Archive for category: Semua Katagori

semua katagori di bawah ini

Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar SE MSi menyerahkan medali dan piagam kepada pemenang kegiatan ADI Fair 2023 di Pantai Penyu 2, Lhok Nga, Aceh Besar.

Rumpet — Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh yang merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh menggelar ADI Fair tahun 2023 di Kompleks Markas Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Sedangkan untuk pengumuman pemenang dan pembagian hadiahnya berlangsung di Pantai Penyu 2, Lhok Nga, Aceh Besar.

Kegiatan dengan tema “dai kuat pikiran sehat” itu diikuti oleh puluhan peserta putra dan putri. Aneka perlombaan untuk putra diantaranya tahfiz al quran tiga juz, tahfiz hadits, pidato, khutbah jumat, tenis meja dan cerdas cermat.

Sedangkan untuk putri yaitu tahfiz al quran satu dan tiga juz, pidato, cerdas cermat, daur ulang, cooking competition, short movie dan drama kontes.

Direktur ADI Aceh, Dr Abizal M Yati, Lc MA, Selasa (31/1/2023) mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya yang diikuti oleh mahasiswa ADI dengan tujuan utama untuk menggali dan meningkatkan potensi para mahasiswa.

Selain itu untuk mempererat ukhuwah dalam berdakwah guna memaksimalkan peran dai dalam pembinaan ummat.

“Saat ini ummat sangat membutuhkan peran dai dalam pembinaan keimanan dan akidah. Oleh karena itu kehadiran dai di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting dan diperlukan,” kata Abizal.

Ia menambahkan para pemenang ADI Fair itu akan mendapatkan hadiah berupa medali, sertifikat dan bingkisan menarik lainnya sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada para peserta agar senantiasa mengembangkan potensi dan keilmuan mareka.

Sementara itu Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar SE MSi mengatakan dirinya menyambut baik dan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Menurutnya dengan pelaksanaan ADI Fair itu maka para mahasiswa akan dapat menyalurkan bakat minat mereka dan sekaligus dapat mengukur diri sendiri terhadap penyerapan bidang studi dan ilmu yang mereka pelajari selama ini.

“ADI Fair ini merupakan ajang pertunjukan bakat dan kebolehan mahasiswa. Hal ini sangatlah bermanfaat bagi mareka dalam rangka pembentukan skill keilmuan yang selama ini mereka timba dan pelajari dari para ustad-ustad dan pengajar mereka. Sehingga nantinya akan memudahkan mareka ketika berada di lingkungan masyarakat,” kata Zulfikar.

Adapun para pemenangnya sebagai berikut,
Untuk katagori putra, juara I tahfiz al quran tiga juz diraih oleh Sayyid Sabiq, tahfiz hadits oleh Ihsan Fitra, pidato oleh Elvin Hidayat, khutbah jumat oleh Doni Pranata Sitakar, tenis meja oleh Hikmah Pasaribu dan cerdas cermat diraih oleh regu C.

Katagori Putri, juara I tahfiz satu juz diraih oleh khayrani, tahfiz tiga juz oleh Alda Yanti, pidato oleh Fitriani, cerdas cermas oleh kelompok Khatijah, drama kontes oleh kelompok Aisyah, short movie oleh kelompok Fatimah, cooking competition oleh kelompok Khatijah dan daur ulang oleh kelompok Khatijah.


Oleh : Afrizal Refo, MA

Tidak terasa saat ini kaum muslimin semuanya sudah memasuki bulan Rajab 1444 H, Tepatnya pada tanggal 23 Januari 2023.
Artinya tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan setelah melewati Bulan Rajab dan Sya’ban.

Bulan Rajab adalah salah satu Bulan haram yang terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Ayat di atas merujuk pada empat bulan, dengan Allah SWT secara khusus memerintahkan kita untuk tidak menganiaya diri sendiri pada bulan-bulan tersebut. Di bulan ini juga tidak boleh perang.

