Archive for year: 2023


Oleh Afrizal Refo, MA

Tahun baru adalah momen saat di mana masyarakat merayakan pergantian tahun dari tahun yang sudah berlalu ke tahun yang akan datang. Akan tetapi telah terjadi berbagai polemik terhadap umat Islam di Indonesia khususnya dengan melakukan berbagai kegiatan perayaan tahun baru yang menyerupai agama lain yang meniup terompet, bakar kembang api, mercon dan sampai dengan melakukan maksiat dimalam pergantian tahun baru tersebut.

Lalu bagaimana hukum merayakan tahun baru menurut agama Islam? Karena, merayakan tahun baru dianggap haram karena merupakan tradisi non Islam yang berasal dari budaya Barat.

Sejarah Tahun Baru Masehi
Perayaan tahun baru ini dimulai pertama kali pada tahun 46 SM, pada masa kekuasaa Kaisar Romawi, yaitu Julius Caesar.

Ia mengganti penanggalan Romawi yang terdiri dari 10 bulan (304 hari), yang dibuat oleh Romulus pada abad ke-8 menjadi 1 tahun terdiri atas 365 hari. Saat itu ia dibantu dengan Sosigenes, seorang ahli astronomi asal Iskandariyah, Mesir. Nama pada bulan Januari ini diambil dari nama dewa dalam mitologi Romawi, yaitu Dewa Janus, yang memiliki dua wajah yang menghadap ke depan dan ke belakang.

Masyarakat Romawi juga meyakini bahwa Dewa Janus adalah dewa permulaan sekaligus dewa penjaga pintu masuk. Julius Caesar juga setuju untuk menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM, sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.

Untuk menghormati Dewa Janus, maka orang-orang Romawi mengadakan perayaan setiap tanggal 31 Desember tengah malam untuk menyambut 1 Januari.

Oleh karena itu pada saat tahun baru tersebut orang-orang kafir mengagung-agungkan setiap perbuatan yang mereka adakan di tempat-tempat atau waktu-waktu seperti ini, maka hal itu termasuk hari besar mereka.

Akan tetapi setiap waktu dan tempat yang mereka agungkan yang sesungguhnya tidak ada landasannya di dalam agama Islam.

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi
Merayakan tahun baru Masehi masih kerap menjadi pertanyaan bagi sebagian besar umat Islam. Mengingat bahwa kalender Masehi sendiri bukanlah milik umat Islam. Lalu, bagaimana hukum merayakannya?

Secara umum, para ulama sepakat untuk tidak merayakan tahun baru Masehi. Salah satu alasannya yaitu hal-hal yang dilakukan dalam perayaan itu bisa menjerumuskan pada maksiat, misalnya saja berfoya-foya, menghambur-hamburkan uang untuk membeli petasan dan membakar kembang api bahkan ada yang melakukan perbuatan zina pada malam pergantian tahun baru tersebut.

Selain itu, jika umat Islam merayakannya berarti telah mengikuti budaya kafir dan itu tidaklah diperkenankan. Karena, mengikuti budaya tersebut disebabkan oleh lemahnya iman yang dimiliki oleh seorang muslim.

Hal ini dijelaskan juga dalam kitab Al Mi’yar al Ma’riby, Ar Raudhah, Faydhul Qodir, Hasyiyah al Jamal ala al Minhaaj, dan Ihyaa ‘Ulumuuddin, bahwa merayakan tahun baru hukumnya haram karena dianggap tasyabbuh atau menyerupai orang kafir, karena tidak memberi manfaat apa-apa.

Dalil Al-Qur’an yang melarang seorang muslim untuk menyerupai orang kafir dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 120 yang artinya:
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.

Di samping itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR Abu Daud)

Berdasarkan Dalil Alquran dan Hadits Nabi SAW tersebut secara jelas menerangkan bahwa ikut serta dalam merayakan hari-hari besar kaum musyirikin (Tahun Baru, Natal, Valentine, dll) haram dilakukan oleh umat Islam. Momen tahun baru atau momen-momen lainnya dihukumi haram karena merupakan pencampuradukan antara al haq dan kebathilan yang mana lebih banyak mudharatnya ketimbang sisi positifnya.

Oleh karena itu diharapkan kepada seluruh kaum muslimin dan seluruh pemuda-pemudi untuk tidak merayakan kegiatan apapun dimalam pergantian tahun baru tersebut. Karena malam tersebut sama dengan malam lainnya tidak ada yang istimewa dan ditakutkan kita akan terjerumus kedalam perkara yang diharamkan oleh Allah.

Penulis adalah Dosen PAI IAIN Langsa dan Sekretaris Umum Dewan Dakwah Kota Langsa


OlehDr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA (Ketua Majlis Syura Dewan Dakwah Aceh & Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh)

Sejarah dan perputaran masa dalam kehidupan manusia berjalan demikian lancarnya sehingga ada manusia yang lupa akan masa lalu dan tidak mampu menganalisa masa depan walaupun hidupnya penuh sesak dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan.

Demikianlah bukti sejarah yang telah berlalu dari satu kelain zaman, di sana ada manusia yang menipu manusia, ada manusia yang mencurangi manusia, ada manusia yang menghina manusia, ada manusia yang menghancurkan massa depan manusia, ada manusia yang membunuh manusia dan seterusnya. Adakah kondisi semisal itu hadir dalam kehidupan kita? Mari kita bercermin kepada sejarah dalam upaya membaca masa depan yang masih kelam.

MARCOS

Nama penuhnya adalah; Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos, lahir 11 September 1917 dan meningggal 28 September 1989 dalam usia 72 tahun. Ia merupakan Presiden kesepuluh Filipina yang menjabat dari 30 Desember 1965 sampai 25 Februari 1986. Banyak kisah menarik yang dapat dipetik dari sejarah panjang kehidupan dan kepemimpinan Marcos selama memimpin Negara Filipina. Alumni Fakultas Hukum Universitas Filipinan dengan nilai cum laude tahun 1939 ini berkesempatan berperang melawan Jepang dalam Perang Dunia II.

Setelah mendapat beberapa penghargaan dari hasil perjuangannya melawan Jepang, tahun 1954 Marcos menikah dengan seorang wanita cantik bernama Imelda Romualdez yang kemudian berjuang membantunya dalam gerakan memperoleh posisi presiden. Ia kemudian bergabung dengan Partai Nacionalista, lalu bergandengan dengan calon wakil presidennya Fernando Lopez berhasil mengalahkan presiden petahana; Diosdado Macapagal dalam pemilu 1965. Tatkala itu resmi Marcos menjadi presiden Filipina yang kesepuluh.

Tercatat dalam sejarah bahwa Marcos merupakan presiden Filipina pertama yang terpilih dua periode berturut-turut. Merasa dirinya sudah kuat tahun 1972 ia menjadikan gaya kepemimpinannya yang otoriter yang membolehkan dirinya berkuasa tanpa batas dengan menggunakan hukum darurat militer sebagai alat untuk menekan dan membungkam pihak oposisi. Dengan gaya kepemimpinannya yang otoriter tersebut berkembangnya praktik money politik, pelanggaran HAM, maraknya praktik korupsi, memburuknya kesehatan rakyatnya serta doyan berhutang dengan luar negeri terutama dengan Amerika Serikat untuk menghambur-hamburkan dana bagi para kroni dan para pengikutnya. Yang paling tragis adalah dalam masa-masa akhir kepemimpinannya terjadi pembunuhan terhadap tokoh oposisi Benigno Aquino pada tahun 1993.
Kasus terakhir membuat terjadinya perlawanan rakyat membela kematian tokoh mereka sehingga isteri Benigno Aquino dinobatkan sebagai lambang perlawanan terhadap rezim Marcos dan huru hara dalam negeri akhirnya tidak dapat dibendung sampai berakhirnya diktator Marcos dengan melarikan diri ke Honolulu, Hawaii Amerika Serikat. Rezim yang memiliki visi Bagong Lipunan (Masyaarakat Baru) ini mengedepankan doktrin bahwa orang-orang miskin dan orang kaya harus sama sama bekerja tanpa perbedaan untuk menuju tujuan tunggal untuk mencapai kebebasan melalui kesadaran diri.

Tercata sebuah kecurangan besar yang dilakukan dengan kekuasaannya Marcos adalah terpilih keempat kalinya sebagai presiden Filipina dalam tahun 1986 yang penuh intimidasi, kecurangan, ancaman dan tipuan. Dengan ketimpangan pemilu tersebutlah akhirnya Marcos diturunkan sebagai presiden dalam sebuah gerakan massa yang terkenal dengan Revolusi EDSA, sebuah revolusi damai yang dipimpin isteri Benigno Aquino; Corazon Aquino (Qory Aquino). People Power yang bernama Revolusi EDSA tersebut telah memaksa Marcos dan isterinya melarikan diri ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Ia hidup menumpang di sana dengan perasaan dikejar ketakutan rakyat sendiri sampai menemui ajalnya pada tanggal 28 September 1989 akibat menderita penyakit jantung, ginjal dan paru-paru. Marcos akhirnya dikebumikan di kompleks pekuburan besar indah di Kota Batac, provinsi Ilocos Utara, Hawaii (1993–2016), kemudian dipindahkan ke Heroes’ Cemetery, Taguig, Metro Manila (sejak 18 November 2016).

