Archive for year: 2023


Langsa — Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, dimana umat Islam melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Pada bulan puasa ini seringkali dimanfaatkan oleh sekolah atau madrasah untuk melakukan kegiatan keagamaan yang sering dikenal dengan pesantren Ramadhan atau pesantren kilat.

Begitu pula dengan Dewan Da’wah Kota Langsa bekerjasama dengan MTs MIM langsa yang mengadakan kegiatan Madrasah Ramadhan Camp (MRC) selama 4 hari 3 malam mulai Selasa-Jum’at (4-7 April 2023) dengan tema “Melalui momentum Ramadhan membentuk Generasi Qur’ani yang Berakhlakul Karimah”

Tujuan dari menyelenggarakan kegiatan ini yaitu untuk mengajarkan dan membimbing siswa-siswi MTs MIM Langsa agar dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan amalan ibadahnya dibandingkan Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.

Kegiatan Madrasah Ramadhan Camp ini diisi dengan aktifitas yang sangat bermanfaat diantaranya shalat berjamaah 5 waktu, shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, buka puasa bersama, sahur bersama dan materi keislaman seperti Aqidah, Akhlaq, Manajemen waktu, Fiqh Puasa, Fiqh Shalat, Kaligrafi, Outbound, Muhasabah dan praktek Ibadah.

Peserta Madrasah Ramadhan Camp adalah siswa kelas VII, VIII dan IX yang telah mendaftar untuk mengikuti program MRC yang dilaksanakan di MTs MIM Langsa.

Peserta dibagi menjadi 2 gelombang (laki-laki dan perempuan terpisah) dari masing-masing tingkat, yakni kelas 7 , 8 dan kelas 9 dalam kegiatan tersebut peserta MRC diberikan kesempatan untuk bermalam di Asrama Madrasah.

Dalam sambutan, Afrizal Refo, MA selaku ketua panitia pelaksana, mengatakan bahwa seluruh siswa yang mengikuti Madrasah Ramadhan Camp (MRC) berjumlah sebanyak 35 peserta dengan rincian 22 laki-laki dan 13 perempuan dan khusus laki-laki diinapkan di sekolah dan nanti haruslah betul-betul diniatkan untuk tholabul ilmi dan mengikuti kegiatan MRC ini dengan sungguh-sungguh.

“Diharapkan setelah mengikuti kegiatan Madrasah Ramadhan Camp siswa-siswi bisa bertambah wawasannya serta dapat diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Madrasah MTs MIM Langsa, Nursadhriyah, S.Ag menyampaikan bahwa sangat menyambut baik kegiatan Madrasah Ramadhan Camp yang dilaksanakan ditempat kami ini oleh Dewan Da’wah Kota Langsa.

Kepala Madrasah Nursadhriyah, S.Ag memberikan motivasi kepada peserta Madrasah Ramadhan Camp (MRC). Kebetulan ini pertama kali siswa madrasah ikut mencoba bermalam dan menikmati fasilitas sekolah.

“Saya mengambil pengalaman dari awalnya anak masuk pesantren, awalnya mereka bilang pesantren biasa saja belajar agama Islam lama-lama akan terbiasa. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya sukses dan menjadi anak yang soleh dan solehah, maka dari itu kegiatan MRC menjadi momentum untuk memperdalam ilmu agama dan nantinya dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari hari sehingga dapat membahagiakan orang tua kita semua dengan nilai praktik ibadah yang rajin dan berahklak mulia.” Ujar Nursadhriyah, S.Pd selaku Kepala MTs MIM Langsa dalam sambutan pembukaan Madrasah Ramadhan Camp.

Sementara itu Ketua Dewan Da’wah Kota Langsa, Prof. Dr. H. Iskandar, MCL menyampaikan bahwa kegiatan Madrasah Ramadhan Camp ini adalah bagian dari Program Dewan Da’wah Kota Langsa tahun ini di Bulan Ramadhan.

Ia berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan motivasi kepada siswa-siswi dalam menuntut ilmu apalagi saat ini kita memasuki zaman globalisasi yang membuat moral generasi muda makin merosot.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini harapannya dapat membentengi Aqidahnya dan dapat memberikan pemahaman Agama Islam secara mendasar,” ujar Prof. Iskandar.

Kegiatan Madrasah Ramadhan Camp diasuh langsung oleh para tutor terbaik lulusan Timur Tengah dan Lulusan Dalam Negeri seperti Dr. Muhammad Dayyan, M.EC (Kaprodi HES PPS IAIN Langsa), Afrizal Refo, MA (Dosen PAI IAIN Langsa), Dr. Nurmawati, MA (Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu LPM IAIN Langsa), Syawaluddin, Lc, MA (Kaprodi HTN Fakultas Syariah IAIN Langsa ), Muhammad Firdaus, Lc., MA (Sekretaris Prodi HES Fakultas Syariah IAIN Langsa ), Muhammad Fauzi, M.Pd (Pengajar Kaligrafi bersanad), Muhammad Iqbal, S.Hum (Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Sayed Fitri Adhi, Lc (Guru MTs MIM Langsa), Dr. Hatta Sabri, M.Pd (Dosen PBA IAIN Langsa), Sitti Suryani, Lc.,MA (Dosen Fakultas Syariah IAIN Langsa), Muhammad Ihsan, M.Ag (Pengajar MUQ Bustanul ulum Langsa), Ikhsan Hadi, S.Psi (Kawan Kreatif) dan lain-lain.

Langsa – Dalam momen bulan Ramadhan tahun ini keluarga besar Dewan Da’wah Kota Langsa bersama MTs MIM Langsa menyelenggarakan kegiatan santunan dan buka puasa bersama anak yatim yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

Sejumlah 12 orang anak yatim diberikan santunan berupa uang saku dan bingkisan.