Setiap perbuatan dosa diberi hukuman yang besar. Sebaliknya, setiap amalan juga dibalas lebih besar.

Ibnu Rajab mengatakan, “Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar pada orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan.  Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202)

Mengenai empat bulan yang dimaksud disebutkan dalam hadits dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Jadi, empat bulan suci tersebut adalah (1) Dzulqa’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.

Kalau kita cermati dari hadits diatas maka hanya bulan Rajab yang berdiri terpisah dari bulan-bulan haram lainnya, sehingga bulan Rajab juga disebut ‘Rajab al-Fard’ atau ‘Rajab Yang Terpisah’.

Allah SWT menjadikannya sebagai bulan haram untuk menjaga keselamatan orang-orang selama umrah.

Dilihat dari sejarahnya, banyak orang Arab pada masa pra-Islam tidak menghormati kesucian Rajab, dan mereka sering mengubahnya ke tempat lain di tahun itu sehingga mereka bisa berperang di bulan ketujuh. Mereka akan berpura-pura bahwa Rajab berada di bulan yang berbeda untuk menyesuaikan dengan agenda politik mereka sendiri.

Namun hal itu tidak berlaku bagi suku Mudar, yang secara konsisten mengamati urutan bulan lunar dan menghormati bulan Rajab sebagai bulan haram. Jadi, ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menegaskan bulan-bulan suci, dia menamakannya sebagai ‘Rajab Mudar’.

Apa Maksud Bulan Haram?
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata:

“Dinamakan bulan haram karena dua makna: Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian. Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Karena pada saat itu adalah waktu yang sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram.

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”

Bahkan Ibnu ’Umar, Al Hasan Al Bashri dan Abu Ishaq As Sa’ibi melakukan puasa pada seluruh bulan haram, bukan hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram lainnya. (Latho-if Al Ma’arif, 214).

Namun sekali lagi, jika dianjurkan, bukan berarti mesti mengkhususkan puasa atau amalan lainnya di hari-hari tertentu dari bulan Rajab karena menganjurkan seperti ini butuh dalil.

Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Hadits yang membicarakan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah shahih dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, begitu pula dari sahabatnya.” (Latho-if Al Ma’arif, 213).

Hati-Hati dengan Maksiat di Bulan Haram
Ibnu ’Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Keutamaan Bulan Rajab

Keutamaan bulan Rajab yang paling jelas adalah karena bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan haram.

Di mana Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, dan memberikan balasan yang lebih besar bagi mereka yang berbuat dosa.

Oleh karena itu mari di bulan Rajab ini kita perbanyak bertaubat dengan cara istighfar dan memperbanyak melakukan amal shalih lainnya seperti membaca Alquran, puasa Sunnah, bersedekah, shalawat dan lain sebagainya

Selain itu, keutamaan lain dari bulan Rajab yang mungkin jarang diketahui adalah bulan ini menjadi waktu di mana terjadinya peristiwa bersejarah dan penting. Yakni, Perjalanan Isra’ Mi’raj, yang terjadi pada malam 27 Rajab.

Selain itu, pada bulan Rajab itu pula Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menerima dua hal penting untuk kepentingan umatnya dalam perjalanan Isra’ Mi’raj yaitu perintah Allah untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari dalam beribadah kepada Allah SWT dan turunnya dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah, di mana Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Penulis adalah Dosen PAI IAIN Cot Kala, dan Sekretaris Umum Dewan Dakwah Kota Langsa.


Oleh Afrizal Refo, MA

Fenomena Lato Lato, Baru-baru ini permainan anak lato-lato tengah viral di berbagai media sosial terlebih di akun TikTok. Salah satu permainan tradisional ini banyak dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

Awalnya permainan ini hanya terlihat biasa saja, namun dari teknik bermainnya akan membuat seseorang ingin mencoba lagi dan bahkan diperlombakan, yang bisa membunyikan paling lama akan menjadi pemenang.