Marcos dalam memimpin Filipina sangat terikat dengan pengaruh pendamping hidupnya Imelda yang suka hidup mewah dan berfoya-foya. Keterikatan tersebut membuat dirinya harus melakukan sesuatu yang terkadang bertentangan dengan aturan, karena dia masih berkuasa maka kebanyakan orang tetap saja tunduk dan patuh kepadanya. Akan tetapi manakala pelanggaran demi pelanggaran terus dikerjakan yang membuat rakyat hilang kesabaran, maka orang sekuat Marcos yang tidak mampu dilawan oleh para jenderal akhirnya tumbang dari kekuasaan dengan pengaruh seorang wanita janda yang tidak pernah diduga, yaitu Cory Aquino.

Ketika rakyat sudah berkesimpulan bahwa ia seorang jahat, pelanggar aturan dan penghalal cara dalam berkuasa, lalu rakyat bergerak dengan People Powernya yang bergelar Revolusi EDSA (Epifanio de los Santos Avenue), yang diambil sempena dari sebuah jalan di Metro Manila sebagai tempat demonstrasi. Maka para jenderal tentara, polisi, para hakim dan jaksa, para buzzer, para penjilatnya yang dahulu membelanya mati-matian beralih haluan mengikuti aliran gerakan rakyat yang mengejarnya lari dari tanah airnya. Kejadian semisal itu hanya waktulah yang menentukan kapan suatu kedzaliman itu berakhir dan kapan kebenaran itu bermunculan, kita tunggu di Negara Indonesia.

NICOLAE CEAUȘESCU

Mantan pemimpin dan bangsa Rumania ini lahir di Scornicești, Olt, Rumania pada tanggal 26 Januari 1918 secara normal, dan meninggal di Târgoviște, Dâmbovița, Rumania secara luarbiasa karena dieksekusi oleh rakyatnya sendiri pada tanggal 25 Desember 1989 dalam usia 71 tahun. Ia memiliki seorang isteri bernama; Elena Petrescu yang ikut dieksekusi rakyat bersamanya dan tiga orang anak: Valentin Ceaușescu, Zoia Ceaușescu, dan Nicu Ceaușescu. Dalam usia 11 tahun Ceausescu pindah ke Bukares hanya untuk bekerja di pabrik, namun kemudian tahun 1932 ia bergabung dengan Partai Komunis Rumania sehingga jadi popular setelah ditangkap beberapa kali akibat gerak langkah politiknya yang keras.

Ia sempat ditangkap berturut-turut dalam tahun 1932, tahun 1933, tahun 1936 dan tahun 1940 karena dituduh mengembangkan propaganda faham komunis dengan anti paham fasis. Ketika bebas dari penjara tahun tahun 1940 ia berkenalan dengan Elena Petrescu dan menikah pada tahun 1946. Tahun 1943 ia dipindahkan ke kemp konsentrasi Targu Jiu dan ketika Rumania menjadi bahagian penguasaan Uni Soviet dia mendapatkan posisi Sekretaris Uni Pemuda Komunis dari tahun 1944 sampai 1945. Nasipnya semakin baik ketika Komunis berkuasa di Rumania tahun 1947 Ceausescu diangkat menjadi Menteri Pertanian dan beberapa sa’at kemudian menjadi wakil Menteri Angkatan Bersenjata, dan dalam tahun 1954 dia menjadi anggota penuh Politbiro Komunis serta menjadi orang penting dalam kekuasaan Negara Rumania.

Karir politik Ceausescu lumayan unik, dia pernah menjadi Presiden Dewan Negara Rumania mulai dari 9 Desember 1967 sampai 22 Desember 1989, Presiden Rumania sejak 28 Maret 1974 sampai 22 Desember 1989, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Rumania semenjak 22 Maret 1965 sampai 22 Desember 1989.

Awal masa kepresidenannya Ceausescu membuka kebijakan barunya dengan Eropa barat dan Amerika Serikat yang berbeda dengan kebijakan Negara-negara Pakta Warsawa lain yang cenderung beroposisi dengan Amerika dan Eropa Barat selama perang dingin. Dekade berikut kepemimpinannya mulai mendapatkan dukungan rakyat yang membludak karena keberaniannya dan ketajaman analisa politiknya sehingga menjurus kepada pengkultusan pada masa menjelang berakhir hidupnya. Pada masa tersebut hubungannya dengan negara barat dan Uni Soviet mulai memburuk yang membuat dia kehilangan kekuatan luar negara manakala rakyat mengeksekusinya.

Karena merasa sudah diterima oleh rakyat sepenuhnya, pola kepemimpinan Ceausescu pelan-pelan beralih dari sistem politik Komunis kepada sistem politik monarkhis yang membuat dirinya cenderung kepada pengkultusan individu. Terinspirasi oleh pimpinan Korea Utara Kim Il-Sung dan ia kagum dengan Mao Zedong di Republik Rakyat Cina yang menguasa Negara penuh dengan gaya diktator ala ideologi Komunis. Berbekal kunjungannya ke RRC dan Korea Utara tahun 1971 dan dipicu oleh pidatonya di lapangan revolusi Bukares pada 21 Agustus 1968 yang mengutuk keras invasi Pakta Warsawa ke Cekoslowakia, semenjak itulah dia sering diidentikkan dengan Rumania itu sendiri dan dari sinilah benih pengkultusan diri yang sekaligus juga pengkultusan terhadap isterinya Elana bakal berbuah petaka raya bagi pasangan suami isteri yang menjadi orang nomor satu Rumania tersebut.

Pengkultusan yang dahsyat itu digambarkan oleh media Rumania sebagai teoretikus jenius komunis yang telah banyak bersumbangsih terhadap Marxisme-Leninisme. Ia juga dicitrakan sebagai pemimpin politik dengan “pemikiran’ yang menjadi sumber semua pencapaian negara Rumania. Kumpulan karya-karyanya diterbitkan secara berkala dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Karya ini terdiri dari lusinan volume dan selalu ada di setiap toko buku di Rumania. Sementara itu, isterinya Elena digambarkan sebagai “Ibu Bangsa. Media-media mengistiharkan zaman keemasan Ceaușescu penjamin kemajuan dan kemerdekaan bangsa, ia digambarkan sebagai perancang visioner masa depan bangsa Rumania dan digambarkan sebagai Conducător atau “pemimpin”.

Lonescu, penulis untuk Radio Free Europe merinci daftar sebutan puja-puji para penulis Rumania kepada Ceaușescu sebagai berikut: “arsitek”, “raga surgawi” (Mihai Beniuc), “pencipta buana”, “tuhan sekular” (Corneliu Vadim Tudor), “pohon cemara”, “Pangeran Tampan” (Ion Manole), “jenius”, “santo” (Eugen Barbu), “keajaiban”, “fajar menyingsing” (Vasile Andronache), “pemberi arah” (Victor Nistea), “penyelamat” (Niculae Stoian), “matahari” (Alexandru Andrițoiu),
“titan” (Ion Potopin), dan “visioner” (Viorel Cozma).

Kondisi pengkultusan yang berlebihan tersebut membuat Ceaușescu dan isterinya Elena berposisi bak sang maharaja yang tidak tersalahkan dan tak terkalahkan. Sehingga gambar-gambar keduanya yang ditayang televisipun dihatur ketat, manakala cameramen atau pemberita televisi tersalah menampilkan gambarnya akan mendapatkan sanksi diskor dari tempat kerja. Suasana maharaja di atas kayangan demikian terasa sangat sulit dirubah oleh rakyat Rumania ketika itu.
Namun demikian ketika alam berbicara, pengkultusan dan pemujaan berdasarkan rekayasa itu kemudian tiba juga masa berakhirnya. Ketika rakyat sudah muak dengan kondisi rekayasa, tipu, curang dan palsu itu maka rakyat yang dahulu memujanya mereka juga yang menghina dan mengeksekusinya. Berawal dari pidatonya yang menekankan keberhasilan revolusi sosialis Rumania tanggal 21 Desember 1989, mulailah rakyat mengoloknya dan mereka meneriakkan”Ti-mi-șoa-ra! Ti-mi-șoa-ra!”. Berbaringan dengan olok-olokan tersebut tiba-tiba terdennar suara bom dan senapan yang membuktikan kekacauan muali terjadi. Ceaușescu dan isterinya Elena menjadi panik dan bersembunyi di dalam sebuah bangunan.

Dengan cepat saja api revolusi itu menyebar keseluruh negara Rumania, tanggal 22 Desember 1989 media mengumumkan kematian menteri pertahanan Vasile Milea yang diduga hasil kerja rezim maka kemarahan rakyat semakin menjadi-jadi dan sulit dibendung. Melihat kondisi yang ada, Ceaușescu coba memberikan pidato peredaman kepada massa yang berkumpul di depan bangunan Komite Pusat. Kasihan pidatonya dijawab dengan lemparan batu dan benda keras lainnya yang memaksa dia bersama isteri masuk ke gedung tersebut tetapi rakyat kemudian mengejarnya.

