Oleh Prof Dr. Muhammad AR. M.Ed
Memang tidak dinafikan selama Aceh masih mempertahankan Syariat Islam, Bank Syariat, Laundry Syariat, Pegadaian Syariat, Hotel Syariat, Wisata Syariat, maka kritikan, hujatan, hinaan dan cercaan sudah menjadi bahagian dari kehidupan umat Islam di Aceh.
Terakhir adalah konsert kecantikan Waria/bencong/pondan/ transgender yang dilakukan di Hotel Orchardz Jakarta hari Ahad tanggal 4 Agustus 20245 telah selesai, namun yang celakanya konsert Kaum Luth ini dimenangkan oleh Waria yang mengatasnamakan Aceh. Entah benar tidak ada yang tahu, siapa waria itu, kenapa panitia itu sengaja mengumumkan pemenangnya dari Aceh, apakah karena Aceh negeri bersyariat Islam, siapa yang mempublish pertama kali, apa tujuannya dan berapa untungnya yang diterima oleh yang membuat konsert tersebut.
Ini merupakan sebuah hinaan kepada masyarakat Aceh yang kali ini dilakukan oleh WARIA atau pendukung Kaum Luth alias orang-oarang dari negeri Sodom.
Persoalan ini sarat dengan kemunafikan dan kedurhakaan dan ini bukan dilakukan oleh orang biasa yang tidak punya pendidikan, akan tetapi ini dilakukan oleh think tank perusak Islam atau agama Allah, ata mungkin ini bisa dikelompokkan ke dalam dua kelompok manusia yaitu, kelompok anti Syariat, dan kedua adalah kelompok komunis anti Tuhan. Ini bukan murni dari Waria itu, tetapi ada sutradara dibelakang bencong-bencong tersebut yang jelas mereka adalah pengagum bencong (kaum Luth). Beginilah model-modelanti syariat terhadap Aceh yang sengaja dilakukan oleh orang-orang psikisnya sudah terjangkiti penyakit kaum Sodom. Penyakit ini tidak mapan lagi ke psychiatrist, akan tetapi harus diamputasi total dan anastesi total super dosis supaya katup-katup jantungnya tersumbat semuanya. Mohon maaf memakai istilah medis kalau kurang benar atau tidak sesuai.
Pemerintah Aceh, dalam hal ini Kepala Dinas Syriat Islam telah menngeluarkan pernyataannya bahwa waria tersebut tidak ada hubungannya dengan Aceh atau pemerintah Aceh. Tidak ada yang mengirimnya dan tidak ada yang bertanggung jawab kepada waria tersebut.
Aceh dihina oleh orang dalam yang memakai baju Islam tetapi berhati munafik dan orang luar Islam yang sudah jelas bahwa mereka memang anti syariat serta mereka ini bergorombolan menyerang Islam walaupun mereka bercerai berai sesama sendiri, namun dalam menyerang Islam mereka bersatu, inilah rujukannya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 120. Perkara ini perlu diusut oleh pihak yang berwenang atas nama siapa LGBT mengikut konsert waria, mewakili daerah mana ia, dan dari mana tiket,siapa yang membiayai sewa pakaian dan make up mereka untuk mengikuti konsert tersebut di Batavia? Juga para pelaksana itu di Hotel Orchardz Jakarta. Jika tidak, maka kedepan akan lebih gagah lagi mereka dalam mencerca Islam. Maka di sini perlu orang yang memiliki ruh Islam yang berkuasa di Aceh agar masalah-masalah sebegini rupa terus dibawa ke ranah hukum.
Apakah Islam atau syariat Islam melegalkan mereka para Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender LGBT) menjalankan aktivitasnya di tengah masyarakat kaum Muslimin? , Ini ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak yang anti syariat, untuk mendiskreditkan Aceh, dan kalau bangsa Aceh diam saja maka kedepan akan ada lagi penghinaaan, cercaan, dan olok-olokan semacam itu, bahkan lebih parah lagi akan kita terima. Maka solusinya adalah dakwah di setiap kalangan, karena upaya genosida bukan hanya membantai ras msnusia seperti di Gaza dan Rohingya, dan Muslim di India, akan tetapi penghancuran agama, budaya dan peradaban Islam oleh orang orang yang anti Allah dan Rasul secara bergerombolan baik dari dalam maupun dari luar Islam.