Aneh memang, hampir seluruh Indonesia khususnya Aceh, baik di kota maupun desa semuanya memainkan permainan Lato-lato tersebut, sehingga tidak heran kita terus mendengarkan bunyi tok-tok-tok tersebut dimana-mana.

Memang sebagian orang mengatakan bahwa dengan adanya permainan Lato-lato ini, terdapat banyak manfaatnya diantaranya melatih konsentrasi dan kesabaran.

diantara manfaat lainnya adalah anak-anak sudah bermain Lato-lato dan mereka sudah jarang memainkan hp jenis game FF, PUBG, maupun Mobile Legend.

Meskipun demikian, masih ada dikalangan remaja maupun dewasa yang memainkan jenis permainan tersebut yang membuat kelalaian dan menghabiskan waktunya untuk hal yang tidak bermanfaat.

Dilihat dari sejarahnya, ternyata permainan Lato-lato ini sudah ada sejak tahun 1960-an hingga 1970-an yang dipopulerkan di belahan dunia seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Di negara asalnya permainan tersebut bernama clackers, click-clacks, atau knockers.

Dahulu terbuat dari kaca kemudian lambat laun berubah jadi kayu dan atom.

Permainan Lato-lato ini sempat dilarang dinegara tersebut karena mengandung bahan kimia maupun radioaktif serta mudah terbakar.

Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas, yakni dengan melarang penjualan mainan clackers di pasaran. Permainan yang awalnya dipasarkan sebagai cara untuk mengajari anak-anak koordinasi tangan dan mata itu bisa menjadi proyektil, sehingga dikeluarkan peringatan untuk mencegah kebutaan.

Dan kini entah siapa yang memulai dan mempopulerkan permainan Lato-lato tersebut di Indonesia khususnya Aceh.

Efek Lato Lato

Adapun efek dari Lato-lato tersebut yakni suara yang dihasilkan dua bandul tersebut telah merambah sampai ke sekolah, para siswa membunyikan ketika di Sekolah dan bahkan saat pelajaran sedang berlangsung sehingga menimbulkan kebisingan.

Selain itu, ada juga yang mengalami benjol di dahi karena terkena lato-lato bahkan sampai menjerat leher dan belum lagi ada yang talinya putus sehingga terkena orang lain atau pecah kaca, sehingga membuat suasana belajar pun menjadi kacau.

Baru-baru ini, viral lato-lato kena mata seorang bocah berinisial AN di Kubu Raya, Kalimantan Barat. Usai bermain dari rumah temannya, AN pulang dengan luka dibagian mata setelah terkena serpihan bola lato-lato. Hal tersebut mengakibatkannya harus menjalani operasi mata lantaran terluka di bola matanya.

Maka oleh karena itu, perlu dari pihak pemerintah terkait untuk memperhatikan dan mengatasi jenis permainan ini untuk tidak menyebar kemana-mana.

Dan sebaiknya tidak memainkan lagi permainan tersebut dan harapannya permainan Lato-lato ini bisa dibatasi sehingga tidak menyebabkan hal-hal yang buruk terjadi.

Penulis adalah Dosen Pendidikan Agama Islam IAIN Langsa, dan Sekretaris Umum Dewan Dakwah Kota Langsa.

