Archive for category: Berita Nasional


Oleh : Prof. Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA (Ketua Majlis Syura Dewan Dakwah Aceh & Dosen Siyasah UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

MUQADDIMAH

Dua stressing paling mendasar dalam judul ini adalah; bentuk pemerintahan yang dibangun Jokowi dialihkan dari konsep demokrasi kepada praktik monarkhi dan model monarkhi yang dibangun tersebut kini sedang berada di simpang jalan. Sebahagian orang menafsirkan pembangunan model monarkhi tersebut sebagai politik dinasti yang memberikan dan mengutamakan jabatan-jabatan utama kepada anggota keluarganya seperti anak, menantu, ipar, kawan dekat dan seumpamanya. Praktik ala monarkhi tersebut selain tidak selaras dengan tuntutan zaman hari ini juga menyimpang dari konstitusi.

Karena konstitusi itu menjadi dasar dan sumber hukum paling utama dalam sesuatu negara maka siapa saja yang melanggarnya akan menerima ganjaran yang fatal baik selama masih berkuasa atau ketika sudah tidak lagi berkuasa. Konsekwensi tersebut sering terlupakan oleh seseorang yang sedang mabuk kekuasaan sehingga dia lupa diri untuk menegakkan aturan konstitusi, termasuklah apa yang sedang terjadi terhadap  seorang Jokowi hari ini. Akibat dari lupa diri tersebut ia akan berhadapan dengan kondisi yang sangat merisaukan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kerisauan tersebut boleh saja berada pada dua sisi kemungkinan; kemungkinan pertama, kalau Jokowi berhasil menurunkan dan mempertahankan sistem monarkhi melalui politik dinasti maka negara akan terjual, rakyat dan bangsa akan teraniaya dan terhina. Prediksi ini didukung oleh sepak terjang Jokowi selama ini yang dengan jelas dan terang menghadirkan rakyat negara Tiongkok secara beramai-ramai kesini sehingga sektor industri dan perekonomian dikuasai mereka. Sementara rakyat tempatan banyak yang tidak punya kerja, kalaupun bekerja hanya sebagai satpam atau pekerja untuk kaum pendatang sahaja.

Kemungkinan kedua; politik dinasti dan sistem monarkhi yang dibangun Jokowi akan menelan dan memakan Jokowi sendiri bersama dengan anggota keluarganya semua yang selama ini terkesan brutal terhadap rakyat dan bangsa. Kalau kemungkinan ini yang terjadi maka ia didukung oleh bukti-bukti yang sedang berkembang sa’at ini, rakyat dari berbagai komponen dengan terang-terangan menabuh gendang pemakzulan Jokowi, ada petisi 100 yang sedang bekerja keras untuk memakzulkannya, ada pula pihak pakar hukum yang menggugat ijazah palsu Jokowi dan ada para penggugat sikap berat sebelah KPU yang meloloskan cawapres belum cukup usia sesuai ketentuan konstitusi dan perundangan negara. Semua itu akan bermuara kepada huru hara pada suatu masa, tinggal kita tunggu saja kapan masa itu tiba, berpandulah kepada pengalaman Filipina terhadap Ferdinan Marcos, Iran terhadap Syah Reza Pahlevi, Rumania terhadap Nicolae Ceaușescu, Yaman terhadap Ali Abdullah Saleh dan sebagainya.

KERAJAAN JOKOWI

Kerajaan yang dibangun oleh Jokowi tersebut betul-betul bercorak monarkhis dari sudut pandang praktis. Minimal ada dua ciri monarkhi yang terdapat dalam sistem pemerintahan yang dibangun Jokowi tersebut; pertama, Jokowi menempatkan orang-orang dekatnya pada posisi-posisi strategis dalam negara sehingga orang yang ditempatkan tersebut mau membelanya habis-habisan termasuk mendobrak konstitusi; yang kedua Jokowi mengkondisikan suasana dalam Pilkada agar anak dan menantunya menang jadi kepala daerah seperti di Solo dan Kota Medan serta telah lama mempersiapkan jatah ketua umum sebuah partai untuk puteranya juga sebagai senjata politik monarkhis.