Dalam kegiatan penutupan Madrasah Ramadhan Camp dan buka puasa bersama sekaligus santunan yatim pada hari Jum’at, 7 April 2023 itu dihadiri oleh Kakanmenag Kota Langsa Drs. H. Hasanuddin, MH, Kasi Pendis Kemenag Kota Langsa Zainuddin, S.Ag, Ketua Dewan Da’wah Kota Langsa Prof. Dr. Tgk. H. Iskandar, MCL dan berserta pengurus Dewan Da’wah Kota Langsa, Kepala sekolah MTs MIM Langsa Nursadriyah, S.Pd dan seluruh Dewan Guru, mewakili dari GPM Indonesia Abdul Razaq.

Ketua panitia Afrizal Refo, MA menyampaikan bahwa kegiatan MRC telah terlaksana dengan baik yang diikuti oleh 35 orang peserta dan pada penutupan hari ini juga diadakannya acara buka puasa bersama sekaligus santunan yatim.

Santunan yang diberikan kali ini berasal dari Pegadaian Syariah kota Langsa, wali murid dan donatur lainnya.

Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas donasi yang telah diberikan dalam acara santunan dan buka puasa bersama anak yatim, semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua dan semoga diberikan keberkahan oleh-Nya.

Kegiatan santunan tersebut dilaksanakan di mushalla MTs MIM Langsa dengan menu yang beragam, dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah dan makan bersama.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan buka bersama dan santunan anak yatim ini.

“Semoga amal ibadah kita di bulan ini menjadi berkah dan segala amal ibadah kita di bulan ramadhan ini di terima oleh Allah SWT,” ungkap Refo.

Sementara itu, Kasi pendidikan Islam Kemenag Kota Langsa, Zainuddin S.Ag menyampaikan apresiasinya atas telah dilaksanakan kegiatan Madrasah Ramadhan Camp (MRC) sejak tanggal 4 – 7 April 2023, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dan pihaknya sangat berterima kasih atas kegiatan yang terlaksana dengan sukses Yang diinisiasi oleh Dewan Da’wah Kota Langsa.

“Kami mengucapkan terima kasih atas undangan dari MTs MIM Langsa dan semoga terus berjaya dan berkembang untuk pendidikan di Kota Langsa. Semoga apa yang sudah kita lakukan senantiasa di balas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda dan InsyaAllah di jabah oleh Allah,” tutur Zainuddin.

Ketua Umum Dewan Da’wah Kota Langsa Prof. Dr. Iskandar, MCL dalam sambutannya mengatakan bahwa Dewan Da’wah Kota Langsa akan terus bersinergi dengan pemerintah kota Langsa dalam kemajuan pendidikan Islam di Langsa dan salah satu upaya yang dilakukan Yaitu dengan mengadakan Program seperti Madrasah Ramadhan Camp kali ini dan semoga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kota Langsa.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Kepala Sekolah MTs MIM Langsa yang telah memberikan tempat dan berbagai fasilitas untuk terlaksananya kegiatan MRC ini.

“Terimakasih kepada seluruh panitia pelaksana yang telah menyukseskan acara ini berlangsung hingga selesai,” papar Iskandar.

Sementara itu Kankemenag Kota Langsa, Drs. H. Hasanuddin, MH, dalam sambutannya Menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak sekolah MTs MIM Langsa dan Dewan Da’wah Kota Langsa yang telah mengadakan program MRC ini dan sangat bermanfaat dalam upaya membentuk generasi Qur’ani yang berakhlakul karimah.

“Tema yang diangkat oleh panitia sangat bagus dan penuh makna dan harapannya kegiatan seperti ini terus dilaksanakan,” kata Hasanuddin.

Acara di mulai dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an dan sebelum berbuka, Kata sambutan dari Kasi Pendis Kemenag Kota Langsa, Ketua Dewan Da’wah Kota Langsa dan Kakanmenag Kota Langsa.

Selanjutnya penyampaian kesan dan pesan dari peserta MRC, pemberian santunan kepada Yatim, pemberian sertifikat bagi siswa-siswi yang mengikuti kegiatan MRC hingga selesai dan diakhiri dengan kegiatan buka puasa bersama.

Langsa — Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, dimana umat Islam melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Pada bulan puasa ini seringkali dimanfaatkan oleh sekolah atau madrasah untuk melakukan kegiatan keagamaan yang sering dikenal dengan pesantren Ramadhan atau pesantren kilat.

Begitu pula dengan Dewan Da’wah Kota Langsa bekerjasama dengan MTs MIM langsa yang mengadakan kegiatan Madrasah Ramadhan Camp (MRC) selama 4 hari 3 malam mulai Selasa-Jum’at (4-7 April 2023) dengan tema “Melalui momentum Ramadhan membentuk Generasi Qur’ani yang Berakhlakul Karimah”

Tujuan dari menyelenggarakan kegiatan ini yaitu untuk mengajarkan dan membimbing siswa-siswi MTs MIM Langsa agar dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan amalan ibadahnya dibandingkan Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.

Kegiatan Madrasah Ramadhan Camp ini diisi dengan aktifitas yang sangat bermanfaat diantaranya shalat berjamaah 5 waktu, shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, buka puasa bersama, sahur bersama dan materi keislaman seperti Aqidah, Akhlaq, Manajemen waktu, Fiqh Puasa, Fiqh Shalat, Kaligrafi, Outbound, Muhasabah dan praktek Ibadah.

Peserta Madrasah Ramadhan Camp adalah siswa kelas VII, VIII dan IX yang telah mendaftar untuk mengikuti program MRC yang dilaksanakan di MTs MIM Langsa.

Peserta dibagi menjadi 2 gelombang (laki-laki dan perempuan terpisah) dari masing-masing tingkat, yakni kelas 7 , 8 dan kelas 9 dalam kegiatan tersebut peserta MRC diberikan kesempatan untuk bermalam di Asrama Madrasah.

Dalam sambutan, Afrizal Refo, MA selaku ketua panitia pelaksana, mengatakan bahwa seluruh siswa yang mengikuti Madrasah Ramadhan Camp (MRC) berjumlah sebanyak 35 peserta dengan rincian 22 laki-laki dan 13 perempuan dan khusus laki-laki diinapkan di sekolah dan nanti haruslah betul-betul diniatkan untuk tholabul ilmi dan mengikuti kegiatan MRC ini dengan sungguh-sungguh.

