Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh yang merupakan lembaga pendidikan dibawah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia menggelar acara wisuda/tasyakuran angkatan X tahun akademik 2023/2024 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Ahad (18/8/2024).

Direktur ADI Aceh, Dr Abizal Muhammad Yati, Lc, MA dalam sambutanya mengatakan sebanyak 12 wisudawan/wati itu terdiri dari 4 wisudawan dan 8 wisudawati.

Mareka itu berasal dari Subulussalam sebanyak 7 orang, Pulau Banyak Aceh Singkil 1 orang, Aceh Tenggara 1 orang, Aceh Tamiang 1 orang dan dari Riau 2 orang.

Ustaz Abizal juga mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. Ia pun menekankan pentingnya peran dai dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Para dai ini telah dipersiapkan dengan baik, baik dari segi ilmu agama maupun keterampilan dakwah. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga dan menyebarkan akhlak mulia di tengah masyarakat,” ujar Ustaz Abizal.

Menurut Ustaz Abizal, ADI Aceh semakin menunjukkan komitmennya dalam mencetak kader dakwah yang siap berkontribusi di berbagai wilayah, khususnya di perbatasan Aceh. Wisuda ini menjadi bukti nyata bahwa ADI Aceh terus berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan syiar Islam di tengah-tengah masyarakat.

Ia menambahkan para wisudawan ini telah menempuh pendidikan selama 1 tahun di ADI Aceh. Mareka dibekali dengan ilmu syariat, tauhid, teori dakwah dan juga mereka telah melaksankan praktek da’wah lapangan sebulan penuh pada bulan ramadhan lalu.

“Setelah menyelesaikan studinya di ADI Aceh mereka akan melanjutkan program sarjana S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohd. Natsir Jakarta,” kata Ustaz Abizal.

Ia menjelaskan hingga tahun 2024 ini lulusan ADI Aceh sudah berjumlah 132 alumni. Dan kebanyakan mareka itu berasal dari daerah perbatasan dan pedalaman Aceh dan Juga Sumatera Utara.

“Selama belajar mareka tidak dipunggut biaya dan full beasiswa. Nantinya mareka juga akan kembali dan mengabdi di kampung halamannya masing-masing,” kata Ustaz Abizal.

Mahasiswa ADI Aceh saat wisuda/tasyakuran angkatan X tahun akademik 2023/2024 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Ahad (18/8/2024).

Mahasiswa ADI Aceh saat wisuda/tasyakuran angkatan X tahun akademik 2023/2024 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Ahad (18/8/2024).

Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR, MEd juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada ADI Aceh yang konsisten dalam mencetak dai-dai berkualitas.

Mereka diingatkan untuk selalu menjaga integritas dan keikhlasan dalam berdakwah, serta terus memperdalam ilmu agar mampu menjawab tantangan zaman.

“Wisuda ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari pengabdian yang sesungguhnya di tengah-tengah umat. Kami berharap para dai ini dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan berbudaya Islami,” pungkas Muhammad AR.

Wisuda lulusan ADI angkatan X ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Dr. Adian Husaini, MA dan Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah Isamiyah Indonesia Dr. Ujang Habibi, M. Pd.

Pada prosesi wisuda ini juga diselingi penyampaian orasi Ilmiah oleh Dr. Amri Fatmi Anzis, Lc, MA dengan tema Bekal yang harus dimiliki para Dai.


Teks foto
Mahasiswa ADI Aceh saat wisuda/tasyakuran angkatan X tahun akademik 2023/2024 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Minggu (18/8/2024).


Banda Aceh — Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh yang bernaung dibawah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia sebagai lembaga pencetak kader dai Ilallah menggelar acara wisuda/tasyakuran angkatan IX tahun akademik 2022/2023 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa (15/8/2023).

Direkur ADI Aceh Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA menyampaikan jumlah dai dan da’iyah yang diwisuda kali ini sebanyak 23 orang, terdiri dari 7 laki-laki dan 16 orang perempuan.

“Mayoritas mereka berasal dari perbatasan Aceh-Sumatera Utara, diantaranya berasal dari Subulussalam, Pulau Banyak Aceh Singkil, Dairi Sumatera Utara,” kata Ustaz Abizal.

Ia menjelaskan para wisudawan ini telah menempuh pendidikan selama 1 tahun di ADI Aceh. Mareka dibekali dengan ilmu syariat, tauhid, teori dakwah dan juga mereka telah melaksankan praktek da’wah lapangan sebulan penuh pada bulan ramadhan lalu.