Upaya pemurtadan dan penghancuran akhlak dan peradaban Islam merajalela dan inilah perlakuan pengikut dajjal yang tengah dipertontonkan. Makanya semua kita dan di setiap level atau jenjang harus menghidupkan dakwah dalam sisa-sisa kehidupan ini. Dengan dakwahlah negara ini akan tetap eksis. Para penentang dakwah terus membombardir Aceh melalui stigma negative seperti perkosaan, kemiskinan, narkoba, korupsi dan sejenisnya. Kita tidak menafikan hal-hal tersebut, namanya manusia bisa saja salah dan bisa saja benar tetapi tidak seperti yang mereka publish karena daerah lain lebih teruk dari Aceh tetapi tidak diekspos, banyak kasus di Republik ini dilakukan oleh pejabat tinggi, oleh penguasa dan barisannya, namun semua hilang sirna. Tetapi kalau sudah berkaitan dengan Aceh, dengan Syariat Islam, luar dalam bersorak sorai untuk mempublikasikannya, dari yang tidak ada dicongkel sehingga muncul ke permukaan, yang kecil diperbesar, yang yang besar ditambah besar, dan yang sudah tersembunyi dibuka supaya terang. Inilah upaya penjegalan syariat dan muslimin. Sekarang upaya-upaya penjegalan ini sedang mulai dilakukan di United Kingdom untuk membasmi ummat Islam, dan para pendatang. Kenapa demikian, Islam sedang sangat peopuler di UK.
Memang kadang-kadang orang luar juga tidak salah karena ada orang dalam seperti duri dalam daging yang menggerogoti dari dalam dan hal seperti ini adalah kerja munfiqun. Coba dibayangkan kontes warian Aceh nomor wahid, kemiskinan Aceh juga nomor wahid di Sumatera, Pemerkosaan juga masuk sepuluh besar, peringkat korupsi juga tidak kalah tenarnya, pendidikan-pun dibawah Papua, begitulah kira-kira ekspose berita untuk Aceh. Saya berasumsi bahwa jika semua label ini diborong oleh Aceh, kita akan melihat dengan jeli siapa jurinya, siapa yang supporternya, dan siapa sutradaranya, apakah zionis Israel?
Namun demikian dengan adanya berita-berita yang menyayat hati tersebut, masyarakat Aceh cepat-cepat muhasabah dan memohon ampun kepada Allah atas kelalaian kita selama ini, meminta maaf kepada Allah atas ketelanjuran kita selama ini sehingga diterima sebagai hamba-Nya yang mendapat pengampunan karena sabar atas segala persoalan yang menimpa kita untuk mendiskreditkan ummat Islam dan syariat Islam. Namun semua orang harus menyelidik semua kesimpangsiuran dan ketidak benaran berita tersebut hingga motif tersebut harus dibongkar.
Tantangan syariat Islam adalah kejahiliyahan, kemunafikan, kebohongan, dan keabulahaban yang bersimaharajalela di tengah ummat dan biasanya ada supporter kuat di belakangnya.
Inilah yang harus diselidiki, di investigasi dan dibongkar supaya kebohongan dan kedustaannya tidak terulang lagi. Coba renungkan dengan seksama, apakah Islam melegalkan LGBT, atau mengharamkannya? Rupanya upaya penghancur syariat bukan hanya di daerah perbatasan di kota pun lebih parah yang dilakukan oleh orang orang berilmu dan orang yang berperadaban.
Demikianlah kita hidup di era penantian dajjal. Semua orang memikirkan dunia sahaja tanpa sedikitpun merenungkan kesengsaraan akhirat. Semua manusia berfikir duniawi semata-mata yang penuh kebohongan dan kemunafikan dan meninggalkan keakhiratan yang sudah jelas kebenarannya dan kekekalannnya.