“Diharapkan setelah mengikuti kegiatan Madrasah Ramadhan Camp siswa-siswi bisa bertambah wawasannya serta dapat diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Madrasah MTs MIM Langsa, Nursadhriyah, S.Ag menyampaikan bahwa sangat menyambut baik kegiatan Madrasah Ramadhan Camp yang dilaksanakan ditempat kami ini oleh Dewan Da’wah Kota Langsa.

Kepala Madrasah Nursadhriyah, S.Ag memberikan motivasi kepada peserta Madrasah Ramadhan Camp (MRC). Kebetulan ini pertama kali siswa madrasah ikut mencoba bermalam dan menikmati fasilitas sekolah.

“Saya mengambil pengalaman dari awalnya anak masuk pesantren, awalnya mereka bilang pesantren biasa saja belajar agama Islam lama-lama akan terbiasa. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya sukses dan menjadi anak yang soleh dan solehah, maka dari itu kegiatan MRC menjadi momentum untuk memperdalam ilmu agama dan nantinya dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari hari sehingga dapat membahagiakan orang tua kita semua dengan nilai praktik ibadah yang rajin dan berahklak mulia.” Ujar Nursadhriyah, S.Pd selaku Kepala MTs MIM Langsa dalam sambutan pembukaan Madrasah Ramadhan Camp.

Sementara itu Ketua Dewan Da’wah Kota Langsa, Prof. Dr. H. Iskandar, MCL menyampaikan bahwa kegiatan Madrasah Ramadhan Camp ini adalah bagian dari Program Dewan Da’wah Kota Langsa tahun ini di Bulan Ramadhan.

Ia berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan motivasi kepada siswa-siswi dalam menuntut ilmu apalagi saat ini kita memasuki zaman globalisasi yang membuat moral generasi muda makin merosot.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini harapannya dapat membentengi Aqidahnya dan dapat memberikan pemahaman Agama Islam secara mendasar,” ujar Prof. Iskandar.

Kegiatan Madrasah Ramadhan Camp diasuh langsung oleh para tutor terbaik lulusan Timur Tengah dan Lulusan Dalam Negeri seperti Dr. Muhammad Dayyan, M.EC (Kaprodi HES PPS IAIN Langsa), Afrizal Refo, MA (Dosen PAI IAIN Langsa), Dr. Nurmawati, MA (Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu LPM IAIN Langsa), Syawaluddin, Lc, MA (Kaprodi HTN Fakultas Syariah IAIN Langsa ), Muhammad Firdaus, Lc., MA (Sekretaris Prodi HES Fakultas Syariah IAIN Langsa ), Muhammad Fauzi, M.Pd (Pengajar Kaligrafi bersanad), Muhammad Iqbal, S.Hum (Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Sayed Fitri Adhi, Lc (Guru MTs MIM Langsa), Dr. Hatta Sabri, M.Pd (Dosen PBA IAIN Langsa), Sitti Suryani, Lc.,MA (Dosen Fakultas Syariah IAIN Langsa), Muhammad Ihsan, M.Ag (Pengajar MUQ Bustanul ulum Langsa), Ikhsan Hadi, S.Psi (Kawan Kreatif) dan lain-lain.


Oleh Afrizal Refo, MA

Aceh adalah salah satu daerah yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, Aceh memiliki tradisi khas yang masih dilestarikan hingga kini. Salah satu tradisi itu adalah “meugang” atau juga dikenal dengan sebutan Makmeugang.

Tradisi meugang merupakan sebuah tradisi yang telah mengakar dalam masyarakat Aceh dan dilaksanakan di seluruh wilayah dalam Provinsi Aceh, khususnya pada umat Islam. Tradisi ini berupa pemotongan hewan (kerbau atau sapi). Selain kerbau dan sapi, masyarakat Aceh juga menyembelih ayam dan bebek.

Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh. Meugang atau Makmeugang adalah tradisi menyembelih hewan berupa kerbau atau sapi dan dilaksanakan setahun tiga kali, yakni Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha

Tradisi Meugang di Aceh berlangsung selama dua hari yaitu meugang cet (meugang kecil) dan meugang Rayeuk (meugang besar) yang dilaksanakan sebelum ramadhan maupun sebelum lebaran. Semarak Meugang akan langsung terasa jika kita melewati sejumlah pasar kaget atau pasar musiman di Aceh.

Sejarah Meugang

Tradisi ini telah muncul bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Aceh yaitu sekitar abad ke-14 M. Ali Hasjimy menyebutkan bahwa tradisi ini sudah dimulai sejak masa kerajaan Aceh Darussalam. Tradisi meugang ini dilaksanakan oleh kerajaan di istana yang dihadiri oleh para sultan, menteri, para pembesar kerajaan serta ulama (Iskandar, 2010:48). Pada hari itu, raja memerintahkan kepada balai fakir yaitu badan yang menangani fakir miskin dan dhuafa untuk membagikan daging, pakaian dan beras kepada fakir miskin dan dhuafa. Semua biayanya ditanggung oleh bendahara Silatu Rahim, yaitu lembaga yang menangani hubungan negara dan rakyat di kerajaan Aceh Darussalam (Hasjimy, 1983:151)

Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur atas kemakmuran rakyatnya dan rasa terima kasih kepada rakyatnya. Setelah Kerajaan Aceh ditaklukan oleh Belanda pada tahun 1873, tradisi ini tidak lagi dilaksanakan oleh raja. Namun, karena hal ini telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Aceh, maka meugang tetap dilaksanakan hingga saat ini dalam kondisi apapun. Tradisi meugang juga dimanfaatkan oleh pahalawan Aceh dalam bergerilya, yakni daging sapi dan kambing diawetkan untuk perbekalan.