“Setelah menyelesaikan studinya di ADI Aceh mereka akan melanjutkan program sarjana S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohd. Natsir Jakarta,” kata Ustaz Abizal.

Ketua Panitia Pelaksana Dr. Ramadon Tosari Fauzi, MA menambahkan wisuda kali ini juga diisi dengan orasi Ilmiah yang disampaikan oleh wakil rektor 1 Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. DR. Agussabti, M. Si.

Selain itu juga diberikan penghargaan kepada wisudawan/wati terbaik dengan beberapa katagori. Untuk katagori IPK tertinggi diberikan kepada Alda Yanti wisudawati asal subulussalam dengan IPK 3,89 dengan yudisium Cumlaude, katagori hafalan Al-Qur’an tertinggi 8 juz diberikan pada Sayyid Sabiq wisudawan asal Banda Aceh dan katagori hafalan 6 juz diberikan kepada Alda Yanti dari Subulussalam.

Wisudawati Daiyah ADI Aceh Angkatan IX

Gambar : Wisudawati Daiyah ADI Aceh Angkatan IX

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Prof. Dr. Muhammad AR, M. Ed menyampaikan dalam sambutannya agar wisudawan/wati yang dikukuhkan hari ini sebagai alumni ADI untuk tidak berhenti sampai disini saja, namun melanjutkan study ke tingkat yang lebih tinggi sampai tingakat S-3.

Ia berharap nantinya setelah selesai pendidikan agar menjalankan tugas dakwah di daerahnya masing-masing.

“Mengingat daerah perbatasan sangat membutuhkan banyak dai dan daiyah. Selain itu disana juga rentan terjadi pendangkalan aqidah dan lemahnya pemahaman dan pengalaman Islam,” ungkap Prof Muhammad AR.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat, Dr. Avid Solihin, MM juga menyampaikan sambutannya secara virtual melalui jaringan zoom.

Ia mengataka kehadiran dai ilallah sangat dibutuhkan untuk di tempatkan di daerah terpencil dan pedalaman, maka kehadiran ADI dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut sehingga dakwah tersampaikan pada setiap ummat.

“Kepada para wisudawan sangat diharapkan untuk benar-benar menyiapkan diri menjadi da’i yang sesugguhnya dengan ilmu keislaman yang luas, mental yang tangguh dan akhalak yang terpuji,” pungkasnya.

Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar SE MSi menyerahkan medali dan piagam kepada pemenang kegiatan ADI Fair 2023 di Pantai Penyu 2, Lhok Nga, Aceh Besar.

Rumpet — Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh yang merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh menggelar ADI Fair tahun 2023 di Kompleks Markas Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Sedangkan untuk pengumuman pemenang dan pembagian hadiahnya berlangsung di Pantai Penyu 2, Lhok Nga, Aceh Besar.

Kegiatan dengan tema “dai kuat pikiran sehat” itu diikuti oleh puluhan peserta putra dan putri. Aneka perlombaan untuk putra diantaranya tahfiz al quran tiga juz, tahfiz hadits, pidato, khutbah jumat, tenis meja dan cerdas cermat.

Sedangkan untuk putri yaitu tahfiz al quran satu dan tiga juz, pidato, cerdas cermat, daur ulang, cooking competition, short movie dan drama kontes.

Direktur ADI Aceh, Dr Abizal M Yati, Lc MA, Selasa (31/1/2023) mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya yang diikuti oleh mahasiswa ADI dengan tujuan utama untuk menggali dan meningkatkan potensi para mahasiswa.

Selain itu untuk mempererat ukhuwah dalam berdakwah guna memaksimalkan peran dai dalam pembinaan ummat.

“Saat ini ummat sangat membutuhkan peran dai dalam pembinaan keimanan dan akidah. Oleh karena itu kehadiran dai di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting dan diperlukan,” kata Abizal.

Ia menambahkan para pemenang ADI Fair itu akan mendapatkan hadiah berupa medali, sertifikat dan bingkisan menarik lainnya sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada para peserta agar senantiasa mengembangkan potensi dan keilmuan mareka.

Sementara itu Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar SE MSi mengatakan dirinya menyambut baik dan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Menurutnya dengan pelaksanaan ADI Fair itu maka para mahasiswa akan dapat menyalurkan bakat minat mereka dan sekaligus dapat mengukur diri sendiri terhadap penyerapan bidang studi dan ilmu yang mereka pelajari selama ini.