Ceaușescu dan istrinya berhasil mencapai atap gedung dan melarikan diri dengan helikopter, kondisi ini merepresentasikan bubarnya Partai Komunis Romania. Dalam masa revolusi tersebut media barat mengklaim 64.000 orang tewas dibunuh oleh pihak sekuriti, klaim tersebut dibantah pihak Rumania yang mengatakan hanya 1.000 orang yang tewas.

Gambaran situasi tersebut membuat Ceaușescu dan istrinya melarikan diri dengan helicopter dari ibu kota ke kediamannya di Snagov. Mereka lalu melarikan diri lagi ke Târgoviște. Dekat Târgoviște, mereka meninggalkan helikopter dan menggunakan jalur darat. Kemanapun ia lari akhirnya ditangkap oleh polisi yang dahulu memuja dan memuji serta penuh tunduk patuh kepadanya. Terus diserahkan kepada tentara yang dahulu menjadi pembelanya dan penjaganya, lalu pada hari natal 25 Desember 1989 mereka diadili secara kilat di pengadilan militer dan dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan berlapis, mulai dari memperkaya diri secara ilegal hingga genosida, dan kemudian dieksekusi di Târgoviște. Video pengadilan menunjukkan, setelah vonis, Ceaușescu dan istrinya diikat lalu digiring ke luar gedung pengadilan untuk dieksekusi.

Pasangan ini dieksekusi oleh regu tembak yang terdiri dari anggota pasukan terjun payung elit Rumania: Kapten Ionel Boeru, Sersan Mayor Georghin Octavian dan Dorin-Marian Cirlan, ketika ratusan prajurit lainnya juga turut serta. Ceaușescu dan istrinya dihadapkan ke dinding lalu segera ditembak sampai mati. Nicolae Ceaușescu dan istrinya Elena dimakamkan di kuburan Ghencea, Bukares. Mereka merupakan orang terakhir yang dihukum mati di Rumania sebelum penghapusan hukuman mati pada 7 Januari 1990 oleh pemerintahan baru.

Walaubagaimanapun, kenangan kehebatan menguasai posisi dan jabatan, kemahiran menggiring bangsa untuk tunduk patuh kepadanya sehingga menjadi pengkultusan keluarga dengan jargon politik dinasti, manakala semua itu sampai kepuncaknya maka prahara kekuasaan itu akhirnya datang juga. Selamat jalan diktator dan selamat menyusul diktator-diktator lainnya di muka bumi ini seperti Marcos dan Ceausescu yang telah meninggalkan pelajaran berharga bagi orang-orang yang tidak gila jabatan, tidak gila pangkat, tidak gila politik dinasti dan tidak gila dunia.

JOKOWI

Ir. H. Joko Widodo bin Widjiatno Notomihardjo (nama akrabnya; Jokowi) lahir 21 Juni 1961 merupakan presiden ketujuh Republik Indonesia yang menjabat sejak tanggal 20 Oktober 2014 bersama wakilnya Jusuf Kalla, dan terpilih kembali (dengan dugaan curang) untuk periode kedua bersama wakilnya Ma’ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019.

Jokowi pernah menjadi gubernur Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai wakilnya, pernah juga menjadi Walikota Solo sejak tanggal 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012.

Selama dua periode menjadi presiden Indonesia, Jokowi menjadi sorotan dan perbincangan publik karena kelihaian dan kemahirannya mempermainkan anak bangsa Indonesia. Kesan yang ditangkap publik adalah ia pandai berjanji tapi tidak pandai menepati, ia pandai bermain palsu tapi tidak pandai menyembunyikan kepalsuan itu, ia dekat dengan non muslim tetapi tidak pandai menentramkan muslim, ia dihatur oleh oligarkhi namun dia tidak mampu mengatur rakyat sendiri, ia menempatkan orang-orang sekuler dan kafir dalam jabatan-jabatan strategis yang dengan jabatan-jabatan tersebut ummat Islam terjepit di negaranya sendiri, ia pandai berhutang dengan luar negeri tetapi tidak pandai melunasi.

Jokowi juga terkenal dengan rekayasa-rekayasa besarnya seperti pemilu curang, mobil ESEMKA, penarikan tambang emas kembali, tidak menjual asset Negara dan membeli kembali yang sudah terjual, menciptakan jutaan lapangan kerja, memindahkan IKN, mewujudkan kereta cepat Jakarta – Bandung, membuat undang-undang yang berlawanan dengan konstitusi seperti RUU-HIP, Omnibus Law, undang-undang penunjukan gubernur Jakarta oleh presiden, membiarkan pengarahan Pancasila untuk menjadi trisila atau ekasila, dan sejenisnya.
Belum cukup di situ, Jokowi juga dituduh massa menggunakan kuasa untuk mengembangkan politik dinasti dengan menjadikan puteranya Gibran calon wakil presiden dengan menggunakan kuasa adik iparnya Anwar Usman memutuskan di Mahkamah Komstitusi walaupun belum berusia 40 tahun kalau pernah menjadi kepala daerah bisa jadi cawapres. Yang tidak habis dipikir rakyat adalah gerakan cawe-cawenya Jokowi untuk memperjuangkan Prabowo dan Gibran jadi calon presiden dan wakil presiden yang dengan kasat mata belum layak dan belum berkualitas bila dibandingkan dengan dua calon presiden dan wakil presiden lainnya.

Semua itu dilakukan Jokowi setelah gagal memperjuangkan jabatannya tiga periode karena bertentangan dengan konstitusi dan tidak direstui oleh partai pendukungnya PDIP. Dan yang sangat tidak sopan dilakukannya adalah ada upaya keras untuk menggagalkan salah satu capres yang tidak disukainya. Ketika capres tersebut dicalonkan oleh partai lain maka fasilitas yang didapat untuk perusahaan ketua partai tersebut dicabut dan dipersempit. Capres itupun diintimidasi dan didiskriminasi dengan berbagai cara termasuk memaksa KPK untuk mentersangkakanya. Semua itu sudah menjadi rahasia umum bagi bangsa dan rakyat Indonesia hari ini.
Ketika semua upaya kelabu itu gagal dilakukan, mulai dari pembusukan anak bangsa yang sopan, santun, ramah, berkualitas, berilmu tinggi, berkapasitas pemimpin semenjak dari jabatan gubernur DKI sampai hari ini masih dicari upaya membungkamnya dengan menggunakan fasilitas negara, aparat negara, pejabat negara, dan buzzer bayaran negara. Terakhir tersebar pernyataan Mendagri lewat medsos yang menyatakan tentang kemungkinan capres terbunuh. Semua itu menjadi bahagian penyalahgunaan kekuasaan negara, penyimpangan demokrasi dan pelanggaran Hak Azasi.

Patut kita khawatirkan kasus pembunuhan enam orang pengawal IB-HRS di kilometer 50 yang tidak pernah diproses hukum dengan benar sampai hari ini, na’uzubillah bakal terjadi terhadap salah satu capres yang memiliki best track record dan diharapkan menjadi presiden oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia baik yang beragama Islam atau yang beragama lain, baik bumiputra maupun non bumi putra. Kalau itu bakal terjadi maka sempurnalah kejahatan seorang penguasa negara yang pilih kasih terhadap anak bangsanya, apalagi kenyataannya para ulama didiskriminasi dan dipenjara, organisai Islam dibubarkan, tokoh-tokoh bangsa yang kritis ditangkap dan dipenjara, sempurna sudah prilaku melawan hukum, melawan HAM dan melawan demokrasi yang dilakukannya.

Lalu apa yang sedang dicarinya? Boleh jadi dia dan mereka sedang mencari pengalaman seperti yang dialami mantan presiden Filipina Ferdinan Marcos dan mantan presiden Rumania Nicolae Ceaușescu. Soalnya kemiripan gaya dan strategi kepemimpinan yang dilakoni oleh tiga presiden tersebut sangatlah dekat sekali malah identik sekali antara satu sama lainnya. Pertanyaan yang muncul adalah: bagaimanakah posisi Jokowi kalau orang yang dia perjuangkan menjadi presiden tidak menang? Bagaimana pula kalau yang menang itu malah orang yang sudah dan sedang dia benci? Pertanyaan lain lagi: apakah dia sempat memimpin negara ini sampai terjadinya serah terima jabatan dengan presiden baru selepasnya? Banyak sekali pertanyaan yang muncul dari hasil kepemimpinan yang dilakoninya selama ini. Kita berdo’a Jokowi menjadi orang yang disayangi rakyatnya baik selama menjadi presiden mapun setelah selesai memegang jabatan presiden.