Selain membangun sistem pemerintahan monarkhis Jokowi juga telah berhasil membangun sistem pemerintahan Komunis dengan menjerat sejumlah ketua partai politik dan menjebak sejumlah tokoh dengan rekayasa korupsi sehingga mereka yang terjebak tidak boleh tidak melainkan harus ikut dan tunduk patuh kepada perintah Jokowi. Banyak ketua partai dan tokoh masyarakat yang dengan ikhlas rela menjadi jongos Jokowi dengan menggadai marwah, digniti dan harga diri. Yang paling parah kondisi semisal  ini terjadi terhadap tokoh-tokoh muslim yang berpendidikan tinggi sehingga berpengaruh prilaku jongos tersebut terhadap mayoritas rakyat dalam negara.

Satu hal yang sangat menyedihkan ummat Islam yang mayoritas di Indonesia dilakukan Jokowi adalah; Ketika dia maju menjadi calon Walikota Solo berpasangan dengan non muslim, Ketika maju menjadi calon gubernur DKI juga berpasangan dengan non muslim radikalis dan Ketika maju menjadi calon presiden memilih orang-orang lembut sebagai calon wakilnya untuk memudahkan ia berbuat sesukanya. Hasil dari itu semua selama dua periode manjadi presiden RI, Jokowi menempatkan banyak non muslim pada deretan Menteri, badan dan Lembaga-lembaga tertentu, kalaupun muslim yang diberi posisi tapi muslim itu yang lebih dekat kepada pemahaman sekuler, liberal dan plural sehingga kebijakan yang diambil cenderung tidak menguntungkan banyak kepentingan mayoritas muslim.

Sementara praktik politik dinasti yang dilakoni Jokowi sudah jelas sekali bertentangan dengan konstitusi seperti mengkondisikan Mahkamah Konstitusi yang diketuai adik iparnya Anwar Usman untuk mengesahkan puteranya yang belum cukup umur menjadi calon wakil presiden, melakukan cawe-cawe untuk kepentingan capres/cawapres, membagi-bagikan bansos dari kas negara untuk kepentingan capres/cawapres yang didukungnya, menempelkan gambar capres/cawapres pada beras, mireng yang dibagikan kepada masyarakat sebagai bantuan sosial dari negara dan banyak pelanggaran lainnya.

Perombakan dan pewujudan undang-undang negara untuk kepentingan kaum nasionalis-sekularis-komunis yang dilakukan Jokowi seperti Omnibus Law, RUU.HIP, UU.IKN, UU penunjukan gubernur oleh presiden sangat melukai hati anak bangsa Islam di negeri ini. Semua itu terjadi atas keinginan nafsu seorang panglima politik dinasti yang bernama Jokowi karena seorang kepala negara itu berfungsi sebagai panglima tertinggi dalam sesuatu negara. Ketika panglima tertinggi bertitah maka semua panglima lainnya harus ikut dan tunduk patuh kepadanya, itulah yang sedang terjadi di negara RI hari ini.

Dengan dua model pembangunan sistem kerajaan plus satu sistem komunis tersebut Jokowi berada di atas angin seperti lelayang yang sedang dihembus angin kencang. Semua orang tau kalau lelayang itu bisa terbang karena ada angin yang menghembusnya secara kencang. Demikian juga hampir semua penghuni negeri ini tau kalau Jokowi bisa bertahan karena ada dalang-dalang yang menopangnya sehingga ia bisa bertahan di posisi jabatan. Namun demikian janganlah kita lupa baik angin maupun dalang-dalang itu ada masanya menantang dan ada masanya tumbang,

Ketika arah angin berputar yang berlawanan dari sebelumnya maka lelayang yang tadinya naik kencang keatas awan akan segera tumbang, atau ketika angin sudah tidak lagi berhembus maka sulit lelayang itu dipertahankan harus tetap terbang. Demikian juga dengan posisi para dalang yang hanya mau bertahan manaka masih mendapatkan materi dari sang tuan dan masih memungkinkan dipertahankan karena belum ada tantangan yang membahayakan. Ketika tantangan demi tantangan itu datang menerpa sang majikan maka seorang demi seorang para dalang akan meninggalkan landasan termasuklah para buzzer yang selama itu bekerja habis-habisan atas dasar bayaran. Suasana seperti itu sudah sangat dekat sekali dan sedang menghinggapi sang raja politik dinasti.

DI SIMPANG JALAN

Perumpamaan simpang jalan itu ada empat cabang dan seseorang sedang berjalan dari satu arah menuju simpang, maka ia dihadapkan kepada tiga pilihan; ia berjalan lurus menuju kedepan, berbelok kekiri atau berbelok kekanan. Dalam filosofi kehidupan seseorang insan menuju jalan lempang itu bermakna ia masih bisa berkegiatan yang selama ini dilakukan, kalau ia memilih jalan kekanan berarti itu berusaha hendak menemui syurga tuhan karena itu menjadi sasaran dalam kehidupan, tetapi kalau dia berbelok kekiri mengandung makna ia sedang menambah permasalahan dalam kehidupan yang berakhir dengan tenggelam dalam neraka jahannam.