“ADI Fair ini merupakan ajang pertunjukan bakat dan kebolehan mahasiswa. Hal ini sangatlah bermanfaat bagi mareka dalam rangka pembentukan skill keilmuan yang selama ini mereka timba dan pelajari dari para ustad-ustad dan pengajar mereka. Sehingga nantinya akan memudahkan mareka ketika berada di lingkungan masyarakat,” kata Zulfikar.

Adapun para pemenangnya sebagai berikut,
Untuk katagori putra, juara I tahfiz al quran tiga juz diraih oleh Sayyid Sabiq, tahfiz hadits oleh Ihsan Fitra, pidato oleh Elvin Hidayat, khutbah jumat oleh Doni Pranata Sitakar, tenis meja oleh Hikmah Pasaribu dan cerdas cermat diraih oleh regu C.

Katagori Putri, juara I tahfiz satu juz diraih oleh khayrani, tahfiz tiga juz oleh Alda Yanti, pidato oleh Fitriani, cerdas cermas oleh kelompok Khatijah, drama kontes oleh kelompok Aisyah, short movie oleh kelompok Fatimah, cooking competition oleh kelompok Khatijah dan daur ulang oleh kelompok Khatijah.

Aceh Besar — Sebanyak 26 mahasantri angkatan ke VIII Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Dakwah Aceh mengikuti tasyakuran dan pengukuhan dalam rangka wisuda tahun akademik 2021/2022 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Sabtu (27/8/2022).

Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR, MEd bersama Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar SE MSi. Didampingi Direktur ADI Aceh, Dr Abizal Muhammmad Yati, Lc MA dan Sekretaris ADI, Hanisullah, MPd beserta para Wakil Direktur ADI lainnya.

“Sebanyak 26 mahasantri yang di wisuda dan dikukuhkan itu terdiri atas 15 laki-laki dan 11 perempuan. Mareka berasal dari Subulussalam sebanyak 7 wisudawan, Aceh Singkil 12 wisudawan, Aceh Selatan 2 wisudawan, Aceh Barat Daya 1 wisudawan, Bireun 1 wisudawan, Bener Meriah 1 wisudawan, Aceh Timur 1 wisudawan, dan Dairi Sumatra Utara 1 wisudawan,” kata Direktur ADI Aceh Dr Abizal Muhammad Yati lc, MA.

Abizal menjelaskan seluruh mahasantri tersebut usai diwisuda dan dikukuhkan akan melanjutkan kuliah S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir di Jakarta. Mareka direncanakan berangkat pada tanggal 3 September 2022.

“Kita berharap mereka dapat menyelesaikan studinya tepat waktu dan menjadi kader da’i/daiyah yang siap menjalankan misi dakwah di kampung mereka masing-masing di wilayah perbatasan dan pedalaman Aceh,” kata Abizal.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR, M.Ed menyampaikan bahwa saat ini Aceh kekurangan tenaga dai yang siap bertugas di pedalaman dan perbatasan Aceh. Juga kekurangan dai yang siap dengan segala tantangan dan resiko.

“Padahal di Aceh banyak Perguruan Tinggi Islam dan lembaga-lembaga pendidikan Islam. Namun belum mampu melahirkan kader dai Ilallah yang ikhlas dalam menyebarkan misi dakwah Rasulullah di pedalaman dan perbatasan Aceh,” kata Prof Muhammad AR.

Menurutnya saat ini di pedalaman dan perbatasan Aceh sangat dibutuhkan para dai yang bisa mengajarkan ilmu agama, mengajarkan Al-Qur’an, membimbing anak-anak dan generasi muda serta menuntun mereka menuju jalan kebaikan.

“Semoga para kader dakwah yang di tempa ADI Aceh dan STID Mohammad Natsir, akan menjawab tantangan tersebut. Dan mareka akan berada di garda terdepan dalam menjaga akidah ummat di daerah perbatasan dan pedalama Aceh,” jelas Prof Muhammad AR.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Zawiyah Cotkala Langsa, Prof Dr Iskandar Budiman, MCL dengan tema “menyiapkan kader dai Ilallah dalam rangka membangun dan selamatkan Indoensia. dengan dakwah”.

Panitia pembangunan Asrama Putri Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh terus melakukan penggalangan dana untuk penyelesaian pembangunan Asrama dan Pemasangan shelter ruang belajar ADI Putri Dewan Dakwah Aceh.