Oleh Prof.Dr. Muhammad Ar, M.Ed

Kita adalah hamba Allah yang sangat dhaif bagaimana memahami scenario Zat Yang Maha Kuasa. Jika kita telusuri jejak sejarah (khusus bagi yang tidak benci sejarah), Jenderal Thariq bin Ziyad, berangkat dari Maroco melintasi selat Iberia yang melintasi Portugal dan Spanyol dan ketika melewati  dua laut yang tidak pernah bercampur airnya (marajal bahrain dalam Al Qur’an), kemudian Jenderal Thariq mermerintahkan  kepada pasukannya untuk membakar semua kapal perang yang bersandar di tepi lau. Selepas itu beliau berucap “Sekarang kalau mau pulang anda akan  mati karena kendaraan perang telah  dibumihanguskan semuanya, anda akan menjadi hantaman ombak, dan santapan binatang laut yang menyeramkan,  dan di depan anda adalah gunung dan dibalik gunung itu ada pasukan  musuh yang akan menyambut Anda semua dengan senjata mereka, maka pilihlah sekarang  apakah anda ingin mati konyol di hantam ombak dan binatang laut, atau mau mati terhormat di medan dakwah dalam menyebarkan risalah Islam,  mengibarkan  bendera tauhid atau agama tauhid kepada penduduk Andalus”?

 

Akibat perjuangan Jenderal Thariq bin Ziyad dan pasukan Islam, maka 7 abad Andalus (Spanyol) diterapkan syariat Islam, digerek bendera tauhid,  didengung-dengungkan azan lima waktu dan tidak ada lagi paganisme di Eropa, semua peradaban Arab Islam sudah menjadi bahagian dari  kehidupan bangsa di Andalus. Andalus dihias bak dunia moderen masa kini dan ini tidak dinafikan oleh setiap ahli sejarah yang normal walau ia sejarawan identitas.

 

Namun, akhirnya karena umat Islam terkena penyakit keduniaan, sehingga sangat mencintai dunia, tahta, kemewahan, dan saling memperkuat posisinya sebagai penguasa  dengan menggandeng bersama orang-orang yang tidak seakidah untuk mempertahankan kedudukan dan tahta. Berpunca dari sini, tanpa disadari mereka saling memusuhi sesama kaum muslimin dan bersumpah setia dengan raja-raja Kristen di negara tetangganya dalam rangka membasmi lawan lawan politiknya, dan hal hal yang mengganjal kekuasaannya walau mereka sesama muslim. Oleh karena itu,  tentu saja  mereka menawarkan beberapa permintaan atau bargaining  sehingga dengan demikian kekuatan muslim berada dalam genggaman raja raja kafir,  akhirnya sesuai peringatan Allah dalam Al-Baqarah ayat 120; yang artinya  yahudisasi dan nasranisasi tidak akan pernah berakhir sehingga kamu ikuti agama mereka.

 

Akhirnya kaum muslimin di seluruh Andalusia harus memilih dua pilihan yaitu, ” masuk agama Kristen atau dibunuh?” Karena kebanyakan kaum muslimin terkena penyakit cinta dunia dan takut mati, maka segolongan   mereka menjadi Nasrani, dan sebagian yang penuh keimanan dan ketaqwaan siap gugur demi membela agama Allah hingga titik darah yang penghabisan. Jadi, dengan bahasa kasar,  kaum muslim diusir secara membabi buta dari Andalus, hampir sama perlakuannya seperti  di zaman moderen ini yang dialami  umat Islam Uighur (Xinjiang) Komunis  Cina,  Muslim Rohingya oleh Pemerintah Budha  Myanmar, dan Muslim Palestina, oleh zionis Israel. Namun dalam piala dunia Qatar 2023 Portugal dan Spanyol diusir secara terhormat dari Lapangan Sepak bola, sehingga kilas balik ini menjadikan ini momen  terbaik bagi keturunan keturunan Islam di negara tersebut mengundang kembali Islam ke daratan Eropa yang telah ditinggalkan oleh moyang-moyang mereka.

Raja Qatar bersama para rakyatnya yang secara totalitas  adalah muslim, telah benar -benar memperlihatkan kemuslimannya yang hampir tidak dapat ditemukan ketimpangan dan kekurangan sedikitpun oleh para kaum anti  identitas selama ini. Bagaimana tidak, sehabis sepak bola selesai, mereka  semua memberikan kue dan minuman halal secara gratis, apakah hal seperti ini ada dilakukan di negara-negara Barat? Mungkin yang lebih menarik lagi  adalah umat Islam Qatar  menyuguhkan makanan dan minuman kepada manusia yang memiliki identitas yaitu, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, Confusion, Zoroaster, Manusia, Yahudi dan Sebagainya seperti yang punya identitas agama—communism.