Pelaksanaan Meugang

Meugang sangat penting bagi masyarakat di Aceh, karena sesuai dengan anjuran agama Islam, datangnya bulan Ramadhan sebaiknya disambut dengan meriah, begitu juga dengan dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Jika pada hari-hari biasa masyarakat Aceh terbiasa menikmati makanan dari sungai maupun laut, maka menyambut hari istimewa yaitu hari Meugang, masyarakat Aceh merasa daging sapi atau lembu yang terbaik untuk dihidangkan. Meskipun yang utama dalam tradisi Meugang adalah daging sapi, namun ada juga masyarakat yang menambah menu masakannya dengan daging kambing, ayam juga bebek.

Seperti di pasar kaget atau pasar daging musiman di Aceh. Penjual daging meugang mulai menjajakan daging dari pukul 05.00 WIB pagi. Masyarakat pun terlihat antusias membeli daging meskipun harganya beragam mulai dari 160 ribu rupiah hingga 180 ribu rupiah perkilogramnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi meugang

Dilihat dari konteks sejarah dahulu meugang atau daging sapi dibagikan kepada fakir miskin dan dinikmati oleh seluruh rakyat Aceh. Akan tetapi kalau dilihat sekarang meugang hanya dinikmati oleh kalangan kelas menengah dan kalangan kelas atas sedangkan untuk kalangan bawah terkadang tidak pernah mereka menikmati daging sapi, kalaupun ada itupun diwaktu kurban di hari raya Idhul Adha jika ada yang berkurban dikampungnya.
Semestinya hal ini bisa kita kembalikan kepada jayanya Islam dahulu yaitu nilai kepedulian saling berbagi diantara tetangga fakir miskin dan anak yatim yang tidak meugang dikarenakan harga daging sapi yang cukup mahal di Aceh sehingga ada Masyarakat Aceh yang tidak mampu membelinya.

Selain itu Perayaan meugang ini juga menjadi momen penting untuk berkumpul seluruh keluarga. Biasanya pada hari meugang, anak dan sanak saudara yang merantau atau telah berkeluarga dan tinggal di tempat yang jauh, mereka akan pulang dan berkumpul di hari Meugang. Nilai kebersamaan inilah yang ingin ditanamkan oleh umat Islam melalui tradisi meugang.

Harapannya tradisi meugang ini tetap dipertahankan oleh masyarakat Aceh dan bisa dinikmati oleh warganya baik yang kaya maupun miskin dan pemerintah setempat bisa menangani atas semua ini dan dapat menikmati daging sapi atau kerbau di hari meugang.

Penulis adalah Dosen PAI IAIN langsa dan Sekretaris Dewan Da’wah Kota Langsa


Oleh Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA

MUQADDIMAH

Ramadhan datang, orang-orang beriman senang, Ramadhan datang, orang-orang bertaqwa menjadi riang, Ramadhan datang hamba yang beramal shalih menjadi tenang.

Kenapa semua itu terjadi pada mereka? Karena Allah mewajibkan Ramadhan kepada orang-orang yang beriman selaras dengan firmanNya dalam surah Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Dengan demikian maka sangatlah patut kalau hanya orang-orang yang betul beriman, bertaqwa dan beramal shalih sajalah yang merasa senamg, girang, bahagia dan senang dengan kedatangan bulan suci Ramadhan. Dan sudah dapat dimaklumi bersama kalau banyak orang-orang yang tidak beriman, tidak bertaqwa dan tidak beramal shalih yang banyak meninggalkan puasa Ramadhan.

Untuk memberikan bukti nyata tentang gambaran ini tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri melainkan cukup pergi ke Medan, ke Jakarta, ke Bandung, ke Surabaya dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Di sana kita akan melihat banyak warung yang buka di siang hari bulan Ramadhan dan banyak orang Islam yang minum makan di warung-warung tersebut.

Itulah dia orang-orang yang bukan mukminin, bukan muttaqin dan bukan shalihin.

Berlandaskan kepada latarbelakang tersebut maka dapat dipastikan banyak orang Islam yang merasa tidak ada beda antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya dalam hidup dan kehidupan.

Mereka sama sekali tidak berkepentingan dengan penyambutan bulan Ramadhan karena mereka tidak menganggap puasa Ramadhan sebagai sebuah kewajiban yang berisiko tinggi manakala dibiarkan dan berpahala besar ketika dilaksanakan.

Hanya muslimin wal muslimat yang beriman, bertaqwa dan beramal shalih sajalah yang sibuk memikirkan bagaimana cara menyambut kedatangan bulan Ramadhan.

Untuk itulah gambaran tersebut kami huraikan dalam artikel singkat ini.

LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam rangka menyambut kedatangan bulan Ramadhan:

Pertama, seluruh ummat Islam harus memasang niat untuk dapat, sanggup dan
sempurna melaksanakan puasa Ramadhan pada tahun yang ditargetkan.

Niat itu menunjukkan kepada sesuatu amalan yang akan dilaksanakan selaras dengan hadis riwayat Bukhari-Muslim:
innamal a’malu binniyyah wa innama likullimri-immanawa (sesungguhnya perbuatan itu sesuai dengan niat dan setiap amalan itu selaras dengan niat).

Bagi setiap muslim yang beriman, bertaqwa dan beramal shalih tentunya jauh-jauh hari sudah memasang niat untuk melaksanakan puasa Ramadhan sehingga terpikat bagi mereka untuk melanjutkan niatnya itu;

Kedua, berdo’a kepada Allah agar sampai hajadnya untuk ketemu dan dapat
menyelesaikan puasa Ramadhan sebulan penuh.

Poin ini selaras dengan hadis Rasulullah SAW yang lazim disebutkan ummat Islam: “Allahumma barikni fi Rajab wa Sya’ban wa ballighni fi Ramadhan” (ya Allah berkatilah saya di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah saya kepada bulan Ramadhan).

Do’a merupakan shilahul mukmin (senjata paling ampuh bagi seorang mukmin), untuk itulah seorang muslim yang mengaku dirinya beriman harus berdo’a kepada Allah
terkait sesuatu yang diinginkannya dalam kehidupan ini termasuklah berdo’a agar ketemu Ramadhan, dapat berpuasa secara penuh sebulan dan bermakna sesuai dengan ketentuan Islam;

Ketiga, berilmu sebagai modal untuk benarnya pelaksanaan puasa Ramadhan.