MOHON BANTUAN WAQAF/INFAQ/SHADAQAH UNTUK PENYELESAIAN
ASRAMA DAN PEMASANGAN SHELTER RUANG BELAJAR ADI PUTRI
DEWAN DAKWAH ACEH

Rincian Kebutuhan Dana Untuk Tahap III sebesar:
1. Finishing Pagar Rp. 12.000.000,-
2. Lantai Asrama Rp. 17.000.000,-
3. Pengecatan Rp. 11.000.000,-
4. Ongkos Bongkar pasang Shelter Rp. 20.000.000,-
5. Kebutuhan lengkap Material Rp. 30.000.000,-
6. Tutup Utang Tahap sebelumnya Rp. 35.000.000,-
Total : Rp. 125.000.000.- (Seratus Dua Puluh Lima Juta)

Terkumpul Sementara : Rp. 79.193.000,-
Sisa Kebutuhan : Rp. 45.807.000,-

Bagi yang ingin berinfaq, berwaqaf, bershadaqah, bisa langsung menghubungi Ust Suwardi (0852-6052-9676).

Aceh Besar, — Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh yang merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh menggelar tasyakuran dan pengukuhan kepada 11 mahasiswa angkatan ketujuh tahun akademik 2020/2021 di Komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Sabtu (21/8/2020).

Mareka berasal dari subulussalam sebanyak 7 orang, Aceh Singkil, Lhokseumawe, Abdya dan Banda Aceh, masing-masing 1 orang. Dari jumlah tersebut 2 diantaranya berpredikat “cumlaude” yaitu atas nama Abdullah dari Subulussalam dan Chalisul Abrar MZ dari Banda Aceh sedangkan 9 lainnya berpredikat “baik”.

Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Sekretaris Umum Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar, SE MSi yang didampingi Direktur ADI Aceh Dr Abizal M Yati, Lc MA beserta para Wakil Direktur ADI lainnya.

Tasyakuran dan pengukuhan itu juga diisi dengan orasi ilmiah oleh Wakil Rektor UIN AR Raniry, Dr Syabuddin Gade, M.Ag dengan judul “Kaderisasi Dai Dalam Rangka Mempersipakan Generasi Indonesia Yang Bermartabat”.

Ketua Panitia yang juga Wakil Ketua Dewan Dakwah Aceh, Dr Rahmadon Tosari Fauzi, MEd dalam laporannya mengatakan acara tersebut dilaksanakan dengan menerapkan prokes yang ketat di mana semua undangan diminta untuk melaksanakan 5 M.

Turut dihadiri oleh perwakilan orang tua mahasiswa, pengurus Dewan Dakwah Aceh, perwakilan Forum Dakwah Perbatasan dan juga Anggota DPD RI Syeh Fadhil Rahmi.

“Dalam kesempatan itu juga diresmikan asrama ADI Putri Aceh oleh Wakil Ketua STID Mohamad Natsir Bidang Pendidikan, Ustadz Dr Dwi Budiman, M.Pd. Semoga dengan hadirnya ADI Putri Aceh akan semakin bertambah kader dakwah,” kata Rahmadon.

Sementara itu Direktur ADI Aceh Dr Abizal M Yati, Lc MA menyampaikan lulusan ADI Aceh dari tahun pertama yaitu 2014 hingga 2021 berjumlah 83 orang. Sebanyak 63 orang diantaranya melanjutkan kuliah ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohd. Nastir Jakarta dan sebanyak 21 orang telah menyelesaikan program S1 nya.

Baca Juga:  MPU Aceh Kembali Ajak Masyarakat Proaktif Ikut Vaksinasi Covid-19

“Mereka saat ini sedang berdakwah dan tersebar di pedalaman dan pelosok nusantara, diantaranya di daerah Palembang, Sulawesi Selatan, Riau, Kabanjahe Sumut, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dan daerah lainnya. Semoga kehadiran mareka menjadi pelita bagi masyarakat ditengah kegelapan yang sedang melanda,” kata Abizal.

BANDA ACEH – Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Dakwah Aceh menggelar tasyakuran dan pengukuhan kepada 12 mahasiswa angkatan kelima tahun akademik 2019/2020 di Komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet,Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Selasa (18/8).

Mareka yang dikukuhkan berasal dari Aceh Singkil sebanyak empat orang, Subulussalam enam orang dan Aceh Selatan dua orang. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan, MCL MA yang didampingi Direktur ADI Aceh, Assoc. Prof. Dr. Muhammad AR MEd dan Sekretaris ADI, Dr Abizal M Yati, Lc MA beserta para Wakil Direktur ADI lainnya.