Kita berdo’a agar Jokowi diberikan petunjuk oleh Allah SWT menjadi hambanya yang shalih dan menjadi calon penghuni syurga. Kita berdo’a supaya pengalaman Marcos dan Ceaușescu tidak terjadi terhadap diri jokowi, dan tidak pula mengalami hal serupa dengan Soekarno sebagai pemimpin Orde Lama dan Soeharto sebagai pemimpin zaman Orde Baru. Wallahu a’lam…


Oleh Prof. Dr.Muhammad AR. M.Ed

Kalau kita lihat video atau media yang memperlihatkan cara bekerja dan berkelakuan tentara Israel terhadap ummat Islam Palestina, maka tidak ada manusia normal yang mengaku mereka beradab. Namun ada juga penyokongnya Amerika, Jerman, Inggris, Perancis dan negara-negara agen Israel lainnya.

Gambar-gambar yang ditampilkan dalam media semuanya seperti singa dan harimau memangsa lawan-lawannya yang tidak kenal belas kasihan, oleh karena itu setiap orang yang waras pikirannya dan jernih otaknya, maka mereka akan berkesimpulan bahwa bangsa Yahudi Zionis adalah super biadab di atas muka bumi ini.

Bukti otentik adalah sejak 7 Oktober 2023 hingga 25 November 2023. lebih kurang empat belas ribu dua ratus (14. 200) ummat Islam Palestina dibantai dan yang paling banyak adalah anak-anak dan wanita.
Belum lagi kalau kita runut kebelakang bagaimana kejamnya Arie Sharon membantai umat Islam dalam kamp Shabra & Shatila tibusn umat Islam syahid. Dan wajar Allah mengazabnya selama delapan tahun koma dan strok di rumah sakit di Israel. Belum lagi di alam kubur dan di hari akhirat kelak. Dan sekarang ini penghisap darah ummat Islam itu bernama Benjamin Netanyahu dan didukung oleh si tua dari paman Sam yang juga haus darah ummat Islam.

Bukan hanya itu, jika ada tawanan yang ditangkap oleh tentara Israel, lebih baik mati dari pada diintrogasi oleh tentara mereka walaupun itu sanderanya anak-anak. Demikian biadabnya mereka sehingga bangsa-bangsa pengagung demokrasi dan pengusung HAM terdiam seperti dicekik oleh Buno (sejenis hantu yang selalu mencekik orang tidur dimalam hari).

Sebenarnya arti demokrasi dan HAM adalah membantai semua ummat Islam di negerinya dan kemudian mengusir mereka dari tanah airnya dan mengambil negeri mereka. Contohnya Pemerintah Budha Miyanmar terhadap Muslim Rohingya dan kini sedang berlangsung Di Gaza (Palestina) oleh Bangsa Terkutuk yaitu Yahudi. Inilah arti demokrasi dan HAM yang dimaknai oleh Amerika , Eropa, Thailand, Viatnam, India, Singapura, Filipina dll. Mereka ketika melihat umat Islam matanya buta, hatinya bengkak, telinganya tuli, perasaanya seperti kulit gajah, dan begitulah manusia biadab yang sentiada mengagung-agungkan demokrasi dan HAM.

Umat Islam teroris karena mempertahankan agamanya, harga dirinya, nyawanya, harkat dan martabatnya, serta tanah airnya. Begitulah pikiran Yahud dan pengikut setianya. Kita ummat Islam memiliki senjata yang paling ampuh yaitu doa kepada Allah karena jangan pernah luput berdoa kepada saudara kita di Palestina dan di seluruh dunia; senhata verikutnya adalah boykot semua barang atau produk Yahudi dan pendukungnya, mungkin dalam sebulan kedepan kita dapat menyaksikan kehancurannya dengan izin Allah.


Jakarta — Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyerahkan bantuan senilai dua miliar rupiah untuk masyarakat Palestina. Bantuan DDII itu disalurkan melalui lembaga kemanusiaan Hayir Kapilari dan Ghirass, pada Sabtu (11/11), di kantor pusat Gedung Menara Dakwah Lantai 8, Senen, Jakarta Pusat.

Acara penyerahan bantuan ini bersamaan dengan Rapat Kerja Pengurus DDII Masa Khidmat 2020-2025, dalam rangka penyusunan program kerja atau rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT) Tahun 2024, yang telah berlangsung sejak Jum’at (10/11). Rapat kerja ini dihadiri oleh seluruh pengurus DDII pusat.

Adian Husaini, selaku ketua umum DDII menyerahkan secara simbolis bantuan darurat kemanusian (emergency) senilai satu miliar rupiah kepada syeh Abdullah Sultan mewakili tim kemanusiaan Ghiras. Lalu, satu miliar lagi untuk pembangunan Ma’had Al Qur’an dan Sekolah Kejuruan di Gaza, Palestina, kepada Syeh Abu Iyyash mewakili mitra tim kemanusiaan dari Ghiras. Lembaga kemanusiaan Hayir Kapilari (Turki) dan Ghiras (Lebanon) merupakan lembaga professional yang sudah bekerjasama dengan DDII dan memiliki program aksi bantuan langsung ke Palestina.

“Eskalasi serangan dan kejahatan zionis Yahudi semakin menjadi dan terus melanggar hukum perang. Ini adalah yang terburuk dan sudah di luar batas kemanusiaan. Bantuan emergency dan pembangunan tempat pendidikan bagi mereka sangat penting untuk membantu mereka bertahan hidup dan kebaikan masa depan mereka,” kata Adian Husaini.

DDII bersama pemerintah Indonesia, MUI, dan seluruh Ormas Islam mengutuk keras serangan Israel yang sangat kejam, melanggar hukum perang, dan merupakan kejahatan kemanusiaan serta pemusnahan bangsa Palestina (genosida).

Bantuan merupakan wujud keberpihakan DDII bersama para donatur untuk selalu bersama Palestina dan mendukung penuh terwujudnya kemerdekaan Palestina.

“Kami tahu betapa Indonesia peduli dengan Palestina, merasakan sakitnya orang Palestina. Masyarakat Palestina sudah banyak kehilangan kelayakan hidup mereka dengan dihancurkannya tempat tinggal mereka dan berbagai fasilitas umum, seperti masjid, rumah sakit, diputusnya aliran listrik dan pasokan bahan bakar. Bahkan tempat pengungsian pun turut jadi sasaran sehingga tiada tempat aman bagi mereka,” cerita Iyyash dalam Bahasa Inggris.

Bantuan kemanusiaan sedekah dari para donatur masyarakat Indonesia ini dihimpun oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah yang terus berkomitmen untuk menyalurkan program-programnya untuk mendukung dakwah dan terwujudnya kesejahteraan umat, baik di Indonesia maupun di berbagai bagian dunia lain, melalui zakat, infak, dan sedekah. Laznas DDII secara resmi telah mendapat izin dari Kementerian Agama RI.

“Kami terus mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya untuk membangun kesejahteraan umat dan membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina,” kata Tjaturadi, Direktur Eksekutif Laznas Dewan Dakwah.

MUI juga telah mengeluarkan fatwa yang mengimbau masyarakat Indonesia memberikan sumbangan dan dukungan penuh kepada perjuangan rakyat Palestina dalam mewujudkan kemerdekaannya. (mediadakwah)

Jakarta — Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Dr. Adian Husaini mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan produk dari produsen yang secara nyata mendukung genosida Israel di Gaza, Palestina

“DDII mendukung fatwa tersebut dalam rangka mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina sekaligus menentang genosida Israel di Gaza yang belum kunjung usai,” ucapnya kepada mediadakwah.id, Jumat (10/11/23).

Fatwa MUI itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh di Jakarta beberapa saat sebelum pernyataan Ketum DDII keluar.

“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram,” kata Niam saat menyampaikan hasil fatwa MUI.

Niam mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel. Termasuk, lanjutnya, produk yang terafiliasi dengan Israel atau pun yang jelas-jelas mendukung serangan brutal Israel di Gaza yang sudah membunuh 10.000 orang lebih.

“Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina saat ini hukumnya wajib. Maka kita tidak boleh mendukung pihak yang memerangi Palestina, termasuk penggunaan produk yang hasilnya secara nyata menyokong tindakan pembunuhan warga Palestina.” ujarnya.

Secara lengkap, Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina, sebagai berikut:

Ketentuan Hukum

1. Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib.

2. Dukungan sebagaimana disebutkan pada poin (1) di atas, termasuk dengan mendistribusikan zakat, infaq dan sedekah untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina.

3. Pada dasarnya dana zakat harus di distribusikan kepada mustahik yang berada di sekitar muzakki. Dalam hal keadaan darurat atau kebutuhan yang mendesak dana zakat boleh didistribusikan ke mustahik yang berada di tempat yang lebih jauh, seperti untuk perjuangan Palestina.

4. Mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram.

Rekomendasi

1. Umat Islam diimbau untuk mendukung perjuangan Palestina, seperti gerakan menggalang dana kemanusiaan dan perjuangan, mendoakan untuk kemenangan, dan melakukan shalat ghaib untuk para syuhada Palestina.

2. Pemerintah diimbau untuk mengambil langkah-langkah tegas membantu perjuangan Palestina, seperti melalui jalur diplomasi di PBB untuk menghentikan perang dan sanksi pada Israel, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan konsolidasi negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk menekan Israel menghentikan agresi.

3. Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme.


Banda Aceh — Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh yang bernaung dibawah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia sebagai lembaga pencetak kader dai Ilallah menggelar acara wisuda/tasyakuran angkatan IX tahun akademik 2022/2023 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa (15/8/2023).

