Archive for month: April, 2025

Oleh: Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed

Ketika penulis masih kecil senantiasa menyanyi dalam bahasa Aceh yang mengisahkan kepada nasib para hakim di hari kiamat. “Padumna leu hakim-hakim asoe jahim uroe dudoe.” Ketika meja hijau berobah menjadi abu-abu, pada saat itulah semua orang tidak lagi percaya kepada penegak hukum yang duduk di meja hijau karena hukum itu sangat tergantung pada uang yang kita peroleh agar bisa menyogok para pengambil keputusan.

Presiden Prabowo ketika baru-baru dilantik sebagai Presiden RI, pernah mencadangkan untuk menaikkan gaji para hakim 100% karena beliau melihat bahwa gaji hakim sekarang dibawah upah minimum Regional para pekerja. Dan juga menanggapi respon terhadap ribuan hakim yang akan mengikuti aksi cuti bersama se-Indonesia. Ini sebagai bentuk protes menuntut hak para hakim yang sangat minim kesejahteraan mereka selama ini. Ditambah lagi, Prabowo geram dengan keputusan hakim terlalu ringan bagi koruptor triliunan rupiah.

Misalnya keputusan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat yang memvonis Harvey Moeis 6.5 tahun atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha pengelolaan area PT Timah (Persero) Tbk. Malah presiden meminta kepada Kejaksaan Agung untuk naik banding terhadap hukuman 6.5 tahun dan denda 1 milyar, seharusnya 50 tahun harus dihukum kepada pelaku korupsi.

Kalau kita pikir-pikir tidak banyak gaji, apakah kalau gaji banyak seperti gaji dirut pertamina? Apakah mereka tidak lagi melakukan korupsi? Pepatah Aceh ternyata sangat benar “yang meurot adalah lumo tumbon”.

Memang benar yang suka merumput atau makan rumput yang banyak adalah lembu yang gemuk. Sedangkan lembu kurus, jangankan untuk merumput, jalan saja ia tidak sanggup. Apa yang terjadi di Pertamina itu orang miskin atau tidak cukup gaji? Pelajarilah Pendidikan Islam kenapa mereka melakukan ini akan terjawab.

Harkat dan martabat meja hijau sudah mencapai titik nadir derajatnya karena integritas para hakim atau para penjaga garis perbatasan terakhir sudah bobol. Tinggal menunggu air bah secara membabi buta memporak=porandakan seluruh penduduk negeri.

Meja hijau sudah abu-abu karena semuanya bisa dimuluskan kalau mau bebas dari jeratan hukum. Namun coba lihat apakah benar para hakim itu menerima gratifikasi dan sogok karena gaji dan kesejahteraan mereka sangat tidak memadai? Kalau kita tahu hakim itu sedikit gajinya , siapa yang menyuruh kita melamar menjadi hakim? Sama saja kita sering dengar guru atau dosen gajinya sedikit, siapa suruh melamar jadi guru atau dosen? Bukankah kita yang menulis surat atau membuat surat permohonan kepada pemerintah untuk diangkat sebagai PNS dll? Kalau dipikir-pikir kekuarangan gaji, silakan keluar dan cari kerja di tempat lain yang banyak gaji dan menjamin dunia akhirat. Atau cari kerja di luar negeri mungkin akan mencapai hajat yang kita inginkan, itupun kalau kita memiliki skill yang diperlukan.

Rakyat banyak semakin tidak percaya lagi yang namanya pengadilan dan para penegak hukum. Kita mengenang kembali kasus 3 orang hakim di Pengadilan Surabaya yang memvonis bebas Gregorius Ronald Tannur yang membunuh pacarnya Dini Sera Afrianti 30 tahun pada Oktober 2023. Tiga orang hakim yang menangani kasus ini yaitu Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul terbukti menerima suap dan gratifikasi 1 Milyar rupiah ditambah lagi 308 ribu dolar Singapura (sekitar 3,67 Milyar rupiah).