Seorang muslim wajib memiliki ilmu fikih Ramadhan agar ibadah puasanya sesuai dengan ketentuan syari’ah Islam.

Banyak sudah orang-orang yang menjadi korban karena berpuasa Ramadhan tanpa
ilmu pengetahuan sehingga puasanya menjadi batal, tidak mendapatkan pahala dan sia-sia.

Untuk itulah seorang muslim yang melaksanakan puasa Ramadhan wajib memiliki ilmu tentang puasa Ramadhan seperti perkara yang membatalkan puasa Ramadhan, pantang larang dalam Ramadhan, sunat-sunat yang mesti dilakukan dalam bulan Ramadhan dan segala sesuatu yang terkait dengan keabsahan ibadah puasa Ramadhann;

Keempat, menjaga kesehatan menjadi hal paling utama dan penting diperhatikan seorang muslim yang berhajad untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

Kenapa tidak, sangat banyak ummat Islam yang begitu masuk bulan Ramadhan jatuh sakit sehingga tidak berkemampuan untuk berpuasa Ramadhan.

Untuk keperluan tersebut perlulah diperhitungkan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan datang akan pengaturan kehidupan seperti mengatur pola makan, merutinkan riyadhah (olah raga), menenangkan pikiran untuk tidak terganggu oleh perihal yang tidak perlu dipikirkan dan diperhitungkan.

Bagi orang yang punya riwayat sakit lambung sudah sedini mungkin menghindari perut lapar, menjauhkan makanan pedas, asam dan menjauhkan diri dengan perihal yang membebani pikiran dan pemikiran.

Bagi yang punya riwayat kolesterol dan asam urat perlu menghindari konsumsi kuwah beulangong yang berlebihan, menghindari makan yang lemak-lemak, demikian juga bagi yang ada gejala kencing manis semestinya mengurangi konsumsi gula.

Yang lebih penting lagi adalah bagi orang yang tidak memiliki riwayat penyakit apa-apa harus berhati-hati dan waspada dengan makanan jauh hari sebelum Ramadhan tiba. Karena penyakit itu datang bukan satu hari atau dua hari setelah kita mengkonsumsikan sesuatu makanan secara berlebihan melainkan ia datang beberapa lama setelah kita mengkonsumsikannya.

Jangan sampai sebelum Ramadhan tubuh badan kita sehat tetapi dalam Ramadhan menjadi tidak sehat sehingga mengganggu ibadah puasa.

Jangan sampai terjadi pula ketika berbuka puasa makan makanan yang berlebihan sehingga membuat tidak tamat berpuasa Ramadhan;

Kelima, berpuasalah dengan penuh kesungguhan, keikhlasan dan kesabaran seraya mengharapkan kebajikan daripada Allah yang Maha menerima amalan hambaNya.

Puasa yang tidak serius akan memperoleh hasil yang tidak serius pula, puasa yang tidak sungguh-sungguh bakal mendapatkan hasil yang tidak sungguh-sungguh juga, puasa yang suka diabaikan akan memperoleh hasil yang terabaikan juga, puasa karena tidak enak dengan seseorang maka hasilnya juga tidak enak dengan Allah SWT.

Untuk itulah lima langkah tersebut perlu ditempuh untuk mengharap limpahan pahala dari Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

MEMASTIKAN HARAPAN ALLAH DAN JANJI RASULULLAH SAW.

Semua itu dilakukan semata-mata untuk memastikan harapan Allah: la’allakum tattaqun dan janji Rasulullah SAW: ghufira lahu ma taqaddama min zanbih serta thuhratal lish shaimi minal laghwi wal fawahisy.

Puasa itu kita lakukan semata-mata untuk mendapatkan gelar taqwa yang dijanjikan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 183 dan mendapatkan ampunan dosa masa lalu serta bersih dari kotoran jiwa raga sebagaimana janjinya Rasulullah SAW.

Ketika puasa itu dilaksanakan sesuai anjuran, menjaga pantang larang, mengutamakan kelebihan-kelebihan dan menambah amalan-amalan sunat, insya Allah setiap muslim akan mendapatkan harapan Allah dan janjinya Rasulullah SAW.

Penuh harapan kita agar seluruh ummat Islam di alam raya ini berhasrat untuk menjalankan dan melaksanakan puasa Ramadhan tahun ini sesuai dengan ketentuan syari’at Islam dan mengikuti lima langkah tersebut agar hasil puasanya menjadi maksimal dan berkualitas tinggi.

Ketika hasil puasa tersebut sempurna maka sempurna pulalah balasan yang bakal diperoleh di hari kemudian yang telah dipersiapkan Allah untuk setiap ummat Islam yang berpuasa Ramadhan.

Selamat berpuasa Ramadhan semoga semuanya mendapat syurga Allah di hari kemudian.

Penulis adalah Ketua Majlis Syura Dewan Dakwah Aceh & Dosen Siyasah Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.


Dewan Dakwah Aceh bekerjasama dengan Forum Dakwah Perbatasan mengirimkan sebanyak 17 dai dan 17 daiyah yang tergabung dalam Kafilah Dakwah Ramadhan ke daerah di pedalaman Aceh dan Sumatera Utara.

Daerah tersebut tersebar di beberapa desa di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Tengah, Aceh Timur dan Gayo Lues serta Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Adapun pelepasan Kafilah Dakwah Ramadhan itu berlangsung di Komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (19/3/2021) malam oleh Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR MEd.

Selama Ramadhan mareka akan mengisinya dengan berbagai kegiatan. Diantaranya menjadi Imam shalat taraweh, khutbah jum’at dan ceramah Ramadhan. Selain itu juga pelatihan TPA, pesantren kilat, tahsin al qur’an dan ceramah Idul Fitri serta kegiatan kemasyarakatan lainnya.

