- Melancarkan Rezki
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rezkinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)
- Berkepribadian Sebagai Orang Bijak
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67)
- Membersihkan Hati
Rasulullah bersabda, “Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi)
- Mengikuti Sunnah Rasulullah
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR.Bukhari)
Itulah beberapa keistimewaan dan kedahsyatan dari istighar. Semuanya merupakan efek istighfar tersebut. Istighfar yang dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin akan memberikan dampak yang luar biasa pada diri kita.
Kalau sebelumnya kita memiliki kebiasaan tidak perduli dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan, dengan kalimat istighfar yang menghunjam dalam hati, kita akan lebih bermanfaat bagi orang lain karena telah memilki hati yang lebih bersih dari sebelumnya.
Tidak ada kerugian sedikitpun dengan istighfar. Sebaliknya, perubahan yang dahsyat menjadi hasil yang sepadan. Masihkah kita mengabaikan istighfar? Mengapa kita tidak memulainya dengan segera.
Kapan lagi kita meluangkan waktu untuk menghadap kepada sang Khaliq, memohon ampunan dari-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya dengan meletakkan kening di atas tanah dimana kita berasal darinya. (mediadakwah)
Penulis adalah Wakil Ketua DDII Kab. Simalungun, Sumut.