Direkur ADI Aceh Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA menyampaikan jumlah dai dan da’iyah yang diwisuda kali ini sebanyak 23 orang, terdiri dari 7 laki-laki dan 16 orang perempuan.

“Mayoritas mereka berasal dari perbatasan Aceh-Sumatera Utara, diantaranya berasal dari Subulussalam, Pulau Banyak Aceh Singkil, Dairi Sumatera Utara,” kata Ustaz Abizal.

Ia menjelaskan para wisudawan ini telah menempuh pendidikan selama 1 tahun di ADI Aceh. Mareka dibekali dengan ilmu syariat, tauhid, teori dakwah dan juga mereka telah melaksankan praktek da’wah lapangan sebulan penuh pada bulan ramadhan lalu.

“Setelah menyelesaikan studinya di ADI Aceh mereka akan melanjutkan program sarjana S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohd. Natsir Jakarta,” kata Ustaz Abizal.

Ketua Panitia Pelaksana Dr. Ramadon Tosari Fauzi, MA menambahkan wisuda kali ini juga diisi dengan orasi Ilmiah yang disampaikan oleh wakil rektor 1 Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. DR. Agussabti, M. Si.

Selain itu juga diberikan penghargaan kepada wisudawan/wati terbaik dengan beberapa katagori. Untuk katagori IPK tertinggi diberikan kepada Alda Yanti wisudawati asal subulussalam dengan IPK 3,89 dengan yudisium Cumlaude, katagori hafalan Al-Qur’an tertinggi 8 juz diberikan pada Sayyid Sabiq wisudawan asal Banda Aceh dan katagori hafalan 6 juz diberikan kepada Alda Yanti dari Subulussalam.

Wisudawati Daiyah ADI Aceh Angkatan IX

Gambar : Wisudawati Daiyah ADI Aceh Angkatan IX

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Prof. Dr. Muhammad AR, M. Ed menyampaikan dalam sambutannya agar wisudawan/wati yang dikukuhkan hari ini sebagai alumni ADI untuk tidak berhenti sampai disini saja, namun melanjutkan study ke tingkat yang lebih tinggi sampai tingakat S-3.

Ia berharap nantinya setelah selesai pendidikan agar menjalankan tugas dakwah di daerahnya masing-masing.

“Mengingat daerah perbatasan sangat membutuhkan banyak dai dan daiyah. Selain itu disana juga rentan terjadi pendangkalan aqidah dan lemahnya pemahaman dan pengalaman Islam,” ungkap Prof Muhammad AR.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat, Dr. Avid Solihin, MM juga menyampaikan sambutannya secara virtual melalui jaringan zoom.

Ia mengataka kehadiran dai ilallah sangat dibutuhkan untuk di tempatkan di daerah terpencil dan pedalaman, maka kehadiran ADI dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut sehingga dakwah tersampaikan pada setiap ummat.

“Kepada para wisudawan sangat diharapkan untuk benar-benar menyiapkan diri menjadi da’i yang sesugguhnya dengan ilmu keislaman yang luas, mental yang tangguh dan akhalak yang terpuji,” pungkasnya.

Oleh Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL, MA

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Aceh menggelar silaturrahmi antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan para cendekiawan, ulama, akademisi dan tokoh-tokoh Aceh Ahad 6 Agustus 2023 pukul 16.00 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.

Menurut Sekretaris Umum DPW Nasdem Aceh; Muslim Ayup, acara tersebut digelar secara tiba-tiba dan sempat beredar undangan via WA pagi hari Ahad 6 Agustus 2023. Ketua DPW Nasdem Aceh Taufikurrahman berucap; acara silaturrahmi tersebut digelar berdasarkan permintaan beberapa tokoh Aceh yang hendek bertemu dan bertukar pikiran dengan Surya paloh, lalu diambil inisiatif diadakanlah silaturrahmi yang lebih luas tersebut.

Acara yang sempat bergeser waktunya hampir satu jam karena peserta menunaikan shalat ashar terlebih dahulu sebelum ikut acar itu dihadiri oleh alim ulama, para guru besar, akademisi, tokoh masyarakat, utusan ormas dan insan pers berjalan dengan lancar, bersahabat, serius dan fokus. Dari pihak Nasdem sendiri selain anggota DPW dan DPD Banda Aceh juga hadir bacaleg DPR RI dapil 1 Dr. Abdullah Puteh dan mantan ketua umum DPW Nasdem Aceh Zaini Jalil.

PIDATO SURYA PALOH

Dengan menggunakan waktu lebih kurang satu jam Surya Paloh berpidato dengan sangat bersemangat dan bergairah sebagaimana penampilannya hari-hari yang bersahaja, serius dan tegas. Pidato yang diawali dengan perkenalan diri itu dirasakan para peserta sangat aspiratif dan menyentuh kalbu karena dimulai dari permulaan karirnya yang berkembang semenjak usianya 14 tahun.

Dalam usia tersebut beliau sudah bergerak dan berkembang dalam bidang bisni yang kemudian diperkuat oleh pengalaman organisasi pemuda, ormas dan orpol. Beliau dalam usia muda sempat menjadi anggota DPRD Kota Medan kemudian menjadi petinggi Golkar sampai mendirikan Partai Nasdem.

Menurutnya, Nasdem lahir sebagai upaya koreksi terhadap partai-partai lain yang sudah sedia ada sebelum Nasdem ada. Nasdem lahir dengan gerakan restorasi untuk Indonesia dalam upaya meningkatkan martabat, gezah dan wibawa bangsa Indonesia sehingga menjadi sebuah kebanggaan kita sebagai warga negara yang belum wujud sebelum Nasdem Lahir. Kita ingin bangsa ini bermartabat, bermoral, berpengetahuan dan mampu bersaing dalam kancah pergerakan dunia global bukan hanya di peringkat kabupaten/kota, provinsi dan negara saja.

Dalam pidatonya Surya Paloh lebih fokus mengungkapkan upaya bagaimana mengembangkan Aceh yang hanya berpenduduk sekitar lima juta orang ini. Bahkan suatu ketika dahulu bangsa Aceh ini terancam punah ketika indeks kelahiran lebih rendah berbanding dengan indek kematian di bumi Aceh dan ini tidak banyak orang tahu, walaupun demikian hari ini sudah normal kembali ungkapnya. Beliau berharap orang Aceh serius memikirkan bagaimana memajukan Aceh di peringkat nasional dan internasional dengan kekhususan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Aceh hari ini. Kekhususan dan keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh provinsi lain secara simultan sebagaimana yang dimiliki Aceh, karenanya Aceh sangat rugi kalau tidak mampu memanfaatkan fasilitas yang ada tersebut.

Restorasi untuk Aceh katanya; untuk memperkuat dan memugar kejayaan masa lampau yang megah dengan Sultan Iskandar Mudanya, dengan Laksamana Malahayatinya, dengan Tgk. Chik di Tironya, dengan Teuku Umar dan Cut Nyak Dhiennya. Dengan itu semua restorasi untuk Aceh harus diwujudkan dengan memperkuat adat istiadat dan kearifan lokal yang sedia ada. Kita satu-satunya provinsi yang berlaku syari’at Islam, bagaimana kita berikan cerminan syari’at Islam itu sebagai contoh teladan yang baik kepada provinsi lain yang tidak memilikinya. Jangan sampai dengan berlakunya syari’at Islam tersebut membuat Aceh salah-salah semakin terpuruk, semakin tertinggal, semakin mundur dan semakin dicemooh orang.

Terkesan dalam pidatonya beliau mencoba mengajak rakyat Aceh untuk mengedepankan persahabatan dalam segala bidang antar sesama orang yang menjadi rakyat Nanggroe Aceh. Seolah-olah beliau mengharapkan generasi muda Aceh bekerja dan berbuat seperti yang beliau lakukan sehingga seluruh orang Aceh harus berjaya dan menjadi tokoh-tokoh nasional dan internasional. Seolah-olah beliau mengajak semua bangsa Aceh jangan salah kaprah dengan implementasi syari’at Islam di Aceh sehingga orang Aceh semakin kaku, jumud, tersungkur dan terbelakang dalam kehidupan. Padahal Islam dan Syari’at Islam itu datang bersamaan dengan gerakan perobahan yang dalam bahasa Nasdem disenut dengan restorasi.

TANGGAPAN PESERTA

Hanya ada enam orang penanggap yang sempat memperoleh kesempatan dalam acara tersebut dan keburu waktunya menuju waktu maghrib. Dua professor penanggap awal secara berurutan cenderung kepada memberi sanjungan dan apresiasi kepada Surya Paloh. Penanggap ketiga yang juga seorang professor berlatarbelakang kesehatan mengemukakan problematika anak stanting di Aceh yang sangat mengkhawatirkan seraya mengkritik pengesahan undang-undang kesehatan yang salah kaprah oleh DPR.RI.