“Berdakwah merupakan tugas para nabi dan rasul. Oleh karena itu perlu keikhlasan dan kesabaran. Dalam menjalankan misi dakwah ini, dimohon agar menjaga nama baik Dewan Dakwah dan juga semua kegiatan yang dilakukan untuk dapat didokumentasikan sebagai bahan laporan,” kata Prof Muhammad AR

Ia berharap dengan hadirnya dai dan daiyah yang merupakan mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh itu akan menambah semangat masyarakat tempatan dalam beribadah di bulan suci Ramadhan.

Sementara itu Direktur ADI Aceh, Dr Abizal Muhammad Yati Lc MA mengucapkan selamat berjuang kepada para dai dan daiyah tersebut. Ia menambahkan Kafilah Dakwah Ramadhan ini merupakan bagian dari program pembelajaran di lembaga ADI sebagai bentuk dakwah lapangan. Sehingga nantinya mareka akan terbiasa dengan kondisi dan situasi di daerah.

“Kami berharap program tersebut dapat menjadikan para mahasiswa ADI sebagai daii yang sesungguhnya. Terlebih selama ini mereka hanya mendapatkan pemaparan materi berupa teori. Dengan berhadapan langsung bersama masyarakat, tentunya akan lebih banyak lagi ilmu dan pengalaman yang didapatkan,” kata Dr Abizal.

Tak lupa pula ia mengucapkan terim kasih kepada para donatur dan semua pihak yg sudah membantu kegiatan itu. Sebelumnya mereka juga telah diberikan pembekalan selama seminggu olah pengurus Dewan Dakwah Aceh dan para dosen ADI.

Prof. Syabuddin Gade

Oleh Al-Faqir Syabuddin Gade

Wahai orang tua yang beriman. Jagalah anak-anak mu agar senantiasa dalam keimanan dan beribadah kepada Allah. Jika orang tua dan anak keturunannya tetap dalam iman dan ibadah kepada Allah hingga ia kembali kepada Allah, maka kelak mereka akan bersama-sama “reuni” dalam syurga.

Kelak orang-orang yang beriman akan berkumpul kembali bersama anak-cucu mereka yang senantiasa mengikuti keimanan mereka di dalam surga. Hal ini telah Allah tegaskan di dalam Al-Qur’an surah Ath-Thur ayat 21:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tiada mengurangi sedikit pun pahala amala (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (Surat Ath-Thur: 21).

Karena itu, marilah semua kita menjaga iman dan terus beribadah kepada Allah, bukan hanya diri kita, tetapi juga keluarga dan anak keturunan, cucu, cicit kita agar tetap dalam iman dan ibadah kepada Allah.

Apalagi, dalam waktu dekat ini, akan hadir tamu agung, berupa bulan puasa, bulan yang sepanjang bulan selalu siap menumpuk-numpuk pahala dan mengikis semua dosa orang-orang beriman yang berpuasa serta melaksnakan berbagai ibadah wajib dan sunnah lainnya dengan penuh keimanan dan keikhlasan karena Allah. Rasulullah bersabda;

من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه.

“Barangsiapa yang melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan, akan diampuni segala dosa yang pernah dilakukannya”. (al-Hadis)

Reuni dalam syurga tentu harapan semua umat Nabi Muhammad SAW. Kita ingin bersama —kalaupun tidak bisa dekat— dalam barisan Rasulullah SAW, pemberi syafaat atas izin Allah dan baginda adalah Rasul pertama yang masuk syurga.
Kita tentu berharap tidak hanya reuni bersama keluarga, tetapi bersama para Nabi dan Rasul, para syuhada, orang-orang shalih, dan seluruh umat muslim sejak Nabi Adam hingga umat akhir zaman.

Ayo saudaraku, jangan lalai. Kita hidup di dunia hanya sementara. Kita harus berusaha menjadi orang cerdas, yakni orang yang beramal untuk persiapan setelah mati. Jangan kita termasuk orang yang lemah atau gagal, yakni orang yang dipimpin oleh hawa nafsunya lalu ia berharap kebaikan dari Allah datang secara “sim salabim abra kadrabra”. Wa Allahu A’lam…

Peserta pawai dan Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan oleh Dewan Da’wah Kota Langsa bekerjasama dengan BKM Masjid Al-Muttaqin dan TPQ Hijrah Al-Munawwarah, di Gampong Serambi Indah Kota Langsa, Kamis (16/3/2023).

Kota Langsa — Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Pengurus Daerah Dewan Da’wah Kota Langsa menyelenggarakan kegiatan Pawai dan Tarhib Ramadhan di Gampong Serambi Indah Kota Langsa, Kamis (16/3/2023).

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama BKM Masjid Al-Muttaqin dan TPQ Hijrah Al-Munawwarah yang dihadiri 90 peserta dari TPQ Hijrah Al-Munawwarah dan binaan Masjid Al-Muttaqin Gampong Serambi Indah, para Ustaz-ustazah serta pengurus Dewan Da’wah Kota Langsa.

Acara yang dimulai pada pukul 16.00 WIB ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dewan Da’wah Kota Langsa Afrizal Refo, MA.

Dalam sambutannya, Refo mengucapkan terimakasih kepada panitia atas terselenggaranya kegiatan ini, dan membuat masyarakat semangat menyambut bulan suci Ramadhan.

“Mari kita sambut ramadhan ini dengan memperbanyak ilmu dan tilawah, agar kita siap lahir dan bathin menyambut Ramadhan.” ujar Refo

Refo menyampaikan juga bahwa hendaknya umat Islam menyambut dengan gembira datangnya bulan suci Ramadhan.

“Hal terpenting adalah bagaimana kita mempersiapkan mental dan spiritual kita dalam mengisi bulan suci ramadhan ini dengan berbagai aktifitas yang benilai ibadah” ungkap Dosen PAI IAIN Kota Langsa ini.

Refo menambahkan, Tarhib Ramadhan ini bertujuan sebagai syiar dalam menyambut, mengingatkan, serta menyegarkan kembali kepada masyarakat bahwa Ramadhan akan tiba.