Walaubagaimanapun, Al-Qur’an hanya menawarkan dua pilihan, kiri dan kanan dan tidak ada jalan lempang dalam kasus penerusan dosa bagi seseorang, boleh jadi arah lempang itu tidak akan berkesudahan seperti orang-orang yang haus jabatan. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (Al-Balad; 17-20)

Adapun Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 153 yang artinya: dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. Kandungan tafsir ayat ini menegaskan bahwa Islam itu jalan yang lurus maka Allah perintahkan hambanya untuk senantiasa berada dalam Islam dan jangan bercerai berai. Adapun ayat enam dalam surat Al-Fatihan: Tunjukilah daku jalan yang lurus, merupakan do’a yang meminta Allah tetap menetapkan hambanya dalam iman dan Islam sebagai jalan yang lurus.

Cukup sangat jelas pembagian jalan dalam Al-Qur’an yang hanya memiliki dua pilihan; kiri dan kanan dan tidak ada jalan lempang karena jalan lempang itu tidak berkesudahan melainkan berhadapan dengan kehancuran. Manakala seseorang terus memaksa diri untuk menelusuri jalan lempang untuk terus berbuat kesalahan bermakna ianya sedang mempertahankan sebuah kekuasaan dengan menghalalkan segala cara sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para diktator di dunia. Sejarah telah mengingatkan kita dengan kisah Namrut di Babilonia yang tidak terkalahkan tetapi Allah kirim seorang hamba dha’ifnya bernama Ibrahim yang mampu menghancurkannya, kisah Fir’aun di Mesir yang berkuasa bukan hanya sebagai seorang raja melainkan menobatkan diri sebagai tuhan dan tidak ada yang mampu menantang, tetapi ketika Allah utuskan seorang Musa lemah kekuasaan tetapi kuat imannya mampu melenyapkan kekuasaan Fir’aun di sana, kisah Syah Reza Pahlevi di Iran yang tidak mampu diturunkan dari jabatan kekuasaan oleh rakyatnya, tau-tau ia diturunkan oleh seorang tua renta bernama Khumaini, kisah Ferdinan Marcos di Filipina yang terus memilih jalan lempang tidak mau turun dari jabatan dan tidak mau membelok kekanan, akhirnya seorang janda Bernama Corazon (Qory) Aquino yang mengakhiri kekuasaannya, kisah Nicolae Ceaușescu yang berusaha keras tetap menjadi penguasa di Rumania dan tidak ada pihak yang mampu mengalahkannya, akhirnya para polisi dan tantara yang sebelumnya sangat loyal kepadanya, merekalah yang mengeksekusinya Bersama isterinya Elena.

Di Indonesia ada Soekarno yang gagah berani dan pandai mengsunglap pemikiran tokoh-tokoh muslim sehingga diangkat menjadi presiden seumur hidup, partai yang tidak disukainya seperti Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) dimakamkan hidup-hidup, terkesan tidak ada yang mampu menurunkannya dari kursi presiden pertama Indonesia, tetapi akhirnya hasil karyanya sendiri yang membuat dia hilang kursi presiden. Soeharto yang terkenal dengan manajemen militernya sulit diprediksi akan jatuh dari kursi presiden, sejumlah jenderal berupaya menurunkannya tetapi selalu gagal, namun akhirnya ia tumbang oleh kerja kikhlas anak-anak mahasiswa. Demikianlah kisah-kisah masa lalu yang terus akan terjadi di masa depan terhadap rezim yang berbeda dan tempat yang beragam, lalu bagaimana dengan rezim Jokowi yang sedang nyenyak dengan politik dinasti? Insya Allah sebentar lagi ada jalan keluarnya

Konsep Al-Quran tentang simpang jalan hanya ada tiga cabang manakala kita artikan seseorang sedang berjalan kearah simpang, dia akan berhadapan dengan simpang kiri dan simpang kanan dari arah yang ia lalui. Oleh Al-Qur’an menyebutnya ashhabul yamin (golongan kanan) dan ashhabusy syimal (golongan kiri). Lalu dalam posisi upaya Jokowi menghadirkan sistem monarkhi melalui politik dinasti, kemanakah arah yang mau dituju? Dan dari manakah ia berlalu? Akankah ia berlalu dari satu arah jalan menuju simpang empat atau menuju simpang tiga? Kalau jawabannya ia sedang melalui simpang empat maka ia mempunyai tiga pilihan dan tentunya dia tidak akan memilih dan membelok kekiri atau kekanan melainkan terus berlalu melewati jalan lurus menuju titik tujuan yang bernama singgasana monarkhi yang ditempuh melalui jalur politik dinasti.