Sedangkan penanggap keempat datang dari orang yang berlatarbelakang ulama dengan sejumlah ayat dan hadis bagaimana kita berupaya memperoleh kemenangan dalam sebuah perjuangan yang dialamatkan kepada upaya mendorong majunya Anis Baswedan sebagai calon Presiden RI. oleh penanggap kelima seorang perempuan bergelar doktor cenderung memperkenalkan diri, mengapresiasi gerak langkah Nasdem memajukan Anis sebagai presiden dan mengoceh perempuan tidak mendapatkan posisi dalam negara. Padahal Aceh memiliki beberapa orang pemimpin perempuan pada masa dahulu tapi sekarang kami tidak diberikan kesempatan oleh pihak-pihak tertentu di Aceh, katanya.

Dari enam penanggap tersebut terkesan tidak satupun yang fokus menanggapi isi pidato Surya Paloh yang mengajak forum untuk mendongkrak Aceh lebih maju dari kemajuan yang pernah ada tempo dulu di zaman Iskandar Muda, zaman Tgk. Chik di Tiro, zaman PUSA dan kemerdekaan. Dan tidak ada juga yang menanggapi tentang kesuksesan pribadi yang digerakkannya mulai dari usaha kecil sampai menjadi pengusaha, politikus dan tokoh nasional. Yang sangat amat penting adalah tidak ada seorang penanggappun yang menyinggung keikhlasan beliau berbuat bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukti konkritnya adalah beliau mendorong Anis menjadi calon presiden RI bukannya maju dirinya sendiri seperti ketua-ketua partai lainnya.

Yang lebih dahsyat lagi prilaku para ketua partai lain adalah; kalau dirinya tidak diterima oleh rakyat menjadi pemimpin di negeri ini tidak segan-segan menyodorkan anaknya atau tidak pernah takut menjilat kepada pemimpin terpilih agar mendapatkan jabatan semisal jabatan menteri. Semua itu tidak dilakukan seorang Surya Paloh yang tertinggal dari tanggapan para peserta dalam silaturrahmi tersebut. Lazimnya orang-orang kita kalau ada kesempatan berbicara langsung saja menjual obatnya sendiri tanpa peduli jualan oban orang sebelumnya, maka hasilnya jauh panggang dari api, lain yang dihantar Pak Surya lain pula yang ditanggapi para peserta.

Semestinya para penanggap tersebut tidaklah memberi kesan mengajari Surya paloh tentang bisnis, tentang politik, tentang syari’at Islam dan tentang sesuatu yang beliau sudah paham. Itu namanya mengajari itik berenang yang dalam bahasa Aceh disebut dengan: jak bi bu keu ureung troe, jak peukawen ureung inong nyang kana lakoe (memberi makan orang kenyang dan mengawinkan perempuan bersuami). Maka hasilnyapun pak Surya tidak menanggapi satupun komentar para pembicara dan penanggap tersebut. Dengan senyum-senyum beliau berucap: saya tidak menanggapi apa yang bapak-bapak sampaikan karena waktu yang tidak memungkinkan lagi, yang jelas dengan mendorong Anis untuk menjadi calon Presiden, impeknya sangat dahsyat sekali dan ini tidak cukup waktu untuk saya kemukakan disini. Lalu beliau menutub dengan ucapan salam.

Penulis adalah Ketua Majlis Syura Dewan Dakwah Aceh dan Dosen Siyasah pada Fakultas Syari’ah & Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Email: diadanna@yahoo.com


Masyarakat Sodom adalah orang-orang yang buruk akhlaknya, rusak mentalnya, tidak memiliki pegangan agama dan tidak memiliki peradaban hidup yang mulia. Kemungkaran dan kemaksiatan merajalela dalam kehidupan mereka. Pencurian, pembegalan dan perampasan harta merupakan kejadian sehari-hari, yang kuat menjadi penguasa,  sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang para penguasa dan orang kuat.

Maksiat yang paling menonjol dan menjadi ciri khas masyarakat Sodom adalah perbuatan homosex (liwath) dikalangan pria dan  lesbian dikalangan wanitanya. Inilah  hal yang sudah menjadi budaya masyakarat Sodom, hingga Allah mengirimkan Nabi Luth a.s. kepada mereka untuk berdakwah dan kemudian berhijrah.

Karena kekejian kaum Nabi Luth tidak bisa dibasmi lagi, maka Allah menyuruh Nabi-Nya untuk hijrah sementara waktu, untuk memberi pelajaran kepada mereka. Mayoritas kaum Sodom sudah melanggar sunnatullah secara berjamaah, maka bagi kaum minoritas yang tha’at bersama Nabi Luth diselamatkan oleh Allah dari azab-Nya yang Maha Dahsyat. Mereka disuruh hijrah dari negeri Sodom yang  biadab  ke negeri lain yang lebih aman dan jauh dari kemungkaran.

Dewasa  ini sudah ada 30 negara yang  mengesahkan undang-undang yang mengizinkan pernikahan sesama jenis. Jika mengikuti peristiwa yang mengenaskan yang pernah dirasakan oleh kaum Luth di negeri Sodom, maka kita umat Islam harus sudah siap untuk hengkang dari negeri-negeri Sodom itu, karena cepat atau lambat Allah akan mendatangkan  bala bencana yang super dahsyat ke negeri-negeri tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center America, dewasa inj sudah ada 30 negara telah mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis di negara-negara mereka. Kata mereka ini adalah aspirasi dari masyarakat  dari berbagai  kalangan dan mendapat pengiktirafan negara.

Umat Islam tidak ada pilihan lain, jika melihat kemungkaran seperti itu sudah merajalela di suatu tempat, kalau bisa berdakwah silakan berdakwah, kalau dengan dakwah itu akan berhadapan dengan resiko yang dahsyat, maka dibolehkan berhijrah. Hijrah disini bukan berarti lari dari kedhaliman, tetapi menghindari kedhaliman berjamaah dan hijrah ke negeri yang aman untuk menyusun kekuatan agar bisa melawan kemungkaran tersebut hingga lenyap di atas permukaan bumi.

Negeri-Negeri LGBT

Negara-negara yang sudah  legal untuk melakukan pernikahan sesama jenis adalah Belanda sejak tahun 2000, dan perinikahan sesama jenis  dilaksanakan pertama sekali adalah pada tahun 2001. Belgia mulai tahun 2005, Canada dan Spanyol  mulai berlaku pada  2005, kemudian diikuti Afrika Selatan tahun  2006. Tahun 2008 diikuti Nowegia dan tahun 2009 di berlakukan di Swedia. Malah Dewan Gereja  di Swedia termasuk yang memprakarsai perizinan pernikahan sesama jenis.

Kemudian  Argentina yang merupakan negara Amerika Latin pertama melegalkan pernikahan sesama jenis  pada tahun 2010. Portugal juga dimulai pada tahun 2010 dan kemudian Islandia, bahkan negara Islandia secara bulat mendukung pelaksanaan perkawinan sesama jenis. Setelah itu Denmark tahun 2012, Uruguay dan Brazil tahun 2013. Setelah Brazil mensahkan undang-undang ini, pada tahun itu lebih dari 3700 orang melaksanakan perkawinan sesama jenis. Mereka sangat antusias mengikuti kaum Sodom.

Kemudian diikuti oleh Selandia Baru, pada tahun 2013, namun persetujuan pernikahan sesama jenis di Selandia Baru antara 77-44. Artinya masih ada 44 persen yang masih memiliki hati nurani atau tidak sependapat dengan perkawinan sesama jenis.

Selanjutnya Inggris Raya dan Wales pada tahun 2013. Setelah keputusan perkawinan sesama jenis dibuat, mantan Wakil Perdana Menteri Inggris, Nick Clegg, mengatakan “Tidak peduli siapa anda dan siapa  yang anda cintai, kami setara.” Kemudian negara Perancis juga  pada tahun 2013 dan masyarakat Perancis sangat mendukungnya. Tahun 2014 diikuti oleh negara  Luxemburg dan Scotlandia. Tiga tahun setelah mayoritas parlemen  memilih   melegalkan  pernikahan sesama jenis, Gereja  Episcopal Scotland menjadi gereja Kristen besar pertama di Inggris yang  melakukan  pernikahan sesama jenis.

Kemudian Amerika Serikat  dan Irlandia pada tahun 2015. Irlandia merupakan negara pertama yang melegalkan perkawinan sesama jenis  melalui pemungutan suara, artinya seluruh penduduk Irlandia adalah kaum Sodom, maka tunggu saja kiriman azab dari Allah.  Seterusnya negara Finlandia  tahun 2015 dan  Colombia tahun 2016, serta  negara Malta pada tahun 2017. Dalam pemungutan suara di Malta, hampir secara bulat suara mendukung pernikahan sesama jenis namun mendapat kritikan dari Gereja  Katolik.

Pada tahun  2017 diikuti oleh negara Australia, Jerman dan  Austria pada tahun 2019. Kemudian Taiwan juga pada tahun 2019, dan ini satu-satunya negara di Asia yang pertama yang melegalkan perkawinan sesama jenis antara pasangan gay dan  lesbian. Juga pada tahu 2019 diikuti oleh negara Ecuador dan Irlandia Utara.

