Archive for month: Mei, 2025

Oleh: Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed

Hari-hari ini dalam bulan Mei 2025 kita telah dibuka mata oleh Allah untuk melihat bagaimana dhaifnya penjajah Yahudi Zionis dalam mempertahankan diri dari pasukan Allah yang namanya api, badai salju, angin puting beliung yang katanya sebagai pembawa api untuk meluluh lantakkan bangsa biadab tersebut. Kita lihat ummat Islam Indonesia, Pakistan, Afganistan, Iran, Irak, Suriah, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Bangladesh, Yaman, Saudi Arabia, Mesir, Yordania, Aljazair, Tunisia, Turki, dan Malaysia, sangat lemah tidak berdaya dan pengecut kepada Bani Israel modern—Yahudi penjajah. Sehingga semua ummat Islam beserta dengan para pemimpin kita tidak sanggup membantu saudara kita seiman di Gaza. Sehingga Allah akhirnya turun tangan untuk menjawab jeritan hamba-Nya di Gaza yang hingga kini sudah 58.800 orang kehilangan nyawa, ini yang bisa terdeteksi menurut pemerintah Palestina. Namun yang tidak terdeteksi lebih dari 180 ribu orang yang tertimbun bangunan dan reruntuhan dan ditangkap oleh penjajah Bani Israel modern sejak 18 bulan yangh lalu.

Namun kita juga berterima kasih kepada pasukan Houthi Yaman, Iran dan Hizbullah Libanon yang telah membantu suadara kita di Gaza, walaupun sebagian orang tidak menyukai mereka karena mereka bukan sunni.

Karena dhaifnya ummat Islam atau karena tidak mau peduli terhadap saudaranya seiman, maka Allah akan membantu sendiri hamba-hamba-Nya yang selalu meminta dan memohon kepada-Nya. Ini artinya bahwa Allah telah mentaukidkan janganlah meminta kepada manusia karena mereka sangat dhaif dan tidak akan membantu kamu sebelum kamu membenarkan kesalahan mereka, membenarkan kejahatan yang mereka buat, dan mendukung kedhaliman mereka.

Inilah manusia termasuk ummat Islam di dalamnya dan ini telah terbukti terhadap saudaranya di Palestina-Gaza, Muslim Rohingya, Muslim Uyghur, dll. Karena itu sebagai ummat Islam sebelum menghadap Allah swt perlu kita buat sebuah jawaban pasti kepada Allah tentang persaudaraan Islam, hak Muslim terhadap Muslim lainnya, Muslim seperti tubuh yang satu, dan Muslim seperti bangunan yang kokoh terhadap Muslim yang lain. Kalau kita ummat Islam ini sebuah kewajiban yang perlu dijawab bersama dengan para pemimpinnya. Kecuali kalau kita bukan Islam, maka gugurlah dari tuntutan ini.
Sebenarnya apa yang Allah perlihatkan kepada Bani Israel modern menjadi contoh kepada semua manusia dan para pemimpin mereka agar mereka harus bertaubat total dan masuk ke dalam agama Allah secara kaffah semuanya karena tidak ada satu kekuatanpun yng bisa menentang api di Israel walaupun Amerika, Inggris dan Pernacis sekalipun. Namun itulah manusia yang keras kepala walaupun nyawa sudah berada di kerongkongan, namun tidak ada tanda-tanda ketundukan kepada Penguasa Langit dan Bumi—Allah Yang Maha Kuasa. Beginilah nasib Abu Thalib dan Firaun walau sudah menjelang ajal, namun tidak juga mau mengakui Allah. Beginilah nasib Benjamin Netanyahu dan para pemimpin dunia sekarang ini dalam rangka mengakui kemahakuasaan Allah. Mereka berpikir kekuasaan mereka bisa diperkuat dan dipertahankan oleh tentara, polisi, pengawal khusus, dan para bodyguard yang handal, bukankah persenjataan penjajah Israel yang dibantu Amerika super canggih. Mereka membunuh dan membantai serta menghancurkan umat Islam Palestina dan Gaza dengan menggunakan bom, buldozer, pesawat tempur, tank Merkava, senjata canggih, bahkan senjata kimia.

Namun Allah meluluh lantakkan Israel hari ini tidak perlu pakai senjata canggih dan mudah-mudahan para penjajah itu semuanya dan para pendukungnya menggigit jari keputusasaan sebelum mereka menghadapi pengadilan yang maha dahsyat di yaumil mahsyar.

Kalau apa yang terjadi di seluruh Israel hari ini tidak bisa menjadi pelajaran kepada semua manusia di abad ini, maka manusia ini melebihi Kaum ‘Ad, melebihi Kaum Tsamud, melebihi kaum Nabi Nuh, melebihi kaum Nabi Luth, dan melebihi Fiaraun dan bala tentaranya. Kalau kita lihat bencana yang Allah kirimkan kepada penjajah Israel sekarang ini hampir sama seperti yang dialami oleh Kaum ‘Ad, Kaum Tsamud dan kaum Nuh. Sekarang Allah kirimkan hujan es, banjir, petir yang mematikan, dan api yang belum pernah dikirimkan kepada bangsa-bangsa di masa lalu.

Kali ini nampaknya neraka tidak sanggup lagi menunggu lebih lama untuk membakar dan melahab manusia-manusia sombong dan super biadab, hingga neraka Allah harus turun ke bumi untuk mencari mangsanya para pengikut Benjamin Netanyahu dan antek-anteknya di atas bumi ini.

Hanya baru dua tempat di zaman modern ini pasukan Allah menjalankan tugasnya, pertama Los Angeles-Amerika, dan kedua di Israel.