“Saat ini Dewan Da’wah Kota Langsa terus berupaya melakukan beberapa kegiatan dakwah untuk mensyiarkan Islam di Kota Langsa.” lanjut Refo

Sementara itu Ketua BKM Masjid Al-Muttaqin T. Syahputra, SE menyambut baik acara pawai dan Tarhib Ramadhan ini.

“Mudah-mudahan bisa diikuti oleh Gampong lain di Kota Langsa dan harapannya bisa menjadi program pemerintah Kota Langsa dalam menyemarakkan datangnya bulan Ramadhan.” kata Syahputra

Sementara itu Direktur TPQ Hijrah Al-Munawwarah Tgk. Zulkarnaen menyampaikan bahwa mereka sangat antusias terhadap kegiatan pawai.

“Kami sangat senang atas kegiatan tarhib ini yang melibatkan santri kami dan mudah-mudahan kedepan bisa melibatkan lebih banyak lagi santrinya.

Selanjutnya peserta tarhib yang terdiri dari pengurus Dewan Da’wah Kota Langsa, BKM Masjid Al-Muttaqin dan TPQ Hijrah Al-Munawwarah pawai mengelilingi Gampong Serambi Indah dengan penuh antusias.

Pawai dipimpin oleh salah satu pengajar di pesantren di kota Langsa ustadz Ikhsan Hadi, S.Psi dengan meneriakkan yel-yel “Marhaban ya Ramadhan, Syahrul Qur’an, Syahrul Shiyam dan bacaan shalawat Nabi” yang diikuti oleh peserta pawai ramadhan.

Ikhsan Hadi juga menyampaikan bahwa Ramadhan tidak sekedar ajakan dalam tulisan melainkan bagaimana kita bergembira menyambut bulan suci ini dengan menambah ketaatan kita untuk menjadikan kita sebagai insan yang bertaqwa.

“Bertaqwa tidak sekedar beribadah melaksanakan perintah Allah terlebih istiqamah dalam mengamalkannya.” kata Ikhsan

Setelah pawai dilaksanakan dan diakhiri dengan kajian tarhib di masjid Al-Muttaqin dengan pembicara Ustadz Ihsan Sulis, M.Ag dari Sukarejo Kota Langsa.

Dalam paparannya Ihsan mengatakan, benteng dari sebuah kehidupan adalah taqwa dan taqwa adalah tujuan semua mukmin dalam bulan suci ini, puasa tidak sekedar menahan makan dan minum, melainkan menahan dari hawa nafsu.

“Nafsu ibarat anak kecil yang perlu disapih, khususnya dalam bulan suci ini kita harus pandai-pandai mengendalikan hawa nafsu kita, maka isilah bulan suci ini dengan memperbaiki kualitas puasa dan ketaatan kita kepada Allah SWT.” terang ihsan

Di akhir tausiyah ia mengingatkan pada peserta tarhib Ramadhan agar menjadi orang yang pandai bersyukur karena telah mendapatkan banyak nikmat dari Allah.

Ketua Dewan Da’wah Aceh (DDA) Prof. Dr. Tgk. H. Muhammad AR, M.Ed mengisi kajian safari subuh yang digelar oleh Dewan Da’wah Kota Langsa di Masjid Taqwa, Gampong Paya Bujok Blang Pase, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Kamis (16/3/2023).

Langsa — Ketua Dewan Da’wah Aceh (DDA) Prof. Dr. Tgk. H. Muhammad AR, M.Ed mengisi kajian safari subuh yang digelar oleh Dewan Da’wah Kota Langsa di Masjid Taqwa, Gampong Paya Bujok Blang Pase, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Kamis (16/3/2023).

Muhammad AR menyampaikan materi dengan tajuk “Mari Tingkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT Agar Menjadi Orang yang Beruntung”.

Ia mengajak seluruh jama’ah shalat subuh untuk beramai-ramai berjamaah di masjid-masjid.

“Mari kita ramaikan masjid-masjid dengan shalat berjamaah, Subuh berjamaah ini adalah salah satunya untuk makmurkan masjid-masjid kita,” ajaknya.

Muhammad AR menerangkan, berjamaah dengan gerakan Shalat Subuh berjamaah diyakini dapat memantapkan dan membiasakan diri dalam melakukan shalat berjamaah, maka dengan sendirinya akan membangun pondasi yang kuat dalam upaya mewujudkan kemaslahatan Ummat.

“Tentunya hal itu didasarkan pada pandangan realistis bahwa kebersamaan dan silaturahmi yang terbangun dalam pelaksanaan shalat berjamaah tentu akan lebih mempererat tali silaturahmi sehingga akan terbangun rasa kebersamaan dalam menjalankan peran masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar prof. Muhammad AR

Diakhir tausiyahnya Prof. Muhammad AR menyampaikan kepada Jama’ah subuh bahwa jangan jadikan tempat peristirahatan terakhir kita yaitu alam kubur menjadi tempat yang sempit, gelap, dan sunyi tapi jadikan menjadi tempat yang paling indah dengan melakukan amal ibadah seperti membaca Alqur’an, shalat tahajud dan sedekah.

“Yang kesemua amalan tersebut akan membantu kita dalam menjawab pertanyaan kubur dan mudah-mudahan kita digolongkan orang-orang yang shalih.” tutup Muhammad AR

Ketua Dewan Da’wah Kota Langsa Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL menyampaikan bahwa program safari subuh ini tetap terus digalakkan.

“Safari ini Selain mempererat silaturahim juga untuk memberikan penyemangat bagi para jama’ah untuk tetap Istiqomah dalam menjalankan shalat subuh secara berjamaah di masjid atau mushalla.” kata Prof. Iskandar

Sementara itu, Koordinator Safari Subuh yang juga Sekretaris Dewan Da’wah Kota Langsa, Afrizal Refo, MA mengungkapkan bahwa setelah beberapa lama vakum, Dewan Da’wah Kota Langsa awal tahun ini kembali melaksanakan safari subuh. Khusus dibulan Ramadhan nanti di alihkan pelaksanaan safarinya menjadi setelah shalat Isya sebelum shalat tarawih dilaksanakan.

