Nursiah Banurea seluas 2400 M2. Sementara bantuan masjid berasal dari muhsinin Timur Tengah yang difasilitasi oleh Bidang Luar Negeri Dewan Da’wah Pusat di Jakarta.
Dalam jangka waktu lebih kurang enam bulan pembangunan masjid sudah dapat digunakan, sekalipun masih ada fasilitas yang belum lengkap, seperti pemasangan pintu dan jendela serta fasilitas MCK. Penggunaan pertama kali masjid tersebut dimulai pada tiga Ramadhan 1435 Hijriah bertepatan dengan 1 Juli 2014, diawali dengan buka puasa bersama masyarakat sekitar masjid dan pelaksanaan shalat tarawih. Untuk pelaksanaan shalat Jumat akan dimulai setelah selesainya sarana MCK dan dilaksanakan peresmian secara terbuka dengan berkoordinasi dengan pemerintah Kota Subulussalam. Masjid ini nantinya akan menjadi pusat koordinasi semua aktivitas Pengurus Daerah Dewan Da’wah Kota Subulussalam, demikian keterangan dari ustadz Sabaruddin selaku Ketua Dewan Da’wah Subulussalam.Selain masjid, tahapan selanjutnya di tanah tersebut direncanakan juga dibangun ruang belajar untuk lembaga pendidikan dan markaz Dewan Da’wah Kota Subulussalam. Untuk itu pengurus Dewan Da’wah Subulussalam sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah, para muhsinin dan aghniya guna mewujudkan rencana mulia ini, demikian permohonan ustadz Aab Syihabuddin, MA, selaku sekretaris Dewan Da’wah Subulussalam.
Dewan Da’wah Subulussalam saat ini merupakan periode kedua, dengan fokus kegiatan pembinaan muallaf dan penguatan pelaksanaan syariat Islam melalui pengajian-pengajian dan seminar-seminar keislaman serta membangun solidaritas dengan berbagai ormas Islam lainnya dalam rangka mengawal pelaksanaan syariat Islam dan penegakan amar ma’ruf nahi mungkar.