Masihkah Islam diberikan  label terrorist, fun?

Banda Aceh — Dewan Dakwah Aceh bersama dengan Laznaz Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir di Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur, Kamis (10/11/2022).

Bantuan berupa sembako seperti Beras, minyak, Telur, mie instan ini berasal dari pengurus dewan dakwah Aceh, muksinin, donatur dan simpatisan Dewan Dakwah serta para Ibu Pengajian Subuh Masjid Baitusshalihin Ulee Kareng, Banda Aceh.

Ketua Dewan Dakwah Aceh Prof. Dr. Muhammad AR, M.Ed melalui Sekretaris Umum Zulfikar, SE.,M.Si menyampaikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh Dewan Da’wah Aceh sebagai bentuk kepedulian dan berkhitmad kepada masyarakat.

“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dewan Da’wah Aceh, ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan berkhidmat untuk masyarakat, walaupun tidak seberapa bantuan yang diberikan namun bagaimana membangun kebersamaan senasib dan sepenanggungan seperti dalam ajaran Islam,” kata Zulfikar

Zulfikar melanjutkan, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyaluran bantuan ini.

“Terimakasih untuk Pengurus Dewan Dakwah Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang yang telah membantu penyaluran bantuan ini,” ujar Zulfikar

Zulfikar menerangkan, di Aceh Tamiang paket yang disalurkan berjumlah 80 paket sembako, 20 paket alat kebersihan.
Untuk Kota Langsa, paket yang disalurkan berjumlah 33 Paket sembako, sementara di Aceh Timur jumlah paket yang disalurkan berjumlah 45 paket.

“Di Aceh Tamiang ada lima desa, yakni Desa Lubuk batil, Desa Balai, Mesjid Sunyai iyu, Desa Lambung blang dan Desa Kp Raja, sementara di langsa ada dua desa, yakni Desa Sidorejo dan desa Sidodadi,” terang Zulfikar

Banjir kali ini merupakan banjir terparah yang terjadi disejumlah daerah di Aceh.

“Kalau kita lihat ini banjir terparah yang terjadi dalam kurun waktu 29 tahun terakhir.” tutup Zulfikar

Banda Aceh — Aceh sekarang sedang menerima bala dari Allah yaitu banjir.

Sebenarnya hujan itu Rahmat jika hujan itu turun cukup hanya untuk tumbuh-tumbuhan dan binatang ternak.

Inilah yang membuat Rasulullah Saw kadang berkerut kening ketika melihat gumpalan asap hitam di langit. Karena mengira bahwa hujan itu bukan hanya sekedar rahmat, tetapi bisa pula menjadi malapetaka bagi semua, khususnya penduduk fakir dan miskin yang tidak tahu kemana harus lari ketika diterjang banjir seketika.

Memang kalau kita kembali ke Al-Quran, ayat 41 Ar Room, bahwa hampir semua bala bencana yang terjadi di laut dan di darat mesti ada keterlibatan manusia.

Bahasa lugasnya adalah saham manusia ini terbanyak dalam hal perusakan bumi.

Hutan digunduli, padahal itu penyimpan air dan paru paru dunia, gunung diratakan padahal itu pasak bumi menurut Al Quran, ayat 7 An Naba’.

Namun yang paling menyedihkan para pelaku perusak bumi tersebut hampir semuanya orang orang yang sama sekali tidak mengerti akan kehidupan manusia lain dan makhluk lain.

Mereka hanya memikirkan perutnya saja, keluarganya saja, kroninya saja, dan kesenangannya saja. sedangkan orang lain biar mampus semuanya. Inilah drakula penghisap darah. Manusia rakus, tamak. loba, dan sangat uncivilized.

