Archive for month: Desember, 2014

Mereka diprogramkan menjadi kader yang akan membina daerahnya setelah menyelesaikan pendidikan.

Program ini terlaksana atas kerjasama dengan Yayasan Syeikh Eid Qatar, Pesantren Abu Lam U dan Syeikh Abdullah dari Turki serta sejumlah donatur lainnya. Mengingat kondisi muallaf yang sangat memprihatinkan dalam berbagai sisi kehidupan, maka kami mengajak agar hati kita tersentuh untuk mengambil peran masing-masing dalam  rangka kepedulian bagi mereka. Apa yang bisa dan sudah kita lakukan untuk saudara baru kita?

kepada para dermawan dan Donatur yang berminat membantu dapat menghubungi Sekretariat Dewan Da’wah Aceh di Jalan T. Nyak Arief No. 159 Lamgugob-Jeulingke Banda Aceh… Telp. 0651-7406436 Fax (0651) 7551070 email; ddiinad@yahoo.com atau hubungi langsung wakil Koordinator Pembinaan Anak Muallaf, Ruslan Ismail HP. 081263217216, via Rekening Bank Muamalat Indonesia Cabang Banda Aceh Rekening Nomor: 918.1604699 an: hasanuddin yusuf adan QQ DDII – NAD

 

Dalam Rangka melakukan kaderisasi da'i se-Indonesia, Dewan Da'wah Pusat menggelar ToT bagi Du'at se-Indonesia. kegiatan ini berlangsung dari tanggal 16-19 Desember 2014 bertempat di Kompleks Pesantren Kilat Bojong Kerta Bogor, diikuti oleh 52 da'i Dewan Da'wah dari 20 provinsi.

Daurah yang  membedah  tentang bahaya Ghazwul Fikri, Harakatul hadhamah wal irrtidad dan cara mengantisipasinya, dengan tema "Membangun Kewaspadaan Ummat" difasilitasi oleh para pakar di bidang masing-masing seperti Abu dedat dan Insan LS Mongkoginta (Pakar Kristologi), Taufiq Ismail dan Alfian Tanjung (pakar komunis), Adian Husaini dan Adnin Armas (Pakar Sipilis), Hartono Ahmad Jaiz dan Amin Djamlauddin (pakar aliran sesat), Teten Komaruddin (pakar tashawuf), Daud Rasyid (pakar pemikikran Islam), Imam Nasa-iy (pakar dan alumni LDII) dan Farid Okbah (pakar Syi'ah).

Diharapkan setelah mengikuti ToT ini para du'at dapat melakukan hal yang sama di daerah masing-masing, mengingat persoalan ghazwul fikri, harakatul hadhamah wal irtidad saat ini menjadi ancaman bagi ummat Islam Indonesia, terlebih setelah unsur-unsur ini masuk dalam institusi resmi kenegaraan baik di eksekutif dan legislatif dalam berbagai tingkatan.???????????????????????????????