Kasus ini masih belum hilang dalam benak dan telinga masyarakat , muncul lagi kasus baru di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yaitu empat orang hakim menerima suap 60 milyar rupiah. Mereka adalah Muhammad Arif Nuryanta, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena beliau menerima suap Rp. 60 milyar rupiah untuk mengatur agar tiga korporasi yang terseret perkara korupsi divonis lepas yaitu Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group. Kemudian Djuyamto, sebagai hakim ketua sidang; Agam Syarif Baharuddin dan Ali Muhtarom yang sama-sama menikmati uang haram itu. Ketiga hakim ini diduga menerima suap dari pengacara para terdakwa melalui Muhammad Arif Nuryanta sebesar Rp. 22.5 milyar.

Ini merupakan kasus-kasus yang sudah mencuat karena tidak mungkin lagi diperam, mungkin kasus ini berhadapan dengan kekuasaan. Biasanya kalau kasus-kasus yang terjadi dilakukan oleh lawan-lawan politik atau oposisi pemerintah, maka kasus tersebut cepat sekali diputuskan oleh pengadilan. Mudah-mudahan semua kasus yang sudah dibongkar tidak ada hubungannya dengan seseorang tetapi murni kesalahan atau akumulasi dari kesalahan-kesalahan sebelumnya yang berlipat ganda hingga Yang Maha Kuasa menerima doa-doa hamba-hamba yang dhaif dan terdhalimi, maka kasus demi kasus terbongkar kepermukaan. tetapi semua boleh menganalisis mungkin banyak kasus-kasus yang lain terbungkam atau tidak jadi dipublish ke khalayak ramai.

Sebenarnya ini seperti “Tupai melompat, sesekali jatuh juga”. Kalau kita memiliki kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa, maka tidak heran jika seseorang sudah begitu professional dalam suatu bidang, namun sesekali hilang keprofessionalannya karena lupa kepada Zat Yang Paling Professional—Allah azza wajalla. Kita bisa merenung mengapa musibah terjadi pada diri seseorang? Mengapa Allah mempermalukan seseorang? Mengapa seseorang terbuka aib secara umum? Musibah itu datang sebagai cobaan dan ujian bagi diri seseorang. Kalau bukan karena kedua hal tersebut berarti sebagai hukuman dari Allah atas kesalahan-kesalahan masa lalu yang tidak pernah mau bertobat. Allah mempermalukan kita, mungkin kita pernah mempermalukan orang di masa lalu. Dan kenapa air kita terbuka, mungkin kita telah membuka aib orang di masa lalu.

Camkanlah wahai saudara-saudaraku yang bekerja untuk urusan kaum muslimin dan muslimat. Kalau kamu membuka aib kaum muslimin di dunia, maka Allah akan membukan aibmu di akhirat.

Kalau sudah mencuat begini apa kata orang terhadap system peradilan kita selama ini, apakah semua hakim begitu atau hanya beberapa orang oknum yang nakal, atau apakah semua pengadilan di Republik ini begitu cara mainnya, namun kita setuju bahwa yang namanya manusia itu terbagi dua—-ada yang baik dan ada yang buruk, dan ini dimana-mana ada manusia yang seperti ini. Kenapa ini terjadi, padahal mereka sebagai penegak hukum, teladan di dalam negara, tembok terakhir dalam negara untuk mempertahankan supremasi hukum, bukan orang terakhir yang harus melumpuhkan hukum. Maka kepada saudara-saudara kita yang bertugas sebagai pengadil dimanapun, pengambil kebijakan, penentu keputusan dan penegak hukum serta penjaga garis batas antara halal dan haram, sesekali boleh mengenang kembali lagu Aceh yang di awal tadi tentang para hakim di hari kiamat nanti.

Sebenarnya ini tidak tertuju kepada hakim melulu, tetapi kepada siapapun yang bertugas sebagai pengambil kebijakan seperi orang tua dalam rumah tangga, guru di sekolah, para kepala kantor, komandan tentara, komandan polisi, pimpinan pesantren, pimpinan perusahaan, dan kepala-kepala lain sebagainya harus berlaku adil kepada bawahannya atau anak buahnya konon lagi para pemimpin negara terhadap rakyatnya.

Semoga Allah mengampuni kita semua atas kesalahan yang kita lakukan, dan mengirimkan kepada kita bangsa Indonesia ini para pemimpin yang adil dan jujur dan para penegak hukum yang takut kepada azab Allah.

Oleh Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed


Laporan SindoNews, Senin 07 Maret 2025 bahwa Tentara Zionis Israel semkain biadab dalam membantai ummat Islam di Gaza. Ketika warga Gaza terbangun pada Senin 7 April Maret 2025 melihat pemboman dan pembantaian dimulai lagi oleh tentara Zionis.