Yang paling menyakitkan lagi para perusak bumi itu adalah kebanyakan nya orang asing (bukan pribumi) tetapi mendapat legalitas pengendali negara.

Kalau bisa dikatakan bahwa memang bumi ini di republik Indonesia namun pemiliknya bangsa asing. Bangsa ini adalah menjadi babu di negeri sendiri.

Para tauke sawit dan juragan kayu, pemilik tambang atau penambang, juragan katrol di laut, pebisnis haram (pemilik judi online), pemasuk sabu sabu aman di hotel hotel mewah dan condominium mewah yang tidak tersentuh banjir dan bencana.

Sampai kapan bangsa ini mengenal dirinya sendiri dan sampai kapan negeri ini mandiri dan bebas ketergantungan dengan negeri-negeri penjajah.

Orang Singapura hidup dengan uang rakyat Indonesia. yang datang kesana 500 orang perhari dan bank bank Singapura juga banyak penyimpan nya dari Indonesia.

Jika mereka Indonesia dan Malaysia memutuskan hubungan dengan Singapura, mungkin dua hari mereka akan gelap.

Jangankan untuk menambah penduduk, orang mati saja tidak tau mau kemana dikuburkan.

Air minum dan mandi mereka beli dari Johor Baru. Sayuran dari Batam, dll dari Indonesia

Mampukah manusia ini berfikir jernih dan tidak mau menerima grativikasi dan suap dari orang asing?

Ketika ini sudah berlaku dan keadilan sudah berjalan, hukum tajam ke semua lini, bukan tumpul ke atas. Maka Allah akan menurunkan Rahmat dan kasih sayang Nya kepada bangsa ini.

Dari hamba yang dhaif,
Muhammad AR

Penulis adalah Ketua Dewan Dakwah Aceh

Innalillahi wainnailaihi raji’un.

Keluarga Besar Dewan Dakwah Aceh menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpuang ke rahmatullah salah seorang pengurus wilayah DDA.

Ketua Bidang Luar Negeri PW DDA Periode 2021 – 2026, Ust Ir. Nazar Idris, M.P, pada Selasa, 18 Oktober 2022, sekitar jam 3.40 (waktu Indonesia), di Klang, Malaysia.

Kami menjadi saksi hidup, Yang Bersangkutan adalah orang baik dan sholeh, yang senantiasa bersemangat dalam dakwah.

Semoga Allah merahmati beliau, menerima segala amal baiknya dan mengampuni segala dosa dosanya.

Semoga beliau meninggalkan dunia yang fana ini dalam keadaan Husnul Khatimah, insya Allah.

“Ya Allah ampunilah saudara kami Tgk Nazar Idris dan terimalah semua amal baik beliau serta pengorbanannya untuk dakwah dan kami mohon ya Rabb agar beliau ditempatkan ke dalam sorga Mu bersama orang orang shalih dan para syuhada,” tulis Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof. Muhammad AR, Selasa (18/10/2022).

Ucapan duka dan do’a terus mengalir, baik dari sesama jama’ah Dewan Dakwah maupun dari masyarakat umum.

Jenazah akan dikebumikan di Desa Dayah Kleng Meureudu. Pidie Jaya.

Langsa — Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Kota Langsa, Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL dikukuhkan sebagai Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Sabtu (15/10/2022).

Pengukuhan Guru Besar tersebut menjelang puncak pelaksanaan Milad ke-42 IAIN Langsa, di Aula Laboratorium Terpadu kampus setempat.

Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL bersama rekannya Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, M.A dikukuhkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag.

Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL adalah Guru Besar dalam bidang Fiqh Muamalah sementara Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, M.A merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pemikiran Islam.

Prof. Iskandar dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema tentang “Legalitas Akad dalam Hukum Perjanjian”.

Sedangkan Prof. Ismail dalam orasi ilmiahnya mengusung tema “Transformasi Pemikiran Islam untuk Moderasi dan Modernisasi Indonesia”.