Sementara negara Swiszerland (Swiss)  pada tahun 2020 memproklamirkan pernikahan sesama jenis. Memang kita tidak menafikan bahwa trend pernikahan sesama jenis dipelopori oleh Barat yang memang memilih  meninggalkan ajaran agama secara mayoritas. Sehingga mereka dalam memutuskan sesuatu perkara berdasarkan hawa nafsu dan selera orang banyak.

Sebagai contoh hasil sebuah Survey of U.S. adults conducted on 10-16  October 2022, kebanyakan orang Amerika memilih legalitas kawin sesama jenis adalah baik bagi masyarakat.  Misalnya  19 % menganggap perkawinan sesama jenis baik; 18 % mengatakan agak baik;  25% mengatakan agat baik;  dan 36 % mengatakan  perkawian sesama jenis sangat baik.

Inilah keinginan masyarakat maju yang meninggalkan ajaran agama secara totalitas.

Konsekwensi Melanggar Sunnatullah

Kalau ummat Islam yang masih berpegang teguh terhadap ajaran Islam, persoalan LGBT ini adalah cerminan masyarakat Sodom yang dimana Allah mengutus Nabi-Nya Luth a.s. untuk mendakwahkannya, namun kaum Sodom itu keras kepala maka Allah hancurkan negeri Sodom itu sehancur-hancurnya tidak ada yang tersisa satupun kaum yang durhaka itu.

Ini sebuah pelajaran yang sangat berharga, kalau Barat dan negara-negara lain yang  hari ini sedang memamerkan pembangkangan terhadap Allah, ya silakan dalam batas-batas tertentu, namun perlu diketahui bahwa Allah tetap dalam keputusan-Nya dan tidak ada yang dapat mengintervensinya. Lihat saja kaum-kaum yang dhalim dan durhaka, mana ada yang selamat, lihat Firaun dan bala tentaranya, lihat Haman, Qarun, Abrahah, Abu Jahal, Abu Lahab, dan lain-lain pembangkang, akhirnya mengalami nasib tragis dan punah semuanya.

Mungkin kita akan melihat negeri-negeri Sodom ini akan Allah kirimkan azab kepada mereka selama mereka tidak mau bertobat.

Penulis Adalah Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Aceh

Oleh Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed

 Ibadah qurban (penyembelihan hewan) yang dilakukan oleh kaum muslimin dan muslimat pada setiap Hari Raya Idul Adha adalah sebuah model peribadatan kepatuhan dan ketaatan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Ibadah ini bermula diawali oleh Nabi Ibrahim a.s. yang bermimpi untuk menyembelih anaknya tercinta yaitu Nabi Ismail a.s. Memang mimpi bagi para Nabi adalah sebuah kebenaran bahkan banyak wahyu yang diterima oleh para Nabi, diantaranya  adalah melalui mimpi.  Karena itu mimpi Nabi Ibrahim a.s. adalah hal yang biasa bagi beliau karena ini terjadi bukan hanya satu kali perintah untuk menyembelih anaknya Ismail. Bahkan menurut riwayat, Nabi Ibrahim tiga malam berturut-turut bermimpi menyembelih anaknya Islamil. Ketika  persoalan ini disampaikan kepada anaknya, Ismail, dia dengan senang hati menerimanya.

Mungkin jika ini berlaku bagi manusia biasa, sudah pasti tidak akan dilakukan atau dituruti karena manusia terlalu banyak menggunakan logika dan sangat kurang percaya kepada hal-hal yang transcendental (yang tidak dapat dijangkau akal). Memang benar bahwa Allah akan menguji seseorang sesuai kemampuannya. Karena itu betapapun hebatnya manusia selain Nabi atau Rasul Allah, maka kemampuan sabar menerima cobaan dan hinaan serta cacian tidak wujud pada manusia. Namun  Nabi Allah dan Rasul All-lah  yang sanggup menerima ujian betapapun hebatnya cobaan atau ujian yang menimpanya.

Cobaan dan ujian yang diterima Nabi Ibrahim a.s. dan anaknya Ismail adalah sangat berat bagi ukuran manusia biasa dan bahkan sulit dipercaya dengan akal sehat untuk menyembelih anak manusia. Namun yang diuji ini adalah para Nabi sudah pasti  segala rintangan dan tantangan ini akan dihadapi dengan kesabaran karena mereka telah dibekali oleh Allah bahwa kesabaran ujung-ujungnya adalah kemenangan dan ini pasti. Demikian pula Ibunda Nabi Ismail, Siti Hajar, yang bukan pertama kali menerima  ujian ini dari Allah, bahkan ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail kecil di Lembah Bekaa (Makkah) yang tandus dan kering kerontang dan tidak ada seorang manusiapun saat itu disekelilingnya, namun mereka siap ditinggalkan oleh suaminya, Nabi Ibrahim asalkan itu datangnya dari Allah azza wajalla. Sebegitu yakinnya mereka terhadap eksistensi Allah  dalam darah dagingnya sehingga tidak terbetik sedikitpun kegusarannya.

Inilah model keluarga yang paling tangguh dari segi ketauhidannya kepada satu-satunya Penguasa Langit dan Bumi. Inilah keluarga yang memiliki ketahanan lahir dan batin dan tidak pernah terbetik sedikitpun keengganan dalam hatinya untuk mengingkari perintah Allah swt. Ketauhidan Ibrahim, Ismail, dan Hajar mungkin tidak salah kalau kita mengikutinya dalam hal bagaimana kita percaya akan Keagungan Allah, Keperkasaan-Nya, dan Kemaha-Kuasaan-Nya serta Ketepatan janji-Nya.

Ketahanan Keluarga

dicontohi oleh ummat Islam  dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Disini kita melihat keluargaMungkin model ketahanan keluarga Nabi Ibrahim, anaknya Ismail, dan isterinya Hajar patut dic Nabi Ibrahim sangat patuh atau tha’at kepada perintah Allah apapun yang diperintahkan Allah tetap patuh untuk dikerjakan; kemudian Ismail sebagai seorang anak juga tidak akan pernah mengatakan ‘tidak’, terhadap apa yang diutarakan oleh bapaknya, Ibrahim; kemudian isterinya, Siti Hajar, tidak pernah menampakkan  keengganannya atau kesedihannya akan kehilangan putranya  karena tindakan suaminya untuk menyembelihnya. Ketiga orang ini sudah memiliki  ketauhidan yang sama dan tangguh serta sangat tha’at terhadap segala perintah Allah, tidak ada rasa kerisauan sedikitpun dalam hati mereka terhadap  keputusan Allah azza wajalla.

Melalui ibadah qurban ini setiap keluarga, jika tidak keberatan, boleh mengikuti  model ketaatan kepada Rabb dalam menjalankan segala perintahnya walaupun itu pahit dan penuh resiko. Allah tidak akan membebani manusia kalau mereka tidak mampu melaksanakannya, namun sebaliknya Allah akan menguji manusia sekedar kesanggupannya.  Selanjutnya Allah tidak akan mencelakakan hambanya dengan ujian yang Dia berikan, jika hamba yang diuji  dan dicoba dan bersabar dengannya, maka kemenangan dan kemuliaan akan disandangnya. Perlu diketahui bahwa Allah tudak akan mendhalimi hamba-Nya sedikitpun. Pelajaran berikutnya yang dapat kita petik dari keluarga Nabi Ibrahim adalah menjadikan Allah  sebagai pelindungnya, sebagai tempat bergantung, sebagai tempat berdoa dan meminta  dalam segala keadaan, karena itu mereka tidak pernah putus asa dari rahmat Allah. Akibat ketaatan dan menjadikan Allah sebagai tempat bergantung dan tempat memohon sesuatu, pisau yang hendak memotong  leher Ismail menjadi tumpul, leher Ismail digantikan dengan seekor kibas, dan inilah akabat kepatuhan.

Pendidikan Akhlak

Sesungguhnya kepatuhan anak terhadap orang tua (ibu-bapak) adalah sebuah kemuliaan, kepatuhan isteri kepada suaminya juga sebagai sebuah ketaatan, demikian pula kepatuha Ibrahim a.s. kepada perintah Allah lewat mimpinya adalah kepatuhan moral yang agung kepada Rabbnya. Ibadah Qurban ini merupakan symbol ketaqwaan dan keikhlasan dan Allah akan menerima pengorbanan ini karena ketawaannya kepada Allah. Kita kembali  kepada pengornanan anak Adam antara Habil dan Qabil. Ternyata pengorbanan Habil yang diterima Allah karena ketaqwaannya dan keshalehannya. Pengorbannan Qabil ditolak karena akhlak mulianya tidak dinampakan ketika melakukan pengorbanan.    Nampaknya disini perlu mengambil kira  bagaimana akhlak terhadap Allah yang diperlihatkan oleh Ibrahim dan Ismail atau para pengorban lainnya selanjutnya akhlak anak terhadap ayahnya atau orang tuanya antara Ismail  dan Ibrahim,  kemudian akhlak seorang isteri terhadap suaminya. Semuanya perlu akhlak mulia dibarengi dengan ketaqwaan, keikhlasan, kesalehan  dan kepedulian kepada sesama ummat manusia.