Lebih dari 400 orang yang terdiri dari wanita dan anak-anak syahid, dan dilaporkan bahwa serangan ini mendapat “lampu Hijau” dari Presiden Amerika, Donald Trump. Gencatan senjata tetap gencatan senjata namun dalam masa gencatan senjata 150 ummat Islam gaza sudah dibantai. Makanya yang namanya Yahudi apalagi Zionis, penuh dengan kebohongan dan dusta karena sifat dasar Yahudi adalah suka mendengar berita bohong, suka makan haram, suka berkhianat, suka menipu dan pura-pura.

Sejak perang Palestina Israel 7 Oktober 2023 hingga kini April 2025 sudah 40 ribu umat Islam Gaza telah syahid dan itu belum belum termasuk harta benda, namun yang paling celaka dunia diam walau Benyamin Netanyahu telah disahkan oleh PBB sebagai penjahat peran dan negara Israel sebagai negara tidak sah secara hukum karena mereka adalah perampas tanah hak milik bangsa Palestina dan pembunuh ummat Islam secara biadab.

Ya Allah, hamba ini sangat dhaif, tidak ada senjata, tidak ada kekuasaan, tidak punya harta yang banyak, dan tidak banyak kawan dan rakan yang sefikrah untuk menolong saudara kami seiman di Gaza yang dibantai oleh drakula Zionis Yahudi, karena itu Wahai Zat Yang Maha Kuasa dan Maha Kuat, tolonglah saudara kami di Palestina, berikan rahmat kepada saudara kami sebagaimana telah Engkau berikan kepada para Ashabul Kahfi, berikan kekuatan kepada mereka sebagaimana Engkau berikan kepada Musa a.s. dalam mengalahkan Firaun laknatullah, berikan kekuatan kepada mereka sebagaimana Engkau berikan nabi-Mu Muhammad saw yang dapat mengalahakan Abu Lahab, Abu Jahal dan para pengikutnya, berikan kesabaran kepada mereka agar dapat melawan musuh-Mu — Yahudi Zionis. Ya Allah Zat Yang Maha Mengetahui siapa-siapa yang membantu dan menyokong Zionis, maka hamba memohon kepada-Mu dengan tulus dan penuh harap, hancurkanlah mereka dan hinakanlah mereka di dunia dan akhirat, walaupun mereka para pemimpin di negeri-negeri Islam. Namun jika mereka mau bertaubat, maka terimalah taubat mereka.