Sementara itu, Sekjen Kemenag RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag, mengatakan, gelar Profesor ini dapat diraih oleh siapa saja, apalagi kemenag telah melahirkan regulasi yang memangkas birokrasi dalam penilaian PAK profesor bagi dosen rumpun ilmu agama di lingkungan PTKI.

“Hal ini akan mempercepat lahirnya profesor-profesor muda,” kata Prof Nizar

Saat ini, lanjut Prof Nizar, Kemenag telah menetapkan sebanyak 78 Profesor rumpun ilmu agama hingga Oktober 2022 ini.

Prof Nizar berharap, agar kedua Guru Besar yang dikukuhkan agar mampu berkarya hingga level nasional dan internasional, tetap bersikap low profile.

Selain itu juga harus mampu memberi inspirasi kepada para sarjana dengan tetap mengajar di tingkat Strata Satu (S-1).

Rumpet — Anggota DPR Aceh, Tgk H Irawan Abdullah, SAg mengisi pengajian subuh di Masjid Al Kawari, Kompleks Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Jumat (14/10/2022).

Dalam pengajian selama 40 menit dan diikuti oleh para pengurus Dewan Dakwah Aceh, mahasiswa ADI Aceh, muallaf binaan Dewan Dakwah Aceh, dan jamaah umum lainnya, anggota DPR Aceh daerah pemilihan Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang itu menyampaikan sebuah kutipan dari Imam Ash Syahid Hassan Al Banna dalam Risalatul Ta’lim, yaitu “kami adalah dai sebelum segala sesuatu atau sebelum segala sesuatu, kita adalah dai”.

“Berangkat dari kutipan tersebut, sehingga tugas-tugas dai dan dakwah itu sebenarnya telah melekat pada setiap orang. Dan ini merupakan wujud kalau seandainya kita sebagai seorang muslim yang taat ingin mendapatkan pahala yang banyak dari Allah SWT, maka harus melekat pada diri pribadi bahwa kita ini adalah dai,” kata Tgk Irawan.

Ia menjelaskan bahwasanya tugas sebagai dai itu sudah melekat pada diri manusia sebelum ianya mempunyai jabatan-jabatan apapun lainnya. Sehingga peluang sebagai dai itu, ada pada setiap orang dengan amanah yang diberikan dan tinggal lagi apakah orang tersebut menjalankan dan melaksanakan tugas sebagai dai atau tidak.

“Jadi tugas sebagai dai itu tidaklah terbatas nanti ketika sudah menjadi anggota dewan, anggota parlemen, menjadi seorang pejabat atau dosen, baru akan berdakwah,” kata Tgk Irawan.

Wakil Ketua Fraksi PKS itu menekankan, yang harus digarisbawahi bahwa kewajiban melaksanakan dakwah itu lahir pada setiap manusia sebagai orang yang beriman kepada Allah. Hal tersebut sesuai dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 104, yaitu Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

“Surat Ali ‘Imran Ayat 104 ini menunjukkan bahwa tidak semua orang yang lahir didunia ini untuk mengemban misi dakwah dalam kehidupannya. Hanya sebagian saja diantara kita,” kata Tgk Irawan.

Ia mencontohkan, misalnya ada yang berpofesi sebagai manajer klub sepakbola atau presiden dalam satu cabang olahraga. Seandainya mengemban misi dakwah maka dalam olahraga pun harus memasukkan nilai-nilai bagaimana dakwah dalam berolahraga walaupun tidak sempurna dan tidak maksimal seluruhnya.

Selain itu, lanjut Tgk Irawan, harus digarisbawahi juga bahwa asas utama daripada dakwah itu mengajak kepada persatuan dan bukan memecah belah ummat. Dan ini menjadi penting sehingga tugas dai itu akan melekat kepada kita dan menjadi rahmad bagi semuanya.