Sebaliknya apabila ia sedang berada di simpang tiga maka ia tidak punya jalan tengah dan tidak punya jalan lain selain belok kiri atau belok kanan. Ketika kita padankan arah kepemimpinannya dengan arah konstitusi negara Indonesia maka posisi Jokowi sa’at ini sedang berada di simpang tiga yang mengharuskan dia memilih salah satu di anntara dua; kiri atau kanan. Dalam prediksi tokoh bangsa hari ini Jokowi enggan memilih simpang kanan dan senang menuju simpang kiri. Kalau benar Analisa ini berarti kita tunggu waktu saja ia akan menambah deretan penguasa yang telah mendahuluinya untuk ia ikuti dan rasakan sebagaimana yang telah mereka rasakan, baik kasus-kasus di Indonesia maupuun yang di luar negeri.

Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (Al-Balad; 17-20)

Karya kecil ini coba mengarahkan para penguasa untuk menjadi golongan kanan melalui kalam-kalam dakwah sebagai peninggalan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, dengan harapan yang merasa telah menyimpang kekiri segeralah berbelok kekanan. Yang sedang nyenyak melewati jalan lurus harus sadar bahwa jalan lurus itu akan menemui titik buntu, manakala terperogok di titik buntu maka sulit bagi dirinya untuk balik kebelakang mencari jalan menuju arah kanan. Untuk itu dari sekarang sebelum terlalu terlambat segeralah berbelok kekanan dan jangan mengikuti arahan dan tuntutan para dalang. Yakinilah para dalang tetap merapat manakala ia masih dapat syafa’at, tetapi Ketika mereka merasa jenuh apalagi tidak mendapat syafa’at maka mereka akan lari dari lapangan perjuangan. Wallahu a’lam…

Ketua Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh, Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA resmi ditetapkan sebagai Profesor/Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Siyasah pada Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

Penetapan itu berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia Nomor: 125855/B.II/3/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen, yang ditandatangani oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, tanggal 29 Desember 2023 di Jakarta.

Adapun penyerahan KMA tersebut berlangsung di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Lt 4, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada hari Sabtu, 3 Februari 2023, yang diserahkan langsung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Ali Ramdhani.

“Alhamdulillah, keluarga besar Dewan Dakwah Aceh sangat bersyukur dan mengapresiasi atas penetapan gelar profesor tersebut,” kata Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar SE MSi, Senin (05/02/2024).

Ia berharap ilmu yang selama ini diajarkan itu dapat bermanfaat dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

“Semoga menjadi kontributor yang berpengaruh dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan masyarakat serta pengembangan kebijakan pada program pendidikan di tingkat institusional,” ujara Zulfikar.

Sementara itu Prof Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan koleganya di UIN Ar-Raniry, termasuk jajaran pimpinan di lembaga tersebut. Selain itu juga kepada keluarga besar Dewan Dakwah Aceh selama ini menjadi tempat pengabdiannya yang kedua setelah UIN Ar Raniry.

Yang teristimewa perolehan ini dipersembahkan juga kepada seorang Ummi yang telah membesarkan, mendidik dan membinanya sebagai anak yatim sehingga bergelar Professor.

“Alhamdulillah, semoga capaian ini memberi manfaat untuk agama, lembaga dan masyarakat,” kata Tgk Hasanuddin.

Tgk Hasanuddin Yusuf Adan lahir di Meunasah Jumfhoih, Adan, Kecamatan Mutiara (sekarang Mutiara Timur), Kabupaten Pidie pada tanggal 19 Juli 1962. Ia meraih gelar Master of Comparative Law (MCL), Kulliyyah of Laws di Internasional Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia tamat 1998 dan Master of Art (MA) Jabatan Siasah Syar’iyah, Fakulti Syari’ah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, tamat tahun 2000 serta Doktor Filsafat Pada Universiti Malaysia Sabah (UMS) Kota Kinabalu, Malaysia.