Ya Allah Yang Maha Mendengar, hamba ini tidak sanggup pergi ke Gaza untuk membantu saudara kami, tidak punya minyak yang banyak untuk dikirimkan ke Gaza, dan tidak punya senjata yang canggih untuk dikirim ke sana, karena itu ampunilah dosa hamba ini, dan terimalah doa hamba ini untuk saudara kami di Gaza dan di seluruh dunia agar Engkau menolong mereka. Ya Allah hancurkan tentara-tentara yang membantu Yahudi Zionis, Ya Allah hancurkan para pemimpin yang membiarkan umat Islam dibantai, Ya Allah Yang Maha Kuat dan Maha Melihat penderitaan hamba-Mu, ambillah kekuasaan dari para pemimpin yang bersekongkol dengan Yahudi Zoinis, hinakanlah mereka, hancurkan ekonomi mereka, hancurkan tentara-tentara mereka, kirimknalah burung ababil di Gaza untuk menghancurkan tentara-tentara Zionis dan pendukungnya, berilah peringatan kepada mereka akan azab-Mu yang sangat pedih. Ya Rabb Yang Maha Mengetahui, hamba memohon kepada-Mu agar berkenan menghancurkan negara-negara yang membela Yahudi Zionis dan menolong mereka dan cabutlah kekuasaan yang ada pada mereka, dan gantilah orang-orang yang baik untuk memimpin di bumi ini.
Kekejaman Israel terhadap umat Islam Palestina terhenti sebentar di Jalur Gaza ketika kesepakatan genjatan senjata antara Hamas dan Zionis Israel tahap pertama dua bulan lalu. Namun pada tanggal 17 Maret 2025 malam hari para tentara Zionis kembali membombardir penduduk Gaza yang diantaranya anak-anak dan wanita menjadi korban dan hingga Apil 2025 hampir 40 ribu umat Islam Palestina telah syahid semuanya dan dunia hanya pandai berdiam saja termasuk para pemimpin di negeri-negeri Muslim. Ya Allah Yang Memiliki Kekuasaan, ambillah kekuasaan pada orang-orang yang tidak tidak punya kasih sayang kepada hamba-Mu di Gaza dan dimanapun juga. Ada segelintir hamba-Mu yang dhaif wahai Rabb yang punya Kekuasaan Dunia dan Akhirat, memohon dengan ikhlas berilah kekuasaan kepada orang-orang yang pandai bersyukur dan memperhambakan diri kepada-MU, dan cabutlah kekuasaan dari orang-orang yang sombong, pongah, dan ingkar kepada-Mu, walaupun mereka para pemimpin di negeri muslim. Ya Rabb, hancurkan barisan mereka, cerai-beraikan persatuan mereka, porak-prandakan hati dan pemikiran mereka, turunkan azab kepada mereka.
Efek dari senjata umat Islam (doa dan penuh harap) dari hamba-hamba yang dhaif yang bertebaran di seluruh bumi ini dapat dilihat satu demi satu. Dalam bulan pertengahan April 2025 ada seribu (1000) perajurit dan perwira Israel telah menandatangani surat kepada pemerintah Yahudi Zionis untuk memprotes agar diakhirinya perang di Gaza dan utamakan pembebasan sandera. Bahkan akibat dari surat protes tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, penghisap darah umat Islam, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka semua akan dipecat dari dinas militer karena mereka adalah “kelompok extrimis yang mencoba menghancurkan masyarakat Yahudi dari dalam.” Dan demikian juga pernyataan Kepala Staf militer Israel dan Komandan Angkatan Udara, Tomer Bar untuk memecat mereka semuanya jika tidak menarik balik surat itu. Perihal tersebut juga dperkuat oleh pernyataan Panglima Militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir untuk memecat semua perwira dan perajurit tersebut yang jelas-jelas menunjukkan pembangkangannya terhadap pemimpin tertinggi yaitu Perdana Menteri Netanyahu. Ini sebuah kemenangan bagi ummat Islam karena doa-doa kita diterima Allah agar mereka saling bertentangan sesama sendiri.

Diantara orang-orang yang menanda tangani petisi itu adalah mantan Kepala Staff, Letnan Jenderal (Purn) Halutz, mantan Panglima Angkatan Udara, Mayor Jenderal (purn) Nimrod Sheffer, dan mantan Kepala Otoritas Penerbangan Sipil, Kolonel (purn) Neri Yarkoni dan perajurit-perajurit lainnya. Mudah-mudahan kekacauan dan saling bertengkar antara sesama mereka Allah lanjutkan atas doa-doa para syuhada di Palestina. Sesungguhnya mesin perang Zionis adalah Benjamin Netanyahu yang mendapat sookongan Amerika, maka kalau kita berdoa untuk kehancuran Yahudi Zionis jangan lupa kehacuran Amerika sekaligus presidenya Donald Trump. Karena sumber penyakit ini berasal dari Amerika, jika Amerika tidak mendukung Israel, mungkin satu hari negara Israel tamat.

Karena itu yang mampu mengalahkan Amerika dan Yahudi Zionis dan semua musuh Allah adalah Allah sendiri lewat cara-Nya dan metode-Nya sendiri. Atau orang-orang mukmin yang Allah berikan kekuatan dan keistiqamahan tentang Islam, merekalah yang mampu membunuh semua Yahudi dan musuh-musuh Allah yang lain walau mereka sedikit jumlahnya. Ini merupakan janji Allah terhadap siapa yang sanggup membunuh Dajjal dan penguasa dhalim di akhir zaman.

Kalau kita orang beriman, tidak perlu heran dan bertanya-tanya, diktator Suharto jatuh di tangan mahasiswa, presiden Marcos di Filipina berakhir tahtanya karena janda Benigno Aquino, Keperkasaan Syah Iran (Muhammaed Reza Pahlevi), karena dihantam oleh orang tua berjenggor—Ayatullah Ruhullah Khomeiny, dan juga para pemimpin lainnya di dunia yang melampaui batas.