Pengukuhan itu juga diisi dengan orasi ilmiah oleh Dosen UIN AR Raniry, Dr Jauhari Hasan, MSi dengan judul “Peran Dai Dalam Menjawab Tantangan Dakwah Pada Masa Pendemi Covid-19”.

Ketua Panitia yang juga Wakil Direktur II ADI Aceh, Zulfikar Tijue SE mengatakan, ADI Aceh sudah berjalan selama enam tahun dan telah melahirkan 63 alumni. Setelah selesai di ADI Aceh, mereka akan melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohd. Natsir di Jakarta.

“Sebanyak 3 mahasiswa Alumni ADI Aceh telah menyelesaikan program S1nya di STID Mohd. Natsir. Dan saat ini ketiganya sedang melakukan pengabdian di Aceh dan luar Aceh,” kata Zulfikar.

Direktur ADI Aceh, Assoc Prof Dr Muhammad AR MEd mengatakan, lahirnya ADI Aceh dikarenakan adanya kerisauan ketika melihat kondisi umat terutama di daerah pedalaman dan perbatasan Aceh yang sudah lalai dari kewajiban yang diperintahkan kepadanya. Ia juga berpesan nantinya setelah menyelesaikan kuliahnya agar pulang kembali ke kampung asalnya untuk membantu masyarakat di sana.

“Kepada para lulusan kami sangat berharap agar dapat menjadi pembela akidah. Selain itu juga mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di tengah-tengah masyarakat,” tegas Muhamad AR. Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA dalam sambutannya mengajak semuanya untuk bersatu padu demi kejayaan Islam dan bangsa Islam. “Islam tidak pernah memberi peluang untuk berpecah belah dan bercerai berai. Islam senantiasa bersatu padu antar sesama,” Kata Tgk Hasanuddin.

Kepada para lulusan ia berpesan untuk menjaga tiga perkara agar selamat di dunia dan akhirat. Diantaranya adalah menjaga akidah islamiyah, menjaga syariah dan menjaga ukhuwah. “Mari bergabung dengan gerakan dakwah untuk menghalangi gerakan lainnya. Semoga saja usaha kita bersama untuk kemajuan dan kejayaan islam serta agar Aceh terlepas dari ideologi lain, dimudahkan urusannya,” jelas Tgk Hasanuddin.

Acara itu ditutup dengan sambutan secara jarak jauh melalui teleconference oleh pimpinan Dewan Dakwah Pusat yang diwakili oleh Ketua Bidang Pendidikan, Dr Imam Zamroji, MA. Ia meminta alumni ADI untuk menjadikan kerja dakwah sebagai profesi utama. Adapun profesi lainnya haruslah dalam dan untuk rangka dakwah.

“Selain itu Dewan Dakwah Pusat juga berharap agar Dewan Dakwah Aceh dapat terus meningkatkan kuantitas dam kualitas kader dari alumni ADI. Sehingga suatu saat dapat ditingkatkan status kelembagaannya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID),” tutup Imam Zamroji.

Dalam kegiatan tersebut juga ditetapkan lulusan terbaik ADI Aceh tahun akademik 2019/2020, yaitu Jamluddin dari Aceh Selatan. Kepadanya diberikan penghargaan yang diserahkan oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA.(*)

 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Akademi Dakwah Indonesia Kukuhkan 12 Lulusan, https://aceh.tribunnews.com/2020/08/18/akademi-dakwah-indonesiakukuhkan-12-lulusan?page=2.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Taufik Hidayat

Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh kembali mengirimkan 22 mahasiswa terbaiknya yang tergabung dalam Kafilah Dakwah Ramadhan ke daerah-daerah perbatasan dan pedalaman Aceh.

Daerah tersebut diantaranya mencakup Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara dan Simeulue.

Tujuan pengiriman mahasiswa binaan Dewan Dakwah Aceh pada kegiatan bertema “da’i menyapa perbatasan dan pedalaman Aceh” ini adalah untuk berdakwah dan menghidupkan Ramadhan di daerah-daerah yang masyarakatnya kurang mendapatkan dakwah dan pemahaman keislaman.