Caption Foto
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Ali Ramdhani menyerahkan KMA Profesor/Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Siyasah kepada Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Lt 4, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.


Jakarta — Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyerahkan bantuan senilai dua miliar rupiah untuk masyarakat Palestina. Bantuan DDII itu disalurkan melalui lembaga kemanusiaan Hayir Kapilari dan Ghirass, pada Sabtu (11/11), di kantor pusat Gedung Menara Dakwah Lantai 8, Senen, Jakarta Pusat.

Acara penyerahan bantuan ini bersamaan dengan Rapat Kerja Pengurus DDII Masa Khidmat 2020-2025, dalam rangka penyusunan program kerja atau rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT) Tahun 2024, yang telah berlangsung sejak Jum’at (10/11). Rapat kerja ini dihadiri oleh seluruh pengurus DDII pusat.

Adian Husaini, selaku ketua umum DDII menyerahkan secara simbolis bantuan darurat kemanusian (emergency) senilai satu miliar rupiah kepada syeh Abdullah Sultan mewakili tim kemanusiaan Ghiras. Lalu, satu miliar lagi untuk pembangunan Ma’had Al Qur’an dan Sekolah Kejuruan di Gaza, Palestina, kepada Syeh Abu Iyyash mewakili mitra tim kemanusiaan dari Ghiras. Lembaga kemanusiaan Hayir Kapilari (Turki) dan Ghiras (Lebanon) merupakan lembaga professional yang sudah bekerjasama dengan DDII dan memiliki program aksi bantuan langsung ke Palestina.

“Eskalasi serangan dan kejahatan zionis Yahudi semakin menjadi dan terus melanggar hukum perang. Ini adalah yang terburuk dan sudah di luar batas kemanusiaan. Bantuan emergency dan pembangunan tempat pendidikan bagi mereka sangat penting untuk membantu mereka bertahan hidup dan kebaikan masa depan mereka,” kata Adian Husaini.

DDII bersama pemerintah Indonesia, MUI, dan seluruh Ormas Islam mengutuk keras serangan Israel yang sangat kejam, melanggar hukum perang, dan merupakan kejahatan kemanusiaan serta pemusnahan bangsa Palestina (genosida).

Bantuan merupakan wujud keberpihakan DDII bersama para donatur untuk selalu bersama Palestina dan mendukung penuh terwujudnya kemerdekaan Palestina.

“Kami tahu betapa Indonesia peduli dengan Palestina, merasakan sakitnya orang Palestina. Masyarakat Palestina sudah banyak kehilangan kelayakan hidup mereka dengan dihancurkannya tempat tinggal mereka dan berbagai fasilitas umum, seperti masjid, rumah sakit, diputusnya aliran listrik dan pasokan bahan bakar. Bahkan tempat pengungsian pun turut jadi sasaran sehingga tiada tempat aman bagi mereka,” cerita Iyyash dalam Bahasa Inggris.

Bantuan kemanusiaan sedekah dari para donatur masyarakat Indonesia ini dihimpun oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah yang terus berkomitmen untuk menyalurkan program-programnya untuk mendukung dakwah dan terwujudnya kesejahteraan umat, baik di Indonesia maupun di berbagai bagian dunia lain, melalui zakat, infak, dan sedekah. Laznas DDII secara resmi telah mendapat izin dari Kementerian Agama RI.

“Kami terus mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya untuk membangun kesejahteraan umat dan membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina,” kata Tjaturadi, Direktur Eksekutif Laznas Dewan Dakwah.

MUI juga telah mengeluarkan fatwa yang mengimbau masyarakat Indonesia memberikan sumbangan dan dukungan penuh kepada perjuangan rakyat Palestina dalam mewujudkan kemerdekaannya. (mediadakwah)

Jakarta — Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Dr. Adian Husaini mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan produk dari produsen yang secara nyata mendukung genosida Israel di Gaza, Palestina

“DDII mendukung fatwa tersebut dalam rangka mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina sekaligus menentang genosida Israel di Gaza yang belum kunjung usai,” ucapnya kepada mediadakwah.id, Jumat (10/11/23).

Fatwa MUI itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh di Jakarta beberapa saat sebelum pernyataan Ketum DDII keluar.

“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram,” kata Niam saat menyampaikan hasil fatwa MUI.

Niam mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel. Termasuk, lanjutnya, produk yang terafiliasi dengan Israel atau pun yang jelas-jelas mendukung serangan brutal Israel di Gaza yang sudah membunuh 10.000 orang lebih.

“Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina saat ini hukumnya wajib. Maka kita tidak boleh mendukung pihak yang memerangi Palestina, termasuk penggunaan produk yang hasilnya secara nyata menyokong tindakan pembunuhan warga Palestina.” ujarnya.

Secara lengkap, Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina, sebagai berikut:

Ketentuan Hukum

1. Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib.

2. Dukungan sebagaimana disebutkan pada poin (1) di atas, termasuk dengan mendistribusikan zakat, infaq dan sedekah untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina.

3. Pada dasarnya dana zakat harus di distribusikan kepada mustahik yang berada di sekitar muzakki. Dalam hal keadaan darurat atau kebutuhan yang mendesak dana zakat boleh didistribusikan ke mustahik yang berada di tempat yang lebih jauh, seperti untuk perjuangan Palestina.

4. Mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram.

Rekomendasi

1. Umat Islam diimbau untuk mendukung perjuangan Palestina, seperti gerakan menggalang dana kemanusiaan dan perjuangan, mendoakan untuk kemenangan, dan melakukan shalat ghaib untuk para syuhada Palestina.

2. Pemerintah diimbau untuk mengambil langkah-langkah tegas membantu perjuangan Palestina, seperti melalui jalur diplomasi di PBB untuk menghentikan perang dan sanksi pada Israel, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan konsolidasi negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk menekan Israel menghentikan agresi.

3. Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme.

Jakarta- Kerja nyata Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Dewan Dakwah selama pandemi Covid-19 kembali menuai penghargaan. Kali ini datang dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Menteri PPPA memberikan LAZNAS Dewan Dakwah penghargaan atas upaya di bidang perlindungan anak khususnya bagi yatim, piatu dan yatim piatu korban Covid-19.

“Alhamdulillah, saat ini badai covid telah berangsur meninggalkan negara tercinta. Namun pandemi banyak meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak anak yang kehilangan sebagian dari anggota keluarganya,” kata Direktur LAZNAS Dewan Dakwah, Tjaturadi Waluyo Selasa (02/08/22).

Laznas Dewan Dakwah, lanjutnya, senantiasa berusaha menjembatani berbagai pihak untuk saling membantu, menguatkan keluarga terutama anak-anak yang ditinggalkan orang tua dan menjadi yatim karena efek Covid 19.

“Dengan dukungan pemerintah terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, LAZNAS Dewan Dakwah bersama dengan lembaga zakat seluruh Indonesia bertekad untuk memberikan pendampingan, pembinaan dan penguatan anak- anak yatim, piatu dan yatim piatu korban covid 19,” pungkas Tjatur. [mediadakwah]

Mohammad Natsir

Jakarta – Ketua Umum PP Pemuda Dewan Da’wah, Dade Misbahul Alam mengatakan perjuangan Da’wah Mohammad Natsir dalam berbagai bidang harus dilanjutkan sebagai penunaian amanah sejarah.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan One Day Natsir yang dilaksanakan oleh komunitas Natsir Corner kemarin, Ahad 17 Juli 2022.

“17 Juli adalah tanggal kelahirannya pak Natsir. Hari ini tepat 114 tahun Mohammad Natsir. Ini adalah momentum bagaimana kita menguatkan tekad kembali untuk melanjutkan perjuangan beliau,” katanya dalam siaran pers, Senin (18/7/2022).

Menurut Dade, perjuangan pak Natsir sebagai seorang Muslim yang ingin agar ajaran Islam diterapkan oleh negara menjadi wasiat abadi yang harus diingat oleh para pelanjutnya. Cita-cita mewujudkan bangsa yang bersyariat harus terus diupayakan sebagai bagian dari upaya menunaikan amanah sejarah para pejuang kemerdekaan dahulu.

“Berjuang untuk mewujudkan ajaran Islam di negeri ini adalah upaya konstitusional yang telah dilakukan oleh para tokoh Islam sejak awal kemerdekaan. Oleh karenanya perjuangan ini tidak boleh berhenti,” ujar Dade.

Namun, Dade menegaskan bahwa perjuangan menegakkan syariat Islam harus tetap dalam bingkai NKRI dan Pancasila. Pancasila menurutnya memberi ruang yang sangat luas untuk mengimplementasikan ajaran Islam di Indonesia.