Sejarah tidak pernah menyebutkan ada negara Yahudi seperti Israel yang ada sekarang ini, mereka adalah penjajah dan perampas yang sangat tidak mempunyai sifat-sifat kemanusiaan. Pemiliknya dibunuh, hartanya dirampas, dan tanah airnya diambil secara paksa, itulah mereka penjajah Yahudi Zionis yang sekarang berada di Israel. Ketika Allah merebut kembali tanah rampasan dari umat Islam Palestina, tidak perlu senjata, tank, bom, pesawat tempur dan peralatan canggih lainnya. Cukup dengan pasukan Jahannam bisa membakar semua lahan, membakar semua Gedung dan bangunan, membakar semua taman mereka, tempat tinggal mereka, dan apa yang mereka lakukan terhadap ummat Islam di Gaza, Allah kembalikan semua kepada mereka.
Mereka para penjajah yang tidak percaya kepada kekuatan Allah itu berpikir dengan mengambil paksa tanah umat Islam di Palestina, dan mereka bumi hanguskan semua pohon zaitun dan pohon kurma supaya dapat menghilangkan jejak tanah rampasan, mereka merasa telah berhasil dan merasa bangga dan penuh kesombongan. Mereka datang ke Eropa mencari bibit pohon yang rindang dan menghijau untuk menjadikan taman-taman yang indah dan megah di daerah jajahan (Jerussalem), dan sengaja membumi hanguskan pohon-pohon yang lain sebab menurut hadis Rasulullah nanti di akhir zaman menjelang kiamat, Al-Mahdi dan Isa a.s. akan muncul dan pada waktu itu semua batu dan pohon akan berpihak kepada ummat Islam untuk membunuh semua Yahudi dan membunuh Dajjal. Malah sekarang semua pohon yang pesanan dari Eropa menjadi sangat bermanfaat untuk menyalakan api ke seluruh Israel. Berkat adanya pohon-pohon itu, ditambah lagi kekeringan yang sangat bermanfaat, dibantu tiup oleh angin yang mulia, maka tidak perlu mancis dan minyak untuk menyalakannya serta membumihanguskan negara Israel. Inilah scenario dari Allah yang dimana para pendurhaka yang sombong dan angkuh harus menggigit jari kekecewaan karena berpaling dari Kehebatan Allah.

Celakanya bukan hanya pemimpin Israel yang tidak tunduk dan patuh kepada Allah, pemimpin-pemimpin lainnya juga seolah-olah tidak merasa kecut sedikitpun tentang eksisnya pasukan Allah di Israel. Mereka berpikir pasukan Allah yang namanya air, api, angin, burung, dan binatang-binatang lainnya tidak akan sampe ke negara-negara mereka, mereka pikir kekuasaan yang sedang berada pada mereka tetap langgeng dan tetap eksis hingga hari kiamat. Inilah yang selalu Nabi saw ingatkan bahwa manusia ini selalu tertipu oleh dua hal, yaitu kesehatan yang prima dan waktu yang lapang. Mungkin giliran kedua nanti pasukan Allah akan pergi ke negara-negara ummat Islam dan negara-negara kafir untuk menghajar bangsa tersebut dengan para pemimpin mereka atas kerelaan melihat pembantaian ummat Islam di Gaza, Rohingya, dan Uyghur. Bala bencana ini bukan tidak mungkin terjadi? Sangat mungkin, karena Allah itu tidak lalai. Yang jelas orang-orang yang main mata dan bersekongkol dengan musuh Islam secara diam-diam, maka segala niat dan perbuatan mereka akan dibalas oleh Allah baik di dunia ataupun di akhirat. Kita sudah lama hidup di dunia ini dan telah melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang ingkar, munafik, sombong, angkuh, dan tirani akhirnya semuanya tersungkur dan terhina di dunia ini. Lamba tatu cepat kita akan melihat dan merasakan akibat dari mengabaikan perintah Allah dan rasul-Nya.
Kita punya otak atau pemikiran tetapi tidak kita gunakan untuk berpikir positif dan mencari solusi untuk menghindari penderitaan dan kesengsaraan manusia di atas bumi ini, konon lagi saudaranya seiman. Kita mempunyai kekuatan, namun tidak tersentuh hati untuk membela kebenaran dan kaum tertindas atau terdhalimi, bahkan kita membela kebiadaban dan kejahatan. Kita diberi hati dan telinga untuk mendengar jeritan manusia, kepedihan dan kemelaratan ummat manusia, kesengsaraan ummat manusia di belahan bumi ini, namun kita punya hati telah membatu dan membeku seperti kutub utara, telinga kita sudah tuli dari semua jeritan dan penderitaan. Kita punya mata namun tidak melihat bagaimana sengasaranya sebagai ummat manusia di pelosok bumi ini, bagaimana sedihnya kehidupan mereka, bagaimana terbelakangnya pendidikan mereka, bagaimana rendahnya taraf hidup mereka namun mata kita buta semuanya atas penderitaan dan kekurangan tersebut. Kita merupakan manusia super ego yang hanya memikirkan hak kita, memikirkan nasib kita, keluarga kita, bangsa kita, kaum kita, kroni kita, tim sukses kita, dan handai taulan kita saja. Kita baca al-Qur’an dan Hadis Nabi saw tetapi kita bukan pengikut Qur’an dan Sunnah, malah penentangnya. Karena itu marilah kita satukan langkah untuk dapat saling memberi nasehat kepada sesama muslim dan memaknai makna persaudaraan dan ukhuwah antara ummat Islam. Kalau kita seorang ulama, maka nasehatilah para pemimpin untuk taat dan takut kepada Allah, dan hindarilah menjadi penjilat penguasa dan pembenar kesalahan penguasa.

Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Prov. Aceh