“Walaupun terkadang berbicara tiori dan narasi terkesan lebih mudah daripada praktik termasuk juga dalam tugas dakwah. Karena tugas-tugas dakwah itu juga mempunyai tantangan dan hambatan dimana prosesnya itu membutuhkan kesabaran dan penguatan lainnya. Semoga tugas kita sebagai dai akan dimudahkan,” tegas Tgk Irawan Abdullah.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh mengatakan program Shalat Subug Berjamaah dan Kajian Bersama Dewan Dakwah Aceh (SABDA) rutin dilaksanakan pada setiap subuh jumat. Kajian tersebut diisi oleh berbagai narasumber dari semua lapisan yang kompeten dibidangnya dengan topik yang berbeda-beda sesuai kondisi kekinian.

“Alhamdulillah, program dakwah SABDA ini sudah berlangsung selama dua tahun. Kita berharap akan terus berjalan sehingga menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa berdakwah di jalanNya,” pungkas Prof Muhammad AR.

Rumpet — Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, H Satono S Sos MH, isi kuliah umum di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa (11/10/2022).

Kuliah umum dengan judul “Dakwah Melalui Jalur Politik” yang berlangsung selama satu jam lebih itu diikuti oleh pengurus Dewan Dakwah Aceh, civitas akademika Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh, mahasiswa-mahasiswi ADI Aceh dan undangan lainnya.

“Aceh dengan Sambas layaknya seperti saudara kandung yang dari sisi usia tentu lebih tua Aceh. Penduduk Sambas 80 % diantaranya beragama muslim dan Sambas juga digelar dengan Serambi Mekkah,” kata Satono saat mengawali kuliah umumnya.

Ia mengatakan di tengah krisis global dan juga krisis pangan, haruslah bersyukur karena hidup di negara Indonesia, khususnya Aceh dan Sambas, di mana alamnya yang subur dan cenderung aman dibanding wilayah yang minoritas muslim.

Menurutnya kondisi tersebut dikarenakan gerakan amar makruf dan nahi mungkar yang selalu berjalan termasuk dalam bidang politik. Karena dakwah dan politik merupakan satu dari dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dan inilah yang diamanatkan oleh pendiri Dewan Dakwah, Allahyarham Mohd Natsir.

“Politik dalam Islam merupakan segala aktivitas dalam mengelola persoalan publik atau masyarakat sesuai dengan syariat Islam. Bagi seorang muslim, tindakan politik itu baik apabila tindakan tersebut bermanfaat bagi seluruh rakyat sesuai dengan rahmatan lil ‘alamin,” kata Satono.

Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, H Satono S Sos MH, saat isi kuliah umum di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa (11/10/2022).

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohd Natsir angkatan pertama ini menambahkan estafet dakwah hendaknya dilanjutkan oleh mahasiswa ADI yang saat ini sedang digembleng dan dididik di Dewan Dakwah seluruh Indonesia termasuk juga di Aceh. Meskipun Aceh terletak di wilayah ujung Indonesia akan tetapi dalam penguasaan ilmu pengetahuan tetap harus didepan.

“Saya memiliki pengalaman pribadi menuntut ilmu di tempat sepi dan terpencil. Ternyata tempat bukan menjadi ukuran tetapi kualitas kepribadian dan daya saing yang perlu diutamakan,” ungkapnya

Sementara itu, Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR MEd menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan Bupati Sambas Kalimantan Barat, yang juga kader dai Dewan Dakwah alumni STID Mohd Nasir angkatan pertama ke Markaz Dewan Dakwah Aceh.

“Mudah mudahan kunjungan dan kehadiran Bapak Satono dapat memotivasi dan menginspirasi mahasiwa ADI Aceh agar lebih giat untuk belajar dan memiliki militansi dakwah di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Prof Muhammad AR.

Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR MEd menyerahkan cendera mata kepada Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, H Satono S Sos MH, usai isi kuliah umum di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa (11/10/2022).