Mohammad Natsir adalah seorang pahlawan nasional yang berperan besar dalam kemerdekaan bangsa dan membentuk dasar-dasar berbangsa dan bernegara. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan, Perdana Menteri dan berjasa sangat besar dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. [MD]

Di tengah biaya kesehatan yang melonjak tinggi di era Pandemi, Laznas (Lembaga Amil Zakat Nasional) Dewan Da’wah menunjukkan komitmennya sebagai mitra dai dengan meluncurkan bantuan jaminan kesehatan bagi Da’i Dewan Da’wah di seluruh Indonesia.

H. Tjaturadi Walujo Badrudin, Pimpinan Laznas Dewan Da’wah mengatakan bahwa sejak Februari lalu, Laznas Dewan Da’wah telah berkerjasama dengan Yayasan Amanah Takaful dan sejumlah asuransi kesehatan untuk mencetak dan membagikan 150 kartu Jaminan Keseharan bagi dai.

“Ketika pandemi biaya kesehatan melonjak tinggi, sedangkan jumlah da’i senior dan mahasiswa kita cukup banyak. Masalah ini harus kita antisipasi, karena kesehatan juga harus diperlukan, dan kita harus kerjasama dengan asuransi kesehatan juga karena biaya kesehatan dengan jumlah para da’i juga harus di kontrol agar kita juga bisa membuat nyaman para dai,” kata Tjatur, Kamis (4/11/2021).

Kesehatan merupakan modal bagi para dai untuk menggerakkan roda dakwah. Hal inilah yang diupayakan oleh Laznas Dewan Da’wah, demi memberikan keleluasaan bagi para dai untuk berobat tanpa berpikir soal biaya. Selain meluncurkan jaminan kesehatan bagi dai, Laznas Dewan Da’wah juga secara berkala memantau kondisi para dai di berbagai daerah.

“Kita memantau nya itu dengan cara berkomunikasi, kita tanyakan dulu bagaimana kesehatannya, lalu ada informasi apa selama mereka para dai selama ini,” pungkas Tjatur.

sumber : https://mediadakwah.id/

Laznas Dewan Dakwah meraih penghargaan sebagai Lembaga Fundraising Infak Berbasis Ormas Terbaik dalam ajang Indonesia Fundraising Award (IFA) 2021 pada (4/11/2021) di Hotel Arosa.

“Award ini adalah bukti kepercayaan muhsinin yang harus terus dirawat, dijaga, dan dikembangkan agar hubungan silaturahim dalam dakwah tetap terus terjalin. Dakwah di Indonesia terlalu luas dan membutuhkan banyak kolaborasi serta sinergi dengan semua pihak,” ujar Tjaturadi Waluyo, Direktur Laznas Dewan Da’wah.

Penghargaan IFA 2021 merupakan acara kedua yang diselenggarakan oleh Insititut Fundraising Indonesia (IFI) sebagai apresiasi dan penghargaan kepada lembaga-lembaga zakat dan kemanusiaan dan pegiat-pegiat sosial kemasyarakatan dan lembaga yang berkiprah dalam kegiatan fundrising. Terdapat 29 kategori pengahargaan yang diberikan berdasarkan kelebihan masing-masing.

Selain sebagai apresiasi, penghargaan IFA 2021 juga diharapkan bisa mendorong ketertarikan anak-anak muda ikut terjun dalam kegiatan fundrising untuk sosial kemasyarakat.

“Kami juga berharap kampanye gerakan fundraising ini bisa semakin menyebar, sehingga anak-anak muda kita semakin banyak yang mau menjadi fundraiser,” ujar Mohammad Arifin Purwakanantha, Ketua Dewan Pembina IFI.

Kali ini Laznas Dewan Da’wah mendapat dua nominasi, yakni Lembaga Fundraising Zakat Berbasis Ormas Terbaik dan Lembaga Fundraising Infak Berbasis Ormas Terbaik. Alhamdulillah, dalam nominasi ini Laznas Dewan Da’wah meraih penghargaan Lembaga Fundraising Infak Berbasis Ormas Terbaik.

Dengan diperolehnya penghargaan ini, para amilin Laznas Dewan Da’wah diharapkan bisa terus belajar dan berkarya demi kemajuan dakwah.

“Buat amilin LAZNAS Dewan Dakwah, jangan pernah puas untuk terus belajar dan mengembangkan semua potensi yang ada terus berkarya untuk dakwah Islam,” pungkas Tjaturadi.