 Pengorbanan Kepada Syariat

Jika kita sudah memiliki harta dan kelebihan untuk berqurban di Hari Raya Idul Adha ini dengan menyembelih hewan  Qurban, dengan tujuannya adalah untuk mencapai nilai ketaqwaan, membantu fakir miskin, dan mempertahankan syariat Islam dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, dan bernegara, maka sungguh sangat aneh kalau syariat di bidang lainnya kita tinggalkan. Kalau berqurban menyembelih binantang sudah rela dilaksanakan, kenapa kita tidak berani dan ikhlas  berkorban untuk menghapuskan sistim ribawi di Aceh, mengapa kita tidak berani berkorban perasaan  dan tenaga  untuk menjalankan syariat Islam secara kaffah di Aceh, mengapa kita tidak berani berkorban menolong pengemis di kedai-kedai dan restoran dan di lampu-lampu merah, anak-anak dibawah umur berjualan dan mengemis di traffic lights atau badut-badut berkeliaran di simpang-simpang jalan. Dan juga lain-lain fenomena di hampir seluruh kabupaten kota di Aceh, apakah dalam hal ini pemerintah tidak ada nyali untuk berkorban pemikiran, pengalokasian dana, dan pembinaan mereka yang suka mengemis dan terakhira melakukan patrol-patroli agar kota ini bersih dari orang-orang yang mengemis.  Wallahu ‘alam

Penulis adalah Guru Besar UIN Ar-Raniry

Oleh Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed

Guru Besar Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau, Akhmad Mujahidin (2016) “mengatakan bahwa Dalam masyarakat beradab, kepemimpinan dibangun atas dasar konsensus nilai-nilai kearifan lokal. Jika kultur dan kearifan lokal dikaitan dengan aktivitas kepemimpinan, maka ia menjadi sebuah entitas yang tidak bisa dipisahkan. Kepemimpinan tidak bisa terlepas dari nilai-nilai budaya dan kehidupan sosial masyarakat yang dianut. Ia tidak bisa dipertentangkan, tetapi ia harus direlasikan atau bahkan diintegrasikan. Salah satu ciri kearifan lokal adalah memiliki tingkat solidaritas yang tinggi atas lingkungannya.”

Dari paparan Profesor Akhmad Mujahidin dapat diambil contoh untuk Aceh bahwa siapapun yang menjadi pemimpin khususnya  di Aceh paling tidak ia memahami syari’at Islam dan adat istiadat Aceh-pun sesuai dengan syari’at. Jika persoalan-persoalan kearifan local dilecehkan mungkin kalau dulu akan diambil solusi keacehan seperti solusi terhadap  Portugis, Belanda, dan Jepang, bahkan terakhir dengan Jakarta sekalipun selama tiga puluh tahun. Namun dewasa ini solusi keacehan  sudah berubah seiring dengan  perkembangan imu  pengetahuan  dan orang Aceh banyak yang sudah terdidik, dan cara berpikir-pun sudah berubah.

Kalau ada yang menyalahi syari’at dan tatakrama keacehan, dan kedhaliman, solusi lain akan dijalankan yaitu, dengan melapor kepada Penguasa Langit dan Bumi. Hasilnya itu tanggal  26 Desember 2004. Dia sendiri yang mengabulkan doa rakyat Aceh yang terdhalimi hingga Dia mendatangkan gempa dan tsunami hingga lahirlah MOU Helsinki.  Ketika itu kita lihat  mayat-mayat orang Aceh baik yang bersalah ataupun yang  innocent, bergelimpangan dipinggir jalan, di sungai, di gunung-gunung, di tepi pantai, dan kota-kota. Rakyat Aceh tidak tahu lagi mau mengadu kemana, kecuali Sang Maha Kuasa. Karena itu jangan biarkan rakyat melapor kepada Nya.

Dalam perspektif Islam, setiap manusia itu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin wajib mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan semasa kepemiminannya. Kalau dipikir-pikir secara normal konon lagi menyandarkan pada Hadis Rasulullah saw, maka sulit rasanya bagi seseorang untuk menghindari dirinya  untuk tidak menjadi pemimpin. Jadi atau tidak jadi kita sudah terangkat sendiri menjadi pemimpin, artinya walau kita memimpin untuk diri sendiri, memimpin keluarga ataupun, memimpn negara, maka  kepemimpinan untuk semua level itu akan ada pertanggung jawabannya dihadapan  Allah melalui pengadilan-Nya yang Maha Adil. Di sini setiap pemimpin  akan diminta pertanggung jawabannya.  Oleh karena itu, janganlah senang atau berlomba-lomba mau menjadi pemimpin baik formal ataupun non-formal,  konon lagi kalau kita memperoleh tampuk kepemimpinan dengan cara yang tidak beradab.

Jika kita benar-benar mau menjadikan Rasulullah saw, Abu Bakar Siddik, Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Azis, dan  Harun Ar-Rasyid sebagai contoh dalam memimpin, maka kemungkinan besar kita dapat  menghindari diri amukan  neraka Jahannam di Yaumul Mahsyar nanti.

Pada suatu hari, Barirah (hamba sahaya Aisyaha r.a.) berkata kepada Sulaiman bin Abdul Malik (ketika beliau sebelum menjadi khalifah), wahai Sulaiman, saya mendengar dari Nabi saw bahwa nanti di hari kiamat, seorang pemimpin ketika masuk ke dalam sorga, ia terhalang oleh noda merah. Kemudian ia bertanya kepada Allah swt, ‘Ya Rabb apa yang menyebabkan aku tidak bisa masuk ke dalam sorga-Mu?’ Allah menjawab, ‘kamu dulu seorang pemimpin, dan ketika engkau berkuasa ada darah-darah yang tercecer tanpa alasan yang jelas’.

Demikianlah susahnya seorang pemimpin untuk masuk sorga karena keteledorannya  dalam memimpin. Banyak orang mati dibawah pengendalian kita tanpa alasan yang dibolehkan syar’i, banyak orang terdhalimi dari segi keadilan dan keamanannya, banyak orang  dan binatang mati kelaparan karena kemiskinan dan ketiadaan makanan, semua itu terpulang kepada pemimpin. Karena itu  janganlah berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin formal (masyarakat) karena kemungkinan meleset akan berlaku.  Power tends to corrupt  (kekuasaan cenderung untuk korupsi). Ini tidak dapat dibantah kalau kita lihat pengadilan dan penjara selama ini.

Pemimpin dan Pendidikan

Kalau kita merujuk  ke masa lalu atau pada masa awal Islam setiap orang yang dibebankan tugas oleh Rasulullah saw semuanya berdasarkan keprofessinalannya (keilmuannya), dan ini sesuai dengan salh satu Hadis beliau yang maknanya adalah “jika suatu  urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”

Kalau kita memiliki kapasitas pemikiran normal dan hati yang jernih, mungkin makna hadis tersebut sangat dalam artinya, dan orang normal akan mengatakan bahwa “saya tidak mampu menjalankan urusan ini karena saya tidak mempunyai ilmu atau kemahiran tentang itu”.

Jangan gara-gara kekurangan yang saya miliki , rusak masyarakat semuanya. Ini perkataan orang-orang yang bertanggung jawab. Oleh karena itu dimanapun kita berada dan berbuatlah sesuai dengan ilmu dan pengetahuan anda.

Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang akan nampak pada prilakunya, pemikirannya, dan idenya untuk masa depan bangsa dan negara.  Mungkin kalau orang tidak punya ilmu, jangankan untuk memikirkan persoalan ummat, persoalan pribadinya amburadul, jangankan untuk memberikan solusi untuk ummat, mendengar saran dari orang lainpun tidak bisa dipahaminya. Disinilah letak pentingnya ilmu dan kemahiran.

Pemimpin dan Tanggung Jawab

Dalam al-Qur’an Allah berfirman yang artinya : Sesungguhnya  Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, maka hukumlah denan adil. (Q.S. An-Nisa’ 58).   Kemudian Rasulullah saw bersabda yang artinya: Kamu sekalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta  pertanggung jawabannya tentang apa yang dipimpinnya, imam adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggung jawabannya, orang lelaki adalah pemimpin  dalam keluarganya, dan ia akan diminta pertanggung jawabannya tentag apa yang dipimpinnya. Isteri juga pemimpin yang mengendalikan rumah tangga suaminya dan ia akan diminta pertanggungjawabannya, pembantu rumah juga pemimpin terhadap harta majikannya dan ia akan diminta pertanggungjawabannya pula.  H. R. Bukhari.

Ayat dan Hadis di atas rasanya sudah lebih dari cukup sebagai landasan berpijak bagi semua kita yang tiap hari kerjanya sebagai pemimpin, oleh karena itu kehati-hatian dalam kehidupan ini sangat diperlukan karena persoalan kepemimpinan berujungnya ke dalam neraka. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab baik di alam kubur ataupun di alam mahsyar nanti, pemimpin yang adil tempatnya di dalam sorga sementara pemimpin  dhalim dan tirani tempatnya dalam Jahannam.

Penulis adalah Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam UIN Ar-Raniry