“selama Ramadhan, di daerah tersebut mareka akan mengisinya dengan berbagai kegiatan. Diantaranya menjadi Imam shalat taraweh, khutbah jum’at, ceramah Ramadhan, pelatihan TPA, pesantren kilat dan tahsin al qur’an,”kata Direktur ADI Aceh Dr Muhamamd AR MEd, Rabu (16/5/2018)

Dosen UIN Ar-Raniry ini menjelaskan dai-dai yang dikirim ke perbatasan merupakan mahasiswa yang juga berasal dari daerah tersebut. Sehingga nantinya diharapkan setelah mareka selesai pendidikannya akan kembali untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dan kontinue kepada masyarakat tempatan.

“usai menyelesaikan pendidikan S1 dan S2, mareka akan kembali ke daerah asalnya itu untuk mengabdi dan berkhitmad kepada daerahnya. Sebab jika hanya mengandalkan dai dari luar daerah, maka tidak akan dapat banyak memberikan kontribusi dikarenakan jarak tempuh yang jauh,” jelas Dr Muhamamad.

Ia juga menambahkan sebelumnya para mahasiswa itu telah mengikuti pembekalan di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Ketua Panitia M Reza Adlani, S.Sos mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk melatih kemampuan dan mengaplikasikan ilmu yg sudah mareka dapatkan selama belajar di ADI Aceh.

“karena pada hakikatnya ilmu tidak akan bermanfaat bila tidak disampaikan dan dipraktekan langsung di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengkader par dai dari daerah tersebut untuk kelanjutan dakwah dimasa yang akan datang,”kata Reza.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA sangat mendukung dan mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut.

Menurutnya ini merupakan bentuk partisipasi dan keseriusan serta komitmen Dewan Dakwah Aceh dalam membantu pemerintah untuk mengawal daerah-daerah di perbatasan dan pedalaman Aceh dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dewan Dakwah Aceh sangat siap dan akan senantiasa bersama pemerintah Aceh untuk berdakwah di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh itu yang juga merupakan daerah rawan aqidah. Tentunya diperlukan juga kerjasama dari semua pihak terutama pemerintah Aceh untuk mengawalnya,”tutup Tgk Hasanuddin.

Akademi Dakwah Indonesia (ADI) yang merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh mengirimkan 20 mahasiswanya yang tergabung dalam Kafilah Dakwah Ramadhan ke daerah-daerah perbatasan dan pedalaman Aceh. Daerah tersebut mencakup Subulussalam, Singkil, Gayo Lues, Simeulue, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang.

Selama Ramadhan mareka akan mengisi dengan berbagai kegiatan. Diantaranya menjadi imam shalat tarawih, khutbah jum’at, ceramah Ramadhan, pelatihan TPA, pesantren kilat, dan tahsin al qur’an.

“Alhamdulillah, ini kali ke tiga ADI Dewan Dakwah Aceh mengirimkan Kafilah Dakwah Ramadhan ke daerah perbatasan dan pedalaman Aceh. Di daerah perbatasan dan pedalaman tersebut biasanya jarang mendapatkan sentuhan dakwah. Dan kita berharap dengan hadirnya mahasiswa ADI ini akan menambah semangat masyarakat di situ dalam beribadah di bulan suci Ramadhan,” kata Direktur ADI Dr Muhammmad AR MEd saat memberikan sambutan pada acara pelepasan Kafilah Dakwah Ramadhan 1438 H di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Kamis (25/05).

Ia menambahkan kegiatan bertema “Da’i Menyapa Perbatasan dan Pedalaman Aceh” ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa ADI dengan terjun dan berinteraksi langsung bersama masyarakat di pelosok daerah selama Ramadhan.

Dengan demikian mareka akan mengetahui praktek dakwah di lapangan. Dan kegiatan ini juga akan mendapatkan penilaiaan tersendiri, karena bagian dari kurikulum yang ada di ADI.

“Jangan takut dengan tantangan karena hidup adalah perjuangan. Berdakwah itu mengembangkan tugas nabi. Dan yang terpenting adalah mampu menghadirkan Ramadhan ke dalam hati masyarakat,” pesan Dr Muhammad.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh sangat mendukung dan mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Menurutnya ini merupakan bentuk partisipasi dan keseriusan serta komitmen Dewan Dakwah Aceh dalam membantu pemerintah untuk mengawal daerah perbatasan dan pedalaman Aceh dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dewan Dakwah Aceh sangat siap dan akan senantiasa bersama pemerintah Aceh untuk berdakwah di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh itu. Sebab di situ merupakan daerah rawan aqidah. Tentunya diperlukan kerjasama semua pihak terutama pemerintah Aceh untuk mengawalnya,” kata Tgk Hasanuddin. *