Rep: Humas Laznas Dewan Dakwah

Rumpet, — Sepasang suami istri asal Binjai, Sumatera Utara atas nama Sige Franuska (36) dan istrinya Rini Karela Bru Sembiring (36) dengan kesadaran sendiri melafazkan dua kalimat syahadat di Masjid Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Rabu (25/8/2021).

Pensyahadatan keduanya dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh, Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA. Hadir sebagai saksi, Sekretaris Umum Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar Tijue SE MSi dan Ketua Forum Dakwah Perbatasan dr Nurkhalis,SpJP, FIHA, FasCC.

Baca Juga: Ketua dan Anggota MUI/MPU Bebas Dari Unsur Partai, Ormas dan ASN
Prosesi itu turut disaksikan sejumlah pengurus Dewan Dakwah Aceh dan mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh.

Suami istri ini telah dikaruniai 3 orang anak dan sebelumnya beragama Kristen. Selama ini mareka berdomisili di Kota Subulussalam. Setelah menjadi muslim, Sige Franuska diubah namanya menjadi Muslim dan istrinya Rini Karela Bru Sembiring diubah namanya menjadi Siti Aisyah.

Sekretaris Umum Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar Tijue SE MSi berharap Mukhlis beserta keluarganya dapat istiqamah dan bersabar karena cobaan pasti akan datang. Pihaknya akan membimbing untuk belajar agama Islam lebih baik.

“Alhamdulillah, sekarang kita sudah saudara seagama dan sekeyakinan. Apa pun yang terjadi, jangan pernah lagi menukar agama. Jika nanti ada masalah, Insya Allah akan kita selesaikan bersama,” katanya.

Ia menambahkan dalam waktu dua minggu ke depan Mukhlis dan keluarganya akan tinggal di Markaz Dewan Dakwah Aceh untuk mempelajari kembali ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan dalam Islam. Diantaranya adalah persoalan aqidah, syariah dan akhlaq. Karena itu semua menjadi petunjuk dalam hidup dan kehidupan ini.

“Dengan demikian kehidupan kita akan terarah dan Insha Allah akan bahagia di dunia dan akhirat serta akan masuk syurga. Semoga usaha kita ini dimudahkan,” tutup Zulfikar.

BANDA ACEH – Dr Muhammad AR MEd MA terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh periode 2020-2025 menggantikan Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA. Direktur Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh itu terpilih dalam musyawarah wilayah (muswil) ke V di markaz lembaga tersebut, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Minggu (22/11/2020).

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pengurus daerah dan pengurus wilayah lembaga itu di buka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Pusat, Ustaz H Adian Husaini MSi PhD, Minggu (22/11/2020) pagi.

Pimpinan sidang muswil Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar Tijue didampingi sekretaris sidang, Enzustinianus mengatakan pengambilan keputusan dalam muswil tersebut dilakukan dengan musyawarah.

Dalam pemilihan ketua umum, masing-masing peserta muswil memilih lima orang formatur dengan cara menulis tiga nama di kertas. Nama dengan jumlah pemilih terbanyak menjadi ketua dan merangkap anggota formatur.

Adapun tim formatur yang terpilih yaitu DrMuhammad Ar MEd, Zulfikar SE, Enzustinianus SH MHum, Dr Abizal Muhammad Yati Lc MA dan Rahmadon Tosari MA PhD.

Zulfikar menjelaskan kelima anggota formatur ini mempunyai tugas untuk memilih salah seorang diantaranya sebagai Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh periode 2020-2025 dengan cara musyawarah.

“Setelah bermusyawarah, para anggota formatur menetapkan Dr Muhammad AR MEd sebagai Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh periode 2020-2025,” Kata Zulfikar.

Sebelumnya Ketua Umum Dewan Dakwah Pusat, Ustaz H Adian Husaini dalam sambutan pembukaan muswil meminta Dewan Dakwah Aceh menjadi contoh dan teladan bagi dewan dakwah lainnya.

Ia juga meminta kedepannya Dewan Dakwah Aceh dapat menggarap kampus agar lebih islami, menggarap pondok pesantren dan menggarap masjid sebagai pusat pengkaderan dai.

“Dewan Dakwah Aceh harus menjadi lebih baik lagi agar misi dakwah seperti yang dicita-citakn oleh Pendiri Dewan Dakwah yaitu Allahuyarham Mohammad Natsir dapat terwujud demi kemaslahatan ummat,” demikian pesan Ustaz Adian Husaini.(mas)

 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Muhammad AR Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, https://aceh.tribunnews.com/2020/11/23/muhammad-ar-ketua-umum-dewan-dakwah-aceh.