“Dengan melaksanakan kegiatan ini kita bisa saling menjalin silaturahmi antar sesama umat muslim dengan berkunjung ke masjid-masjid yang ada di Kota Langsa ini,” ungkap Afrizal Refo.

“Artinya memang dengan safari subuh inilah moment itu tercipta untuk bisa saling kenal mengenal serta berbagi ilmu agama Allah SWT,” sambungnya.

Sekretaris BKM Masjid Taqwa, Muhammad Mukhlis mengucapkan terimakasih kepada Dewan Da’wah Kota Langsa beserta tim safari subuh yang telah menjadwalkan agendanya kembali untuk melaksanakan kegiatan safari subuh di Masjid Taqwa.

“Dengan diadakannya safari subuh ini kita bisa banyak mengambil hikmah serta mengimbau kepada semua orang tua untuk dapat mengajak anak-anaknya untuk mengikuti safari subuh yang diharapkan dapat istiqomah dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah dan shalat-shalat fardhu lainnya.” kata Mukhlis

Di akhir kegiatan safari subuh dilanjutkan dengan coffee morning dan sarapan bersama.

Afrizal Refo, MA

Oleh : Afrizal Refo, MA

Tidak terasa beberapa hari lagi kita akan memasuki Bulan Ramadhan. Alangkah berbahagianya kaum muslimin dan muslimat yang masih diberi kesempatan waktu dan umur untuk bertemu kembali di bulan Ramadhan tahun ini.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mempunyai moment khusus yang disediakan Allah Swt kepada kaum muslimin. Dikatakan demikian karena bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki bulan lainnya.

Allah Swt menyediakan berbagai macam pahala yang berlipat ganda dibandingkan bulan lainnya kepada orang-orang yang memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. Inilah rahmat dan nikmat Allah swt yang patut disyukuri yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang mau memanfaatkan moment ini.

Bulan Ramadhan juga sering disebut sebagai bulan pembinaan umat. Karena di bulan ramadhan ini Allah membina dan menempa hamba-Nya dengan berbagai amalan yang khusus dilaksanakan di bulan ramadhan saja agar kita bisa meraih kualitas taqwa.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah: 183 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)

Oleh karena itu, umat Islam akan berlomba-lomba untuk mencari cara menyambut bulan Ramadhan dengan baik sesuai ajaran Rasul SAW.

Kegembiraan menyambut Ramadhan, harus dibarengi dengan persiapan mental dan fisik dalam menyongsong kedatangannya. Para sahabat Nabi malah terbiasa mempersiapkan Ramadhan jauh-jauh hari, yaitu sekira enam bulan sebelumnya.

Mu’alla bin Al-Fadhl, salah satu ulama tabi’in berkata, “Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

Dengan kedatangan bulan suci Ramadhan, umat muslim Islam dianjurkan bergembira menyambutnya.

Ini karena di dalam bulan Ramadhan banyak pahala-pahala yang telah Allah sediakan untuk para hamba-Nya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa: “Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya tentang kedatangan bulan Ramadhan seraya beliau berkata: ‘Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Di bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”

Bagaimana dengan kita apakah sudah mempersiapkannya?

Jadi, jika kita benar-benar ingin memanfaatkan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, maka kita perlu mempersiapkannya, setidaknya dari sekarang!

Berikut ini beberapa cara menyiapkan diri dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan :

Pertama, Puasa di bulan Sya’ban.

Bulan Sya’ban adalah bulan di mana diangkatnya amalan ibadah, sehingga menjadi waktu yang paling tepat untuk memulai puasa sunat atau mengqadha puasa Ramadhan yang lalu.

Kedua, perbanyak membaca Al-Qur’an.

Aisyah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya orang yang membaca Al-Qur’an dengan indah, lancar dan tepat, akan berada bersama para malaikat yang mulia dan taat.

Adapun orang yang membaca dengan susah payah, terbata-bata atau tertatih-tatih dalam membaca ayat-ayatnya, maka baginya pahala dua kali lipat.” (Muslim)

Ketiga, Biasakan melaksanakan Shalat malam

Kita semua akan menghidupkan malam bulan Ramadhan dengan melaksanakan shalat tarawih dan oleh karena itu perlu adanya pembiasaan pada diri kita untuk melaksanakannya.

Keempat, Bertobat dan Berdo’a

Kita semua melakukan kesalahan baik yang kita sadari maupun tidak kita sadari maka kita diperintahkan untuk bertaubat dan memperbanyak do’a. Nabi bersabda: “Semua anak Adam selalu salah, tetapi yang terbaik dari mereka yang terus-menerus salah adalah mereka yang terus-menerus bertobat.” (Tirmidzi)

Kelima, perbanyak bersedekah

Rasulullah menyampaikan dalam sabdanya,“Allah selalu memberikan pertolongan buat hamba-Nya selama hambanya selalu membantu orang lain.” (Hr. Muslim)

Nabi juga mengatakan: “Bersedekahlah tanpa penundaan, karena itu menghalangi bencana.” (Al-Tirmidzi)

Keenam, Tingkatkan Akhlaq

Seyogyanya sebelum memasuki bulan Ramadhan mari kita perbaiki dan kita tingkatkan Akhlak kita menjadi lebih baik dari sebelumnya
Nabi pernah bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlak dan akhlaknya.” (HR. Bukhari)

Ketujuh, Makan Sehat dan jaga kesehatan.

Dengan sedikitnya waktu makan di bulan Ramadhan, kita memang perlu memperhatikan apa yang kita makan. Sekarang adalah waktu terbaik untuk meneliti nilai gizi makanan yang kita makan.

Semoga kita semua Allah takdirkan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan yang mulia ini, semoga di Ramadhan tahun ini, kita mendapatkan binaan, tempaan, ampunan, keridhaan, barakah dan rahmat yang sebesar-besarnya serta derajat taqwa dari Allah SWT. Amiin Allahuma Aamiin. Wallahu’alam bish shawab.

Penulis adalah Dosen Pendidikan Agama Islam IAIN Langsa dan Sekretaris Dewan Da